Sebelum memutuskan membeli sebuah produk investasi ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Mulai dari asal modal yang digunakan hingga jenis investasi yang akan dipilih. Usahakan tidak menggunakan uang kebutuhan sehari-hari untuk investasi.
Ini karena produk investasi tidak semuanya menguntungkan sehingga sebaiknya kamu menggunakan uang dingin sebagai modal.
Apa Itu Uang Dingin? Uang dingin adalah uang yang tidak digunakan untuk kebutuhan apapun atau yang juga dikenal sebagai uang mati atau dana darurat. Bagi para investor lama pasti sudah tidak asing lagi dengan uang dingin ini.
Sebab kebanyakan investor akan menggunakan uang sisa kebutuhan dan yang tidak dibutuhkan untuk investasi, agar ketika mengalami kerugian mereka tidak menyesal. Tidak hanya untuk investasi, uang dingin juga sering dijadikan sebagai simpanan dana darurat.
Sehingga ketika sewaktu-waktu kamu butuh uang maka dana darurat bisa kamu butuhkan. Penghasilan bulanan memang harus dipisah dan dibedakan antara kebutuhan untuk harian, dana masa depan, dan uang untuk hiburan.
Tabel ilustrasi pengaturan keuangan bisa kamu sesuaikan dengan penghasilan dan pengeluaran kamu setiap bulannya. Untuk contohnya bisa kamu lihat berikut ini:
7000000 | Gaji Bulanan |
3500000 | Pengeluaran Bulanan |
1000000 | Investasi |
1000000 | Dana Darurat |
1500000 | Hiburan |
Dari tabel di atas bisa dilihat jika gaji bulanannya adalah Rp. 7.000.000 dan kebutuhan pokok setiap bulannya adalah Rp. 3.500.000. Setelah menyisihkan uang untuk kebutuhan pokok maka selanjutnya bagi dana darurat dan investasi. Sisa gaji yang kamu miliki bisa kamu jadikan sebagai uang hiburan atau ditambahkan ke dalam tabungan masa depan.
Tidak ada jumlah pasti yang harus kamu ikuti untuk menentukan besaran uang dingin atau dana darurat. Ini karena penghasilan bulanan setiap orang berbeda-beda sehingga jumlah uang yang bisa dijadikan sebagai uang dingin juga berbeda.
Namun ada beberapa aturan yang bisa kamu terapkan jika masih kebingungan untuk menentukan besaran uang dingin atau dana darurat. Aturan tersebut adalah besaran uang dingin untuk yang masih single yaitu 3 kali dari pengeluaran bulanan.
Jika sudah menikah maka besarannya naik menjadi 6 kali dan bagi kamu yang sudah punya anak maka sisihkan 12 kali dari pengeluaran bulanan untuk dana darurat. Namun jika kamu memiliki penghasilan yang cukup banyak maka kamu bisa menggabung dana darurat dan investasi.
Jika aturan diatas cukup membingungkan maka gunakan hitungan persentase. Yang mana 50% dari penghasilan bulanan digunakan sebagai keperluan pokok sehari-hari. Kemudian sisanya bagi lagi menjadi 30% untuk dana darurat dan juga investasi. Lalu sisanya yakni 20% bisa kamu gunakan sebagai uang hiburan.
Kebanyakan orang sering lupa untuk memisahkan antara uang kebutuhan sehari-hari dengan uang untuk dana darurat dan menyimpannya di satu tempat. Sehingga tanpa terasa uang yang seharusnya menjadi dana darurat ini menjadi habis karena terpakai untuk kebutuhan. Oleh karena itu sangat penting untuk membedakan tempat penyimpanan uang.
Lalu dimana tempat menaruh uang dingin atau dana darurat? Kamu bisa menyimpan uang dingin di salah satu produk investasi. Jika terdapat uang sisa dari penghasilan setiap bulan maka bisa kamu belikan produk investasi sedikit demi sedikit. Sebab sekarang sudah banyak produk investasi yang bisa dibeli dengan modal minim.
Salah satunya adalah Pintu, sebuah aplikasi jual beli aset kripto yang mudah digunakan bahkan untuk pemula sekalipun. Kamu bisa mulai investasi di Pintu hanya dengan modal Rp. 11.000. Atau kamu juga bisa mendapatkan tambahan dana hingga Rp. 1.000.000 dengan mengundang teman kamu untuk sama-sama berinvestasi di aplikasi Pintu.
Uang dingin yang disimpan dalam aset kripto lebih aman dan justru bisa bertambah seiring perkembangan nilai aset kripto di masa mendatang. Jadi kamu tidak hanya bisa memiliki simpanan dana darurat namun juga bisa mendapatkan uang yang lebih dari hasil investasi kamu di aplikasi Pintu.
Namun pastikan tidak menaruh semua modal atau uang dingin yang kamu miliki di satu instrumen investasi. Hal ini untuk menghindari kerugian dan kehilangan semua modal ketika produk investasi tersebut mengalami penurunan nilai.
Selain itu membagi modal ke beberapa produk investasi juga bisa meningkatkan kesempatan mendapatkan untung besar di masa depan. Beberapa produk investasi yang bisa kamu beli di aplikasi Pintu seperti, Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Pintu Token (PTU) dan masih banyak lagi aset kripto lainnya.
Tidak perlu khawatir, data kamu yang ada di Pintu dijamin keamanannya. Ini karena Pintu sudah terdaftar resmi di BAPPEBTI, KOMINFO, dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Kamu juga bisa melihat info perkembangan harga aset kripto secara real time. Sehingga kamu bisa membandingkan produk investasi mana yang bagus untuk dibeli. Jadi tunggu apalagi? Segera mulai investasi kamu bersama Pintu sekarang juga!
Referensi:
Ari Sulistiyo Prabowo, You Should Have Cold Money to Run Your Side Hustle. Diakses tanggal: 08-12-2021
Permata Bank, Investment Tips For Beginners That You Must Consider. Diakses tanggal: 08-12-2021