Apa itu Stablecoin?

Update 26 Jan 2022 • Waktu Baca 5 Menit
Gambar Apa itu Stablecoin?
Reading Time: 5 minutes

Stablecoin adalah aset kripto yang dirancang untuk memiliki nilai yang sama dengan aset tertentu–contohnya mata uang dolar AS, atau komoditas lain seperti emas–untuk menjamin kestablian harganya. Pada banyak stablecoin yang populer, harganya stabil karena pembuat stablecoin menjamin pengguna dapat mengkonversi stablecoin 1:1 dengan mata uang atau aset asli.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa itu stablecoin, simak selengkapnya di artikel berikut ini.

Volatilitas Harga Aset Kripto Membuat Pembayaran Sulit

Aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum terkenal karena volatilitasnya yang tinggi jika dibandingkan dengan mata uang fiat, atau mata uang yang secara resmi dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini tidak bisa dihindari, karena teknologi blockchain masih tergolong baru, dan pasar aset kripto yang masih relatif kecil.

Sebagai alat investasi yang dapat diperdagangkan secara internasional, aset kripto memang unggul dari sudut pandang teknologi. Namun, fluktuasi nilai aset kripto yang tinggi membuat aset kripto belum ideal untuk dijadikan alat pembayaran transaksi sehari-hari.

Umumnya, orang berharap dapat mengetahui berapa nilai uang atau aset yang mereka miliki selama beberapa waktu ke depan, untuk menjamin rasa aman dan kepastian kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini tidak dapat diprediksi dengan nilai aset kripto yang sangat fluktuatif.

Stablecoin Menjanjikan Harga yang Stabil

Stablecoin memungkinkan pemiliknya untuk melakukan transfer aset dengan murah dan cepat ke seluruh dunia layaknya aset kripto lainnya, namun dengan nilai yang lebih stabil. Ia pada dasarnya menggabungkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki aset kripto dan mata uang fiat atau aset asli—pemrosesan transaksi yang cepat serta keamanan/privasi yang dimiliki aset kripto, dan nilai stabil yang dimiliki mata uang fiat atau aset asli.

Stablecoin dibuat dengan tujuan menggabungkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki aset kripto dan mata uang fiat. Yaitu, pemrosesan transaksi yang cepat dan keamanan/privasi yang dimiliki aset kripto, namun dengan nilai stabil.

Tipe-Tipe Stablecoin

stablecoin adalah

Stablecoin yang Dijamin dengan Uang Fiat

Sebagai salah satu mata uang yang paling stabil, dolar AS adalah mata uang yang paling populer untuk dijadikan jaminan stablecoin. Akan tetapi, beberapa stablecoin sudah menggunakan mata uang lain sebagai jaminan seperti RupiahToken yang memiliki nilai sama dengan rupiah. Di bawah ini adalah beberapa contoh stablecoin yang dijaminkan dengan mata uang fiat:

  • Tether (USDT): Tether, atau USDT, adalah salah satu pionir stablecoin yang diluncurkan pada tahun 2014, dan paling populer hingga sekarang. Nilai USDT dijamin sebanding 1:1 dengan dolar AS. Saat ini, USDT adalah salah satu stablecoin paling populer berdasarkan kapitalisasi pasar.
  • USD Coin (USDC): Diluncurkan pada tahun 2018, USD Coin adalah stablecoin yang dikelola bersama oleh perusahaan cryptocurrency Circle dan Coinbase. Seperti USDT, nilai USDC dijamin sebanding 1:1 dengan dolar AS. Ini adalah stablecoin terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar.
  • RupiahToken (IDRT): RupiahToken adalah stablecoin rupiah yang dibangun di atas blockchain Ethereum yang dijamin 1:1 dengan rupiah asli. IDRT pada dasarnya mendigitalisasi rupiah dengan cara memproduksi token senilai jumlah Rupiah yang didepositkan pengguna, dan mengirimkannya ke dompet Ethereum pengguna.

Stablecoin yang Dijamin dengan Logam Mulia

Beberapa aset kripto juga dibuat dengan nilai yang dijamin 1:1 dengan komoditas seperti emas untuk menjamin kestabilan harganya. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • PAX Gold (PAXG) adalah aset digital yang diterbitkan oleh Paxos. Setiap token PAXG dijamin oleh satu troy ounce (sekitar 31.1 gram) emas batangan yang sudah mendapatkan akreditasi dari London Bullion Market Association (LBMA). Pengguna PAXG dapat menukarkan PAXG menjadi emas fisik yang dijaminkan dan disimpan oleh Paxos Trust Company di New York.
  • Tether Gold (XAUT): Salah satu penerbit stablecoin dolar AS terbesar, Tether, juga merilis stablecoin dengan jaminan emas yaitu XAUT. Setiap satu XAUT dijamin dengan satu troy ounce emas batangan London Good Delivery. Cadangan emas Tether disimpan di sebuah brankas di Swiss, dan investor dapat mengambil emas mereka dalam bentuk fisik atau menebusnya dengan uang tunai.

