Benarkah saat ini kita masih berada di tahap awal resesi? Lalu, apakah The Fed akan mengubah sikapnya terkait kenaikan suku bunga? Bagaimana dengan nasib Bitcoin di tengah situasi tersebut? Cari tahu jawabannya melalui analisis pasar berikut.
Seperti biasa, tim trader Pintu telah mengumpulkan berbagai data penting yang melakukan analisis terhadap makroekonomi dan pergerakan pasar crypto selama sepekan terakhir. Akan tetapi, perlu kamu perhatikan bahwa semua informasi pada Analisis Pasar ini bertujuan sebagai edukasi, bukan saran finansial.
Tim trader Pintu meyakini bahwa perlambatan ekonomi secara soft landing tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Besar kemungkinan, perlambatan ekonomi akan terjadi secara hard landing. Kenaikan suku bunga the Fed dari 0% menjadi 5% dalam kurun waktu setahun patut menjadi perhatian. Ada kemungkinan bahwa dampak dari kebijakan tersebut belum sepenuhnya terealisasi.
Perlu diingat bahwa saat ini kita baru menjalani tahun pertama, setelah hampir 14 tahun lamanya berada dalam iklim suku bunga 0% dan kebijakan moneter yang longgar. Beberapa perusahaan bahkan mempunyai model bisnis yang dibuat dan bergantung pada tingkat suku bunga 0% dan kebijakan moneter yang longgar.
Oleh karena itu, akan perlu waktu agar suntikan likuiditas dari The Fed selama 14 tahun terakhir yang bernilai triliuan dolar AS tersebut dapat keluar dari pasar. Bisa saja, saat ini kita tengah berada di fase awal resesi. Lebih lanjut, ada baiknya kita tidak bergantung pada data pasar tenaga kerja dan tingkat belanja konsumen sebagai indikator bahwa resesi tidak akan terjadi.
Berdasarkan dari risalah FOMC terakhir, The Fed mengindikasikan bahwa mereka mungkin saja menaikkan tingkat suku bunga lebih tinggi dari rencana semula. Hal ini sebagai langkah untuk melawan tingginya inflasi seiring dengan kuatnya data ekonomi AS. Pada rapat terakhir, The Fed memutuskan untuk mengerek suku bunga sebesar 25 bps, yang sebenarnya jauh lebih rendah dari sebelumnya yang bisa 50 atau 75 bps.
Kebanyakan pejabat The Fed mempercayai kenaikan suku bunga dengan laju yang lambat dan tidak terlalu hawkish adalah langkah terbaik untuk mengatasi risiko kenaikan suku bunga. Hanya saja, terdapat kekhawatiran bahwa pelaku pasar justru salah mengartikan hal tersebut sebagai rendahnya upaya The Fed untuk meredam inflasi.
Narasi tersebut juga semakin dikuatkan oleh fakta bahwa indeks biaya konsumsi pribadi (core PCE) naik 0,6% secara bulanan dan 4,7% dari posisi tahun lalu. Sementara pelaku pasar mengekspektasikan angkanya hanya naik 0,5% dan 4,4%, Di satu sisi, tingkat inflasi inti juga naik masing-masing 0,6% dan 5,4%.
Berdasarkan Eurostat, lembaga statistik Uni Eropa, tingkat inflasi tahunan zona Euro turun dari 9,2% pada Desember 2022 menjadi 8,6% pada Januari 2023. Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya, angkanya hanya 5,1%. Serupa, tingkat inflasi tahunan Uni Eropa juga turun dari 10,4% pada Desember 2022 menjadi 10% pada Januari 2023. Sementara pada tahun sebelumnya, angkanya hanya 5,6%.
Tingkat core PCE mengalami kenaikan menjadi 5,3%, di atas estimasi semula yang sebesar 5,2%. Sedangkan tingkat inflasi inti, yang meliputi biaya pangan dan energi, juga naik 0,1% menjadi 8,6% seiring dengan angka Jerman yang ternyata lebih tinggi dari perkiraan semula.
Data-data tersebut memperlihatkan bahwa inflasi di zona Euro mencapai level tertingginya di Januari, yang kemungkinan akan memperkuat rencana bank sentral Eropa (ECB) untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada bulan depan.
Saat ini, BTC belum memperlihatkan pergerakan yang signifikan sejak bearish death cross pada minggu lalu. Untuk pertama kalinya, moving average (MA) 50 melintasi di bawah MA 200 pada grafik mingguan. Hal ini sebenarnya bisa mengkhawatirkan karena BTC tidak pernah mengalami ini sebelumnya. Kendati begitu, sebagian ahli berpendapat bahwa death cross yang bergantung pada MA historis dan penurunan mungkin saja sudah terjadi sebelum persimpangan keduanya.
Dalam sepekan terakhir, kita melihat BTC bergerak sideways sesuai dengan ekspektasi dan tertarik kembali dari bagian paling atas bollinger band mingguannya. Perhatikan juga bagaimana BTC kembali ditolak oleh garis resistensi penting di MA 200 minggu. BTC diekspektasikan akan sideways kembali di rentang US$ 21.000 β US$ 25.000.
