Triangle pattern adalah salah satu pola grafik yang kerap digunakan trader crypto dalam membantu memahami kondisi pasar dan memperkirakan apakah tren harga akan berlanjut, tetap, atau berbalik arah. Apa itu triangle pattern dan bagaimana penggunaannya dalam dunia trading? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Baca juga: Mengenal Apa itu Golden Cross dan Death Cross dalam Crypto
Triangle pattern adalah pola pada grafik harga yang memiliki bentuk menyerupai sudut segitiga. Pola ini sering digunakan dalam analisis teknis untuk memprediksi tren pasar di masa depan. Pola triangle adalah pola lanjutan yang menunjukkan kemungkinan harga aset terus mengikuti lintasan yang sama setelah periode konsolidasi atau koreksi singkat.
James Chen dari Investopedia mengungkapkan bahwa pola triangle merupakan pola yang dibentuk dari dua garis tren yang pada akhirnya bertemu satu sama lain.
Dua garis pada pola triangle adalah:
Garis tren atas dibentuk dengan menghubungkan beberapa titik harga tertinggi, merupakan garis penawaran yang mewakili kondisi pasar overbought.
Sementara itu, garis tren bawah digambarkan dengan menghubungkan beberapa titik harga terendah, dan merupakan garis permintaan yang mewakili support harga aset.
Pengamat grafik pasar aset dan ahli trading harian, Cory Mitchell menjelaskan bahwa triangle pattern adalah salah satu pola umum yang harus diperhatikan oleh pelaku trading harian. Pola ini membantu trader mengidentifikasi kondisi pasar saat ini dan menjadi indikator tren yang mungkin terjadi di waktu yang akan datang.
Cory menambahkan bahwa salah satu fungsi pola triangle adalah dapat menunjukkan tingkat penurunan volatilitas dan memberikan gambaran peluang trading. Dengan memahami dan menguasai triangle pattern, trader mampu menyusun strategi dan mengantisipasi perubahan tren pada trading harian, menentukan posisi trading, dan meminimalisir resiko kerugian.
Baca juga: Mengenal Stock to Flow Ratio Bitcoin
Pada dasarnya, terdapat 3 jenis triangle pattern, yaitu ascending triangle pattern, descending triangle pattern, dan symmetrical triangle pattern.
Tim Investopedia menyatakan bahwa ascending triangle pattern adalah pola segitiga naik yang seringkali diidentifikasikan sebagai tren bullish dan dapat menjadi sinyal buka maupun tutup posisi bagi trader.
Garis tren atas yang berbentuk horizontal menunjukkan harga tertinggi yang hampir identik dan membentuk level resistensi harga.
Sementara itu, garis tren bawah yang naik secara diagonal menandakan peningkatan jumlah permintaan secara umum dan naiknya harga beli aset.
Dilansir dari laman Cointelegraph, Yashu Gola memprediksi terbentuknya pola ascending triangle pattern pada grafik harga ETH di rentang waktu Mei hingga November 2021.
Descending triangle pattern adalah pola segitiga turun yang sering dianggap sebagai sinyal bearish dan antisipasi terjadinya penurunan tren harga. Polanya sendiri merupakan versi terbalik dari ascending triangle pattern. Garis tren bawah horizontal bertindak sebagai support harga sedangkan garis tren atas yang turun secara diagonal bertindak sebagai level resistance.
Salah satu contoh descending triangle pattern dapat kamu temui pada grafik harga Bitcoin di tahun 2018 dan 2019. Tony Spilotro dari News BTC melaporkan bahwa pola tersebut membawa BTC ke level terendahnya di angka $3.200 di penghujung tahun 2018. Pola ini terlihat kembali pada rentang bulan Juni-Oktober 2019 setelah puncak reli BTC.
Dilansir dari laman Investopedia, symmetrical triangle pattern adalah pola segitiga simetris yang dianggap sebagai pola yang tidak memiliki arah gerak karena jumlah permintaan dan penawaran yang seimbang.
Baca juga: Apa itu Crypto Fear and Greed Index?
Berdasarkan tiga jenis pola triangle yang telah dibahas sebelumnya, terdapat beberapa cara menggunakan triangle pattern yang disarankan oleh para ahli.
Analis dari Investopedia merekomendasikan trader untuk membuka posisi trading dan melakukan pembelian aset jika harga di pasar berhasil menembus garis atas tren ascending triangle pattern dan disertai peningkatan volume transaksi.
Sementara itu, jika ditemukan symmetrical triangle pattern pada grafik harga aset, analis Investopedia menyarankan trader untuk membuka posisi trading tepat ketika terjadi breakout. Ahli trading Cory Mitchell menambahkan bahwa trader dapat menempatkan titik stop loss di bawah garis harga rendah saat membeli aset atau di atas garis harga tinggi saat menjualnya.
Tim dari Corporate Finance Institute mengatakan bahwa trader sebaiknya melakukan penjualan aset saat terjadi breakdown pada descending triangle pattern dan menempatkan stop loss sedikit di atas harga tertinggi yang dicapai selama pembentukan segitiga.
Demikian ulasan lengkap mengenai apa itu triangle pattern dan implementasinya dalam trading crypto. Untuk kamu yang tertarik melakukan investasi dan trading crypto secara mudah dan sederhana, download Pintu sekarang!
Di Pintu, kamu tidak perlu modal besar untuk mulai berinvestasi karena jual beli crypto bisa dimulai dengan modal mulai dari Rp11.000 saja. Selamat berinvestasi!
Referensi:
Coindesk, 3 Crypto Chart Patterns to Help Make Sense of the Market. Diakses tanggal: 18-11-2021.
Cointelegraph, This Ethereum price chart pattern suggests ETH can reach $6.5K in Q4. Diakses tanggal: 18-11-2021.
Corporate Finance Institute, Triangle Patterns – Technical Analysis. Diakses tanggal: 18-11-2021.
Investopedia, Triangles: A Short Study in Continuation Patterns. Diakses tanggal: 18-11-2021.
Investopedia, Triangle. Diakses tanggal: 18-11-2021.
News BTC, A Dangerous Technical Pattern In Bitcoin Is Back, And It Is Breaking Down. Diakses tanggal: 18-11-2021.
The Balance, Triangle Chart Patterns and Day Trading Strategies. Diakses tanggal: 18-11-2021.
Tradingview, Triangle. Diakses tanggal: 18-11-2021.