
XRP Ledger (XRPL) adalah salah satu blockchain publik tertua yang masih aktif digunakan sejak diluncurkan pada Juni 2012. Menurut dokumentasi resmi di XRPL.org, jaringan ini mampu memproses sekitar 1.500 transaksi per detik dengan biaya transaksi rata-rata hanya 0,00001 XRP (sekitar Rp0,00016 dengan kurs XRP Rp16.000).
Ingin tahu bagaimana cara kerja XRP Ledger (XRPL) dan mengapa teknologi ini dianggap sebagai salah satu inovasi penting dalam dunia crypto dan cryptocurrency? Simak panduan lengkapnya di artikel ini!

XRP Ledger (XRPL) adalah blockchain open-source yang berfungsi sebagai jaringan pembayaran global. Menurut Ripple, XRPL mendukung transaksi cepat dengan konfirmasi rata-rata hanya dalam 3–5 detik, menjadikannya salah satu sistem pembayaran blockchain tercepat di dunia.
Selain sebagai sistem pembayaran, XRPL juga memiliki fitur lain seperti decentralized exchange (DEX) bawaan, kemampuan untuk menerbitkan token baru, dan mendukung penggunaan smart contract sederhana. Hal ini membuat XRPL tidak hanya relevan untuk transfer lintas batas, tetapi juga sebagai platform inovasi keuangan digital.
XRPL juga terkenal hemat energi dibanding blockchain berbasis proof-of-work seperti Bitcoin . Dengan lebih dari 150 validator aktif yang tersebar secara global, XRPL menjadi salah satu infrastruktur blockchain yang efisien, terdesentralisasi, sekaligus mendukung ekosistem aplikasi keuangan terdesentralisasi .

XRP Ledger pertama kali diluncurkan pada Juni 2012 oleh tiga pengembang: David Schwartz, Jed McCaleb, dan Arthur Britto (Ripple Insights) pada tahun yang sama, Ripple Labs (awalnya bernama OpenCoin) didirikan untuk membantu mengembangkan ekosistem XRPL.
Sejak peluncurannya, XRPL telah menjadi salah satu blockchain tertua yang masih beroperasi secara konsisten hingga hari ini. Tujuan awalnya adalah menciptakan sistem pembayaran global yang lebih efisien dibandingkan sistem lama seperti SWIFT, dengan fokus pada kecepatan, biaya rendah, dan interoperabilitas antar mata uang.
Validator dalam XRPL bertugas memverifikasi transaksi dan menjaga konsensus jaringan. Berdasarkan data dari XRPL.org Validator Registry, saat ini terdapat lebih dari 150 validator independen yang beroperasi secara global.
Validator ini tidak hanya dijalankan oleh Ripple Labs, tetapi juga oleh berbagai perusahaan, universitas, dan komunitas independen. Distribusi ini memastikan XRPL tetap terdesentralisasi dan tidak bergantung pada satu pihak saja.

Untuk mulai menggunakan XRP Ledger (XRPL), pengguna perlu membuat XRP Wallet. Sebelumnya, setiap wallet di XRPL membutuhkan saldo minimum 10 XRP sebagai reserve requirement (persyaratan saldo cadangan). Namun, sejak 2 Desember 2025, aturan ini telah berubah: kini pengguna hanya perlu menyiapkan 1 XRP saja sebagai saldo minimum dasar.
📌 Artinya, siapa pun bisa membuka wallet XRPL dengan modal lebih kecil, sehingga akses jaringan menjadi lebih inklusif. Setelah wallet aktif, pengguna bisa melakukan berbagai hal di XRPL, seperti:
Menurut dokumentasi XRPL, setiap objek tambahan (seperti trust line, signer list, NFT, hingga oracle) juga memerlukan reserve kecil, yaitu 0,2 XRP per item. Hal ini berfungsi sebagai mekanisme anti-spam agar jaringan tetap aman dan efisien.
📌 Dengan pemangkasan reserve requirement ini, biaya masuk ke XRPL jadi jauh lebih murah, sehingga makin banyak orang bisa ikut menggunakan teknologi blockchain ini.

Sering kali istilah XRP dan XRP Ledger (XRPL) disamakan, padahal keduanya memiliki fungsi yang berbeda.
Dengan kata lain, XRP adalah token, sedangkan XRPL adalah teknologi blockchain yang menjadi infrastruktur tempat token tersebut beroperasi.
Berikut ini beberapa kerjasama dan integrasi baru XRPL dengan beberapa instansi dunia:

Berikut ini beberapa perkembangan teknologi dan produk baru XRPL:
XRP Ledger (XRPL) adalah blockchain open-source yang dirancang untuk mendukung transaksi cepat, murah, dan hemat energi. Sejak pertama kali diluncurkan pada 2012, XRPL telah berkembang menjadi salah satu infrastruktur blockchain terkemuka dengan ribuan transaksi per detik dan ratusan validator independen. Memahami perbedaan antara XRP sebagai aset digital dan XRPL sebagai jaringan sangat penting bagi investor maupun pengguna baru agar tidak keliru melihat fungsi masing-masing.
Disclaimer: Semua artikel dari Pintu Academy ditujukan untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan nasihat keuangan.Bagikan
Lihat Aset di Artikel Ini
Harga BTC (24 Jam)
Kapitalisasi Pasar
-
Volume Global (24 Jam)
-
Suplai yang Beredar
-