Stablecoin yang Dijamin dengan Aset Kripto

DAI dan MakerDAO

Salah satu contoh stablecoin yang dijamin dengan aset kripto lain adalah Dai. Dai adalah aset kripto yang dibangun di atas blockchain Ethereum yang diprogram untuk memiliki nilai yang sama dengan dolar AS. Dengan nilainya yang stabil, Dai sering digunakan untuk trading aset kripto maupun sebagai instrumen investasi. Lalu, bagaimana cara membuat harga Dai tetap stabil meski dijamin oleh aset kripto lain yang memiliki volatilitas harga yang tinggi?

Dai yang beredar di pasaran saat ini dihasilkan oleh aplikasi decentralized finance bernama MakerDAO. Untuk mendapatkan Dai yang nilainya 1:1 dengan dolar AS, pengguna harus menjaminkan sejumlah aset kripto yang disimpan di dalam vault (tempat penyimpanan) Maker.

Nilai jaminan yang disimpan pada vault harus lebih tinggi dari Dai yang ingin dipinjam dengan rasio kurang lebih 150%. Maksudnya, jika seorang ingin meminjam Dai senilai 100 dolar AS, maka ia harus mendepositokan aset kripto senilai 150 dolar AS. Jika nilai aset kripto yang dijaminkan turun, protokol Maker dapat melikuidasi aset yang dijaminkan untuk menutup posisi hutang vault Maker. Hal ini membuat nilai Dai relatif stabil 1:1 dengan dolar AS.

UST dari Terra

Berbeda dengan DAI, UST adalah sebuah stablecoin yang distabilkan terhadap dolar AS menggunakan mekanisme algoritma. UST merupakan stablecoin algoritmik milik jaringan Terra. Algoritma dari UST memastikan harganya tetap stabil dengan memanfaatkan token LUNA sebagai jaminannya. Secara teori, setiap UST mengalami fluktuasi harga, LUNA akan membantu menstabilkan harganya kembali ke angka $1 dolar.

Namun, stablecoin algoritmik yang dijamin oleh aset kripto memiliki resiko tambahan dibanding dengan DAI. Resiko ini datang dengan adanya potensi death spiral di mana mekanisme algoritme kedua token tersebut akan membuat harganya terus menurun dalam situasi tertentu.

Secara teori, situasi ini biasanya akan datang dalam sebuah bear market di mana pasar sedang dalam situasi ketakutan dan antusiasme turun. Apabila terjadi penjualan besar-besaran pada aset UST hingga terjadi depeg, jaringan Terra perlu terus menerus mencetak LUNA sampai harganya turun drastis karena hiperinflasi. Dalam situasi ini, harga UST akan terus turun karena investor mulai panik, menyebabkan LUNA untuk terus dicetak dan harganya ikut menurun.

Pada akhirnya, siklus panik ini akan menyebabkan token UST dan LUNA mengalami penurunan yang sangat drastis dan Terra perlu intervensi finansial di luar mekanisme yang ada.

Bagaimana Cara Beli Stablecoin?

cara membeli stablecoin

Jika kamu ingin membeli stablecoin dengan aman dan terpercaya, kamu bisa download aplikasi Pintu. Dengan Pintu, kamu bisa trading kapan saja dan di mana saja serta bisa kamu lakukan hanya dengan menggunakan smartphone kamu. Investasi aset kripto di Pintu bisa mulai dari IDR 11.000 saja. Kamu juga bisa investasi dalam jumlah yang sama secara berkala dengan fitur Dollar Cost Averaging (DCA). Cukup unduh Pintu dan klik fitur “DCA” yang dapat Anda temukan di halaman beranda aplikasi.

Kesimpulan

  • Stablecoin adalah jenis aset kripto yang diprogram untuk memiliki nilai yang sama dengan aset tertentu–contohnya mata uang dolar AS. Stablecoin yang populer antara lainTether (USDT) dan USD Coin (USDC), yang dijamin 1:1 dengan dolar AS. Artinya, satu USDC atau USDT bernilai sama dengan satu dolar AS.
  • Stablecoin dibuat dengan tujuan menggabungkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki aset kripto dan mata uang fiat. Yaitu, pemrosesan transaksi yang cepat dan keamanan atau privasi yang dimiliki aset kripto, namun dengan nilai stabil.
  • Tidak hanya terbatas pada uang fiat atau komoditas seperti emas, beberapa stablecoin dijamin dengan aset kripto lain untuk membuat harganya stabil. Contohnya adalah Dai yang diprogram untuk memiliki nilai yang sama dengan dolar AS, namun dengan jaminan aset kripto lain seperti ETH, USDC, Paxos, Yearn dan masih banyak lagi.

Referensi:

Antonopoulos, A. M. (2021). Mastering Ethereum. Stanford University Press.

The most adopted indonesian rupiah stablecoin. RupiahToken. (n.d.). https://rupiahtoken.com/.

Penulis:Nadya Rahmaesya

Beri nilai untuk artikel ini

Penilaian kamu akan membantu kami.

Apa yang kamu tidak suka?

Apakah ada saran untuk artikel ini?

Terima kasih untuk masukanmu!Tutup
Masukan gagal terkirim. Silakan coba lagi.Tutup

Bagikan