Pergerakan harga Bitcoin dan aset kripto lain sedang berfluktuasi. Hal ini disebabkan oleh kondisi makro ekonomi dunia yang sedang memburuk. Angka inflasi tinggi yang sedang melanda berbagai negara menyebabkan investor berhati-hati dalam membeli aset. Industri kripto juga terdampak oleh kondisi ekonomi buruk ini. Bitcoin, Ethereum, dan berbagai aset kripto lain sedang mengalami bear market di mana harga sedang dalam tren penurunan. Tim Pintu secara berkala memberikan berbagai informasi dan berita dari dunia kripto yang dapat bermanfaat bagi kalian. Baca analisis lengkapnya di sini.
Inflasi mencapai angka tertinggi 40 tahun terakhir karena CPI bulan Mei berada pada 8,6% , naik dari 8,3% di bulan April dan di atas level konsensus 8,3%. Secara peningkatan bulanan, ukuran inflasi terluas naik 1,0%, dibandingkan dengan 0,3% di bulan April. Peningkatan itu berbasis luas, dengan indeks tempat tinggal, bensin dan makanan menjadi kontributor terbesar. Indeks energi naik 3,9% selama sebulan dengan indeks bensin naik 4,1% dan indeks komponen utama lainnya juga meningkat. Indeks semua item meningkat 8,6% untuk jangka 12 bulan yang berakhir di Mei. Ini adalah kenaikan 12 bulan terbesar sejak periode Desember 1981. Pasar saham langsung bereaksi setelah data CPI dilaporkan. S&P turun hampir 3%, Dow turun 2,7%, dan Nasdaq turun 3,5% pada akhir sesi Jumat.
Selama sepekan terakhir, sekali lagi kita melihat BTC melakukan fake out (memberikan sinyal palsu) di atas garis EMA 21 hari untuk kemudian turun lagi, menandakan garis EMA 21 hari sebagai titik resistensi. Hal ini sudah terjadi dua kali dalam dua minggu terakhir (lihat grafik di atas). Secara garis besar, kita belum melihat adanya pergerakan signifikan karena BTC belum bisa menembus level resistensi $32 ribu dolar AS. Maka dari itu, BTC masih bergerak secara sideways/menyamping.
Rasio NVT (Rasio Nilai Jaringan Terhadap Transaksi) mirip dengan Rasio PE yang digunakan di pasar ekuitas. Ketika NVT Bitcoin tinggi, ini menunjukkan bahwa valuasi Bitcoin melebihi nilai total transaksi pada jaringan pembayarannya, ini terjadi ketika jaringan dalam pertumbuhan tinggi dan investor melihatnya sebagai investasi dengan pengembalian tinggi, atau sebagai alternatif ketika harga berada dalam sebuah bubble. NVT Bitcoin dihitung dengan membagi Valuasi Jaringan (kapitalisasi pasar) dengan volume USD yang dikirimkan melalui blockchain setiap hari. Perhatikan ini setara dengan pasokan token bitcoin dibagi dengan nilai BTC harian yang diproses melalui blockchain, NVT pada dasarnya adalah kecepatan perputaran uang yang terbalik (inverse monetary velocity).
Sinyal NVT (NVTS) berbeda dengan Rasio NVT Standar yang hanya Nilai Jaringan dibagi dengan Nilai Transaksi Harian. NVTS adalah perhitungan NVT yang kemudian dihitung menggunakan rata-rata pergerakan maju/mundur untuk membuat garis.
Perhatikan bahwa sinyal NVT berada di bawah kisaran NVTS yang rendah, dan adjusted NVTS juga berada di bawah batas bawah. Ini menunjukkan bahwa investor menilai harga Bitcoin dalam harga diskon, karena Volume transaksi on-chain melampaui pertumbuhan kapitalisasi pasar. Nilai NVTS yang rendah secara historis merupakan periode untuk mengakumulasi BTC dan sering kali bertepatan dengan momen batas dasar dari pasar.
