Dalam kehidupan sehari-hari, masalah adalah hal yang tidak bisa terhindarkan. Hal yang sama juga berlaku di dunia ekonomi. Apa saja contoh masalah ekonomi modern, klasik, mikro, dan makro? Simak selengkapnya di artikel ini!
Baca juga: Apa itu Ekonomi Kreatif dan Manfaatnya Bagi Masyarakat?
Salah satu contoh masalah ekonomi klasik adalah kelangkaan yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia terhadap barang atau jasa yang sifatnya tidak terbatas dan sumber daya yang terbatas jumlahnya.
Para penganut paham ekonomi klasik percaya bahwa sebagian besar krisis dan pertikaian, termasuk peperangan disebabkan oleh adanya kelangkaan terhadap pemenuhan kebutuhan manusia.
Kelangkaan juga memunculkan tiga pertanyaan yang harus dijawab oleh pemerintah sebagai langkah untuk menentukan arah ekonomi di masa depan sekaligus sebagai strategi agar terhindar dari kelangkaan barang atau jasa.
Tiga pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
Permasalahan ekonomi modern memiliki ruang lingkup yang lebih luas dan kompleks karena tidak hanya berfokus pada perekonomian, melainkan lebih pada keterkaitan bidang ekonomi dengan bidang-bidang lain seperti lingkungan, politik, dan hubungan internasional antar negara.
Berikut ini merupakan beberapa contoh masalah ekonomi modern.
Kesenjangan ekonomi adalah hal yang tidak terhindarkan di suatu negara. Di Indonesia, kesenjangan ekonomi ini biasanya dinilai dengan koefisien gini, yang merupakan metode untuk mengukur tingkat kesenjangan pendapatan atau kekayaan penduduk suatu daerah.
Data dari Katadata menunjukan bahwa koefisien gini Indonesia meningkat cukup pesat dari 29,2 di sekitar tahun 1990 menjadi 38,9 di tahun 2011. Semakin tinggi koefisien gini, semakin tinggi juga kesenjangan.
Berdasarkan survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), ketimpangan ekonomi ini disebabkan karena distribusi pendapatan yang kurang setara, ketimpangan dari segi peluang dan kesempatan dari sejak lahir, serta faktor eksternal lainnya.
Global warming merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang bisa disebut menjadi titik awal perubahan di bidang ekonomi modern. Adanya global warming menjadikan banyak perusahaan memproduksi barang-barang yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu ada pula praktik green accounting yang mendukung pelaporan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas produksi perusahaan.
Beberapa contoh masalah ekonomi makro adalah tingkat pengangguran dan inflasi yang dihadapi oleh tiap negara.
Pada dasarnya, pengangguran adalah sekumpulan orang yang tidak bekerja, sedang mencari lowongan pekerjaan, atau orang-orang yang bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, maupun orang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Tingginya angka pengangguran menunjukkan bahwa output aktual yang dihasilkan oleh masyarakat sebagai salah satu faktor produksi jauh lebih kecil dari angka output potensial yang seharusnya dihasilkan.
Di sinilah, kebijakan pemerintah dibutuhkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan demi menekan angka pengangguran dan menjaganya tetap stabil.
Selain tingkat pengangguran, kestabilan angka inflasi juga sangatlah penting. Tingginya angka inflasi akan mengganggu stabilitas ekonomi, sedangkan rendahnya angka inflasi atau terjadinya deflasi dapat berdampak pada penurunan upah minimum serta meningkatnya angka pengangguran.
Oleh sebab itu, pemerintah melalui kebijakan fiskal dan kebijakan moneter diharapkan dapat mengontrol laju inflasi agar berada pada titik yang seimbang.
Pada dasarnya, ekonomi mikro sendiri berfokus pada pasar, jumlah permintaan dan penawaran. Oleh karena itu, salah satu contoh masalah ekonomi makro adalah kegagalan pasar, yang mana dapat disebabkan oleh aktivitas monopoli maupun oligopoli.
Monopoli adalah suatu pasar yang hanya memiliki satu penjual dan banyak pembeli, sementara oligopoli adalah pasar dengan hanya beberapa penjual yang menguasai sebuah pasar. Akibatnya, harga pasar dapat ditentukan secara bebas oleh pihak penjual dan bisa merugikan pihak pembeli atau konsumen.
Baca juga: Apa Saja Jenis-Jenis Pasar di Dunia Ekonomi?
Pernahkah kamu mendengar tentang crypto? Belakangan ini, investasi tidak hanya berfokus pada saham, obligasi, dan forex, namun juga crypto. Per Mei 2021 lalu, data dari Kemendag menunjukan jumlah investor crypto di Indonesia yang telah mencapai 6,5 juta orang, dan bahkan melampaui jumlah investor saham.
Tertarik berinvestasi dan trading crypto tapi tidak tau harus mulai dari mana? Download Pintu aja! Dirancang dengan tampilan yang sederhana dan mudah digunakan pemula, aplikasi Pintu menