Tether atau USDT adalah aset kripto yang nilainya dijamin 1:1 dengan dolar AS. USDT termasuk ke dalam stablecoin, atau aset kripto yang dirancang untuk memiliki nilai yang sama dengan mata uang fiat atau aset lain dengan nilai yang lebih stabil.
Seperti yang kita ketahui, salah satu kelebihan cryptocurrency adalah kemampuannya untuk mentransfer aset lebih cepat, murah, dan aman dari satu pengguna ke pengguna lain.
Volatilitas aset kripto, di sisi lain, adalah salah satu faktor yang membuatnya saat ini belum umum dijadikan sebagai penyimpan nilai atau alat tukar untuk kebutuhan sehari-hari. Stablecoin seperti USDT merupakan solusi atas volatilitas nilai aset kripto.
Apa sebenarnya USDT dan apa fungsinya? Kita akan membahasnya lebih lanjut di artikel ini.
Seperti yang dijelaskan secara singkat di atas, Tether adalah token yang memiliki nilai yang sama dengan dolar AS dan dibangun di atas blockchain Ethereum, menggunakan standar token ERC-20.
Nilai USDT dijamin oleh penerbitnya, Tether, agar tetap sama dengan dolar AS. Tether mengalokasikan jumlah USD yang sama ke cadangannya setiap kali mendistribusikan token USDT baru, memastikan bahwa USDT sepenuhnya didukung oleh uang tunai dan aset lain yang setara kas.
Baca juga: Apa itu Stablecoin?
Karena volatilitas harga aset kripto yang tinggi, aset kripto dapat naik atau turun hingga 20% dalam satu hari, membuatnya sulit untuk diandalkan sebagai medium penyimpan nilai. USDT, di sisi lain, kebal terhadap volatilitas ini.
Faktor ini menjadikan USDT aset yang aman bagi investor kripto, sehingga mereka dapat menyimpan aset mereka di USDT tanpa harus menukarkan aset kripto mereka ke mata uang fiat dan kehilangan momentum untuk melakukan jual beli pada saat-saat volatilitas sedang tinggi.
Di bawah ini adalah beberapa contoh bagaimana USDT digunakan.
Pasar kripto buka 24 jam sehari. Dengan mengkonversi nilai ke USDT, seorang trader dapat mengurangi risiko terkena penurunan harga mata uang kripto yang cepat. Mentransfer BTC ke USDT daripada ke dolar AS juga jauh lebih cepat dan lebih murah.
USDT menyediakan likuiditas yang konsisten yang dapat ditransfer dengan kecepatan yang sama dan dengan tingkat fleksibilitas yang sama dengan aset kripto lainnya, sehingga memudahkan trader untuk melakukan jual beli. Contohnya adalah sebagai berikut:
💡 Seorang investor ingin mengamankan penghasilannya dari hasil trading bitcoin . Jika ia mengonversi BTC ke dolar AS atau mata uang fiat lainnya, konversi mungkin memerlukan waktu lebih dari satu hari untuk diselesaikan.
Sementara itu, ia melihat peluang untuk memperoleh aset kripto lain, mengingat sifat mata uang kripto yang dapat mengalami perubahan harga dalam hitungan menit. Di saat seperti ini, investor tersebut tidak bisa langsung mengakses dananya yang sedang dikonversi ke mata uang fiat, sehingga dia bisa kehilangan momentum.
Inilah sebabnya mengapa trader menilai stablecoin seperti USDT sebagai medium yang lebih nyaman untuk menyimpan nilai karena dapat segera ditukarkan kembali ke aset kripto lain, namun dengan nilai yang stabil.
Salah satu kelebihan Tether (USDT) adalah kemampuannya membuat bertransaksi dengan dolar AS antar wilayah, negara, atau bahkan benua menjadi sederhana. Teknologi blockchain pada kripto membuat transaksi internasional dapat dilakukan tanpa perlu perantara yang memakan waktu lama dan mahal. Tidak seperti jika menggunakan jasa bank atau penyedia layanan keuangan lainnya.
Masyarakat yang tinggal di negara-negara dengan nilai mata uang yang lemah atau fluktuatif cenderung menyimpan uang mereka dalam dolar AS. Akan tetapi, hal ini tidak mudah dilakukan karena mereka harus menyimpan dalam bentuk uang kas atau mengandalkan bank lokal yang tidak selalu dapat memfasilitasi kebutuhan ini.
Salah satu solusinya adalah dengan menyimpan aset mereka dalam bentuk stablecoin seperti USDT yang mudah ditransaksikan dan memiliki nilai yang stabil.
DeFi atau decentralized finance merupakan salah satu perkembangan di dunia kripto yang semakin populer dan banyak digunakan. Banyak produk atau aplikasi-aplikasi DeFi yang memfasilitasi pinjaman, memberikan bunga, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, karena aplikasi DeFi hanya dapat berinteraksi dengan aset kripto, volatilitas yang tinggi dapat menempatkan pengguna produk De-Fi pada risiko keuangan yang besar. Hal ini karena volatilitas harga yang tinggi dapat menyebabkan likuidasi atau kerugian.
Tether menawarkan solusi dalam bentuk jaminan on-chain yang menjaga nilai tetap stabil. Token Tether dapat digunakan sebagai jaminan untuk berpartisipasi dalam jaringan DeFi tanpa harus mengkhawatirkan volatilitas.
Baca juga: Apa itu DeFi?
Per November 2021, token USDT yang sudah beredar di pasar mencapai lebih dari 70,2 miliar koin USDT yang dijamin dalam USD dengan nilai yang sama. Volume perdagangan USDT mencapai 91,1 miliar dalam 24 jam per 1 November 2021.
Brock Pierce, Reeve Collins, dan Craig Sellars mendirikan USDT — atau Realcoin seperti yang dikenal pada saat itu — pada tahun 2014.
Brock Pierce adalah seorang pengusaha terkenal yang telah ikut mendirikan sejumlah perusahaan crypto dan hiburan terkenal. Pada tahun 2013, Pierce ikut mendirikan Blockchain Capital, sebuah perusahaan modal ventura yang telah mengumpulkan lebih dari $80 juta pada tahun 2017.
Pierce menjadi direktur Bitcoin Foundation pada tahun 2014, sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk meningkatkan dan mempromosikan Bitcoin. Pierce juga merupakan salah satu pendiri Block.one, perusahaan di belakang EOS, salah satu cryptocurrency paling populer.
Setelah membaca penjelasan mengenai USDT di atas, jika kamu tertarik untuk membeli aset kripto, kamu bisa unduh Pintu, aplikasi pertukaran mata uang kripto yang telah terdaftar di BAPPEBTI. Di Pintu, kamu dapat mulai berinvestasi di kripto mulai dari Rp11.000 saja. Tunggu apa lagi, unduh Pintu dan mulai perjalanan investasi kriptomu.
Reference:
https://tether.to/wp-content/uploads/2016/06/TetherWhitePaper.pdf
https://coinmarketcap.com/currencies/tether/
https://www.theverge.com/22620464/tether-backing-cryptocurrency-stablecoin
“How to DeFi?”, CoinGecko (2020)
Bagikan