Sementara dari chart bulanan, perhatikan bagaimana BTC hampir menembus pola macro downtrend. Dalam dua kesempatan terakhir, menembus macro trend artinya akan memulai pembalikan menuju upside, walau mungkin saja kita akan mengalami post-breakout retest seperti yang terajadi di 2015 lalu. Breakout ini mungkin terjadi di kisaran bulan Maret mendatang.
Jika BTC sampai mengalami post-breakout retest, kita akan melihat BTC turun kembali ke area macro-downtrend pada Mei tahun lalu. Bisa saja, kita melihat BTC kembali ke level US$ 22.000 lagi.
ETH saat ini masih menghadapi MA 50 minggu sebagai titik resistensi untuk dua minggu berturut-turut. Pergerakan ETH diekspektasikan akan sideways pada kisaran US$ 1.425 β US$ 1.725.
Jika melihat grafik ETH/BTC, kita bisa mengamati bahwa ETH menembus ke bawah level exponential moving average (EMA) 55 minggu untuk dua minggu berturut-turut dan akhirnya membentuk titik resistensi. Artinya, saat ini BTC menguat jika dibandingkan dengan ETH.
Dari analisis on-chain, indikator The Puell Multiple merupakan perhitungan yang membagi nilai harian Bitcoin yang baru diterbitkan (dalam dolar AS) dengan MA 365 hari. Dalam metrik ini, yang menjadi titik fokus adalah ekosistem Bitcoin dari sisi pasokan, khususnya pendapatan yang didapat oleh penambang Bitcoin.
Dengan memeriksa siklus pasar dari sudut pandang penghasilan penambang, maka itu akan ikut memperhitungkan posisi penambang yang dipandang sebagai penjual wajib. Mereka disebut sebagai penjual wajib karena diharuskan menjual Bitcoinnya untuk menutupi biaya operasi mereka. Keberadaan penjual wajib ini menjadi penting dalam pasar yang harganya sangat berfluktuasi. Pasalnya, pendapatan yang diperoleh penambang dapat berdampak pada harga Bitcoin dalam jangka panjang.
Perhatikan, setiap indikator mencapai area 1, kita bisa melihat BTC sudah mencapai titik bottom dan siap untuk bergerak menguat. Kemungkinan, kita akan mengalaminya sekali lagi.
Analisis On-Chain:
π Bursa Pertukaran: Karena cadangan devisa di bursa pertukaran kembali turun, ini mengindikasikan tekanan jual yang lebih rendah. Sementara net deposits jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata tujuh hari terakhir. Rendahnya deposit bisa diartikan tekanan jual yang lebih rendah.
π» Penambang: Para penambang menjual kepemilikannya dalam rentang yang moderat jika dibandingkan rata-rata setahun terakhir. Pendapatan penambang juga berada di rentang yang moderat jika dibandingkan rata-rata setahun terakhir.
π On-Chain: Lebih banyak investor yang menjual dalam posisi rugi. Di tengah kondisi pasar yang bearish, hal tersebut bisa mendikasikan market bottom. Pergerakan para holder jangka panjang dalam tujuh hari terakhir lebih rendah dari rata-rata. Mereka mempunyai motif untuk memegang koin mereka. Investor berada dalam fase fear di mana mereka menghadapi keuntungan yang belum terealisasikan sedikit lebih besar dibandingkan kerugian.
π¦ Derivatif: Trader dengan posisi long jauh lebih dominan dan bersedia membayar para trader dengan posisi short. Sentimen beli jauh lebih dominan di pasar derivatif. Lebih banyak buy orders yang diisi oleh para taker. Seiring dengan open interest (OI) meningkat, hal tersebut menandakan lebih banyak likuiditas, volatilitas, dan perhatian yang masuk ke pasar derivatif. Adanya kenaikan tren di OI bisa mendukung tren harga yang ada saat ini untuk terus berlanjut.
π Indikator Teknikal: Indikator RSI memperlihatkan kondisi overbought di mana 70% dari pergerakan harga dalam 2 pekan terakhir telah menguat dan pembalikan tren bisa terjadi. Lalu, indikator stochastic menunjukkan kondisi netral di mana harga saat ini berada di dekat titik moderat di anatara titik tertinggi-terendah dalam 2 pekan terakhir.
Stacy Elliot, Coinbase Is Building Its Own Ethereum Layer-2 Network Called βBaseβ, Decrypt, diakses pada 26 Februari 2023.
Avalanche, Introducing HyperSDK: A Foundation for the Fastest Blockchains of the Future, diakses pada 26 Februari 2023.
Shradda Sharma, Blur NFT Marketplace Dethrones OpenSea Within Months of Launch, Beincrypto, diakses pada 26 Februari 2023.
Rosie Perper, Spotify Is Testing Token-Enabled Music Playlists, Coin Desk, diakses pada 27 Februari 2023.
Bagikan