Salah satu indikator menarik yang bisa diperhatikan adalah penurunan harga BTC ke garis MA 200 minggu. Dalam dua kali terakhir BTC menyentuh garis ini, ia menjadi indikator kuat sebagai kesempatan finansial paling besar bagi Bitcoin. Titik MA 200 minggu saat ini berada pada $22 ribu dolar AS. Setelah menyentuh garis MA 200 minggu, kita bisa mengonfirmasi adanya tren makro naik apabila BTC berhasil menembus MA 50 minggu, membentuk kisaran konsolidasi di atasnya, dan berhasil melakukan retest terhadap garis pendukung.
Apabila kita melihat kurva pertumbuhan logaritmik BTC, harga BTC sempat jatuh dari batas bawah kurva pada tren penurunan Mei 2020. Saat ini hal serupa juga sedang terjadi. Jika kita menggunakan persentase penurunan yang sama dengan Mei 2020, kita akan mengalami penurunan 49% sebelum menemukan bottom. Dalam konteks hari ini, titik pendukungnya ada pada harga $17 ribu dolar AS.
Indikator Dominasi Bitcoin terus meningkat selama lima minggu berturut-turut. Minggu ini terdapat pergerakan signifikan karena persentase dominasi berhasil menembus garis Fibonacci 0.236. Kejadian ini merupakan sinyal kuat yang menandakan Bitcoin sedang dalam tren kuat dibandingkan aset kripto lainnya. Titik resistensi berada pada EMA 100 minggu, yaitu pada persentase dominasi 50%.
ETH baru saja melakukan pergerakan signifikan selama seminggu terakhir karena ia jatuh dari titik pendukung EMA 200 minggu.
Dalam dua kejadian terakhir di mana ETH jatuh dari garis EMA 200 minggu, ia mengalami penurunan harga yang besar. Ia turun sebesar 22-55%. Apabila kita mengikuti skenario yang pernah terjadi, harga ETH dapat menyentuh kisaran $700-$1200 dolar AS.
Selain itu, rasio pendanaan ETH berubah negatif dan rasio futures estimated leverage naik secara signifikan.
Cadangan semua bursa pertukaran tetap di level terendah dalam jangka 3 tahun. Cadangan Pertukaran Spot telah berkurang termasuk pada Coinbase.Selain itu, Cadangan Bursa Derivatif tetap pada level yang sama. Whales dan penambang masih melakukan HODL. Rasio aliran dana meningkat yang menandakan intensitas perdagangan di bursa pertukaran juga ikut naik. Jumlah BTC yang ditransfer ke Bursa Derivatif sedang dalam tren menurun tetapi masih tinggi.
Sentimen positif sedikit lebih kuat di kalangan investor berjangka, dengan meningkatnya jumlah volume pengambil dan tingkat pendanaan yang positif. Open interest berada pada level yang sama seperti minggu lalu dan perkiraan nilai rasio leverage tetap di atas level tertinggi yang terjadi di minggu sebelumnya.
Baik pemegang jangka pendek dan jangka panjang Bitcoin menjual rugi. Indikator NUPL menandakan bahwa harga Bitcoin saat ini mendekati posisi undervalued.
Perhatikan bahwa Skor MVRV-Z untuk ETH telah mencapai zona hijau, yang secara historis merupakan indikator menandakan harga ETH undervalued dan cocok untuk investasi/trade jangka panjang. Skor MVRV-Z digunakan untuk menilai kapan Ethereum over/undervalued relatif terhadap “nilai wajarnya”. Ketika nilai pasar secara signifikan lebih tinggi dari nilai realisasi, ia menunjukkan puncak pasar (zona merah) dan sebaliknya menunjukkan dasar pasar (zona hijau). Secara teknis, MVRV Z-Score didefinisikan sebagai rasio antara selisih kapitalisasi pasar dan kapitalisasi realisasi, dan standar deviasi dari semua data kapitalisasi pasar sebelumnya, seperti perhitungan (kapitalisasi pasar–kapitalisasi realisasi) / std (kapitalisasi pasar).
Bagikan