Indikator momentum adalah salah satu indikator dalam analisis teknikal yang sangat bermanfaat bagi trader saham, forex, maupun crypto. Apa saja indikator momentum dan bagaimana cara menggunakan indikator momentum secara tepat? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Dilansir dari Investopedia, indikator momentum adalah alat analisis teknikal yang digunakan untuk menentukan penguatan atau pelemahan harga suatu aset crypto.
Berikut merupakan beberapa fungsi indikator momentum menurut para ahli:
Tim Corporate Finance Institute (CFI) mengungkapkan bahwa indikator momentum dapat membantu memberikan pemahaman seputar tingkat kenaikan atau penurunan nilai aset kepada trader. Selain itu, fungsi indikator momentum lainnya adalah untuk menemukan titik pembalikan harga aset di pasar.
Dilansir dari laman Elearn Markets, indikator momentum juga dapat memberikan sinyal trading dan mengkonfirmasi ketepatan strategi trading ketika terjadi breakout atau pullback.
Menurut Adam Milton dari The Balance, indikator momentum bekerja dengan membandingkan harga penutupan terbaru dengan harga penutupan pada periode sebelumnya. Hasil perbandingan ditampilkan dalam satu garis pada grafik harga aset.
Sementara itu, Troy Segal dari Investopedia mengungkapkan bahwa indikator momentum tidak mengidentifikasi arah pergerakan harga, melainkan menunjukkan kekuatan relatif saat perubahan harga terjadi. Maka dari itu, trader disarankan menggunakan indikator momentum bersama dengan indikator teknis lainnya.
Ada berbagai jenis indikator momentum yang dapat digunakan oleh trader untuk menganalisis kondisi pasar aset. Beberapa contoh indikator momentum yang populer dan cukup banyak digunakan antara lain adalah:
RSI merupakan indikator momentum populer yang diperkenalkan oleh J Welles Wilder Jr. di akhir 1970-an. Indikator ini merupakan osilator yang memetakan kecepatan perubahan harga dalam grafik dengan nilai antara 0 sampai 100.
Cara menggunakan indikator momentum RSI adalah dengan membaca grafik nilai yang ditunjukkan. Tim CFI menjabarkan bahwa nilai RSI di atas 50 menandakan momentum uptrend atau kenaikan harga. Sedangkan nilai di bawah 50 adalah indikasi momentum downtrend atau penurunan harga.
Kondisi akan disebut overbought ketika RSI menunjukkan nilai di atas 70. Sementara itu, pembacaan nilai RSI di bawah 30 merupakan indikasi kondisi oversold. Troy menegaskan bahwa RSI mampu memperkirakan pembalikan tren yang akan datang (naik atau turun) lebih cepat dari indikator lainnya.
MACD merupakan salah satu indikator momentum paling akurat yang menggunakan tren dari dua Momentum Average (MA), misalnya EMA 12 dan EMA 26.
Cara menggunakan indikator momentum MACD adalah dengan memperhatikan signal line, MACD Line, dan MACD Histogram.
Baca selengkapnya di sini mengenai cara membaca indikator MACD secara tepat.
Tim CFI mengungkapkan bahwa ADX merupakan bagian dari Directional Movement System yang bertindak sebagai metrik untuk mengukur momentum dan kekuatan tren. Nilai ADX diperoleh dari rata-rata Minus Directional Indicator (-DI) dan Plus Directional Indicator(+DI).
Apabila kamu menggunakan Average Directional Index (ADX), penting untuk diperhatikan bahwa nilai ADX sebesar 20 atau lebih baru menunjukan adanya tren, sementara nilai ADX <20 menunjukan bahwa pasar tidak memiliki arah gerak.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, indikator momentum dapat digunakan untuk memberi sinyal, mengkonfirmasi strategi trading dan cocok digunakan bersama indikator lainnya. Beberapa cara menggunakan indikator momentum dalam analisis teknikal adalah sebagai berikut:
Sebagai contohnya, tim Elearnmarkets mengungkapkan bahwa indikator momentum Moving Average Convergence Divergence (MACD) dapat memberikan sinyal beli ketika MACD Line melintasi Signal Line dari atas ke bawah.
Sementara itu, tim Elearnmarkets juga mengungkapkan bahwa bullish divergence terjadi ketika harga aset berada di lower low tetapi indikator momentum berada di lower high. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun harga relatif mengalami tren penurunan, kecepatan penurunan sudah mulai melambat dan mungkin terjadi pembalikan harga ke arah uptrend.
Sebaliknya, ketika harga bergerak naik ke higher high tetapi indikator momentum bergerak ke higher low, maka bearish divergence akan terjadi. Momentum pembelian yang semakin lambat menandakan akan terjadinya pembalikan harga ke arah downtrend dan dapat menjadi sinyal jual.
Baca juga: Apa itu Bearish dan Bullish Divergence di Dunia Trading?
Demikian informasi mengenai pengertian, jenis, dan cara menggunakan indikator momentum dalam analisis teknikal. Buat kamu yang tertarik berinvestasi dan trading crypto secara mudah dari mana saja, download Pintu sekarang!
Kini, terdapat lebih dari 35 koleksi aset crypto di Pintu termasuk Decentraland (MANA), Terra (LUNA), BitDAO (BIT), dan masih banyak aset lainnya yang akan di-listing kedepannya.
Referensi: