Untuk mengoptimalkan keuntungan, trader biasanya akan melakukan analisis pola pada grafik perdagangan sebelum memutuskan posisi yang akan diambil. Ada berbagai macam pola perdagangan yang biasa digunakan. Beberapa diantaranya adalah double dan triple bottom pattern. Artikel kali ini akan membahas tentang apa itu double dan triple bottom pattern serta cara membaca dan menggunakan kedua pola tersebut!
Triple bottom pattern adalah pola grafik perdagangan yang digunakan dalam analisis teknikal yang ditandai dengan adanya tiga posisi terendah yang sama dan diikuti oleh tren pembalikan hingga mencapai posisi di atas level resistance. Pola ini menyerupai dua kali huruf W karena menghasilkan perubahan tren ke sisi atas dengan cara menginterupsi tren penurunan harga.
Ciri-ciri triple bottom pattern adalah adanya tiga kali upaya penjual yang gagal secara berturut-turut untuk mendorong harga ke level support dan disertai adanya penurunan volume. Namun berbeda dengan triple top pattern, kegagalan tersebut justru membawa harga aset melewati level resistance. Dengan kata lain, pada pola ini, pembeli berada pada posisi pemenang sehingga tren harga mengalami kenaikan atau bullish.Â
Baca juga: Cara Mudah Membaca Pola Candlestick untuk Pemula
Untuk membantumu agar bisa lebih memahami cara identifikasi triple bottom pattern, simak contoh gambar triple bottom pattern berikut ini.Â
(Sumber: Investopedia)
Berdasarkan gambar tersebut, terlihat bahwa terdapat dua fase dalam triple bottom pattern, yakni:Â
Pergerakan harga ke titik terendah hingga mencapai level support sebagaimana ditunjukkan oleh angka 1. Selanjutnya, terdapat dua kali upaya penjual yang berusaha mendorong harga ke level resistance namun gagal dan harga tetap jatuh di posisi support. Hal ini terjadi secara berturut-turut sebagaimana tergambar pada posisi angka 2 dan 3. Angka 1, 2, dan 3 inilah yang kemudian disebut sebagai triple bottom pattern.Â
Setelah itu, maka grafik perdagangan akan mengalami kenaikan hingga jauh melampaui posisi level resistance. Fase ini disebut dengan fase bullish dan biasanya menjadi konfirmasi bahwa triple bottom pattern memang terbentuk dan bukan merupakan kesalahan interpretasi.Â
Berikut ini, Tim Pintu telah merangkum beberapa tips yang dapat kamu gunakan untuk melakukan trading dengan menggunakan teknik analisis triple bottom pattern, antara lain:Â
(Sumber: Forexbee)
Hal pertama yang harus dipastikan oleh trader sebelum membuka posisi adalah memperhatikan fase perdagangan di pasar. Triple bottom pattern ditandai dengan adanya tren penurunan harga serta volume perdagangan dan diakhiri dengan tren naik.Â
Trader hanya boleh memasuki posisi long ketika harga telah menembus level resistance atau dengan kata lain saat perdagangan mulai mengalami tren naik dan mencapai level resistance pada fase bullish.Â
Penentuan stop loss sebaiknya ditetapkan dengan mengacu pada posisi level terendah yang terakhir (last bottom peaks) yang terletak di daerah angka 3. Kendati demikian, penetapan posisi stop loss baiknya juga dilakukan dengan memperhatikan indikator lain, seperti Fibonacci retracement level.Â
Terakhir, mengenai target harga yang dituju untuk mendapatkan keuntungan. Target harga atau target profit yang ideal setidaknya harus sama dengan jarak antara neckline dan bottom peaks.Â
Neckline merupakan garis yang menjadi puncak resistance tiga kali berturut-turut serta menjadi pembatas antara tren menurun dan tren naik pada fase bullish.Â
Baca juga: Populer, Apa itu Pola Inverted Hammer Candlestick?
Double pattern adalah pola dalam grafik perdagangan yang digunakan dalam analisis teknikal untuk mendeskripsikan adanya perubahan pada tren penurunan harga melalui terjadinya pembalikan ke tren naik. Pola ini berbentuk menyerupai huruf W dan ditandai dengan adanya dua titik terendah (bottom peaks) yang terjadi secara berturut-turut. Agar lebih memahaminya, simak contoh double bottom pattern berikut.Â
(Sumber: Investopedia)
Berdasarkan gambar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa double bottom pattern memiliki dua macam fase yang harus diamati secara mendalam oleh trader, yakni:Â
Sebagaimana halnya triple bottom pattern, double bottom pattern juga diawali dengan adanya tren penurunan harga dan volume perdagangan. Fase penurunan harga yang dibarengi dengan penurunan volume perdagangan ini berlangsung sebanyak dua kali berturut-turut dan memiliki jeda kenaikan menuju level resistance sebelum jatuh kembali ke level support.Â
Pola yang terbentuk ini mencerminkan usaha antara pembeli dan penjual untuk mengambil alih pergerakan harga dalam perdagangan, yang pada akhirnya dimenangkan oleh pihak pembeli.Â
Kemenangan pihak pembeli atas pergerakan harga mendorong terjadinya peningkatan volume perdagangan sehingga membalikkan tren ke fase bullish atau tren kenaikan harga yang melampaui batas level resistance sebelumnya. Fase bullish ini sekaligus menjadi penutup atau akhir dari double bottom pattern. Â
(Sumber: Forexbee)
Secara umum, posisi yang ideal bagi trader untuk memasuki perdagangan adalah momen saat harga mencapai posisi resistance setelah sebelumnya mencapai bottom peaks untuk pertama kali. Trader diharapkan mengambil posisi long pada titik tersebut.Â
Sementara itu, posisi stop loss idealnya ditempatkan pada posisi support atau bottom peaks kedua. Target profit ditetapkan pada posisi dua kali stop loss di atas posisi entry, atau dengan kata lain dua kali dari posisi neckline.Â
Nah, itulah tips cara trading menggunakan teknik analisis double dan triple bottom pattern. Semoga informasi ini bermanfaat!
Berbicara tentang trading dan investasi, baru-baru ini, minat masyarakat terhadap investasi crypto semakin meningkat drastis. Buat kamu yang tertarik berinvestasi crypto namun tidak tau harus mulai dari mana, download Pintu sekarang di App Store atau Play Store kamu masing-masing. Pintu adalah aplikasi crypto yang telah terdaftar resmi di Bappebti, di mana kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp11.000 saja, lho.Â
Referensi:Â
Elearnmarkets, The Ultimate Guide to Triple Top and Triple Bottom Pattern. Diakses pada: Jumat, September 2022.
HowToTrade, How to Trade The Triple Bottom Pattern. Diakses pada: Jumat, September 2022.
James Chen, Triple Bottom Definition. Diakses pada: Jumat, September 2022.
James Chen, What Are Double Bottom Patterns? What It Signals, Target, and Example. Diakses pada: Jumat, September 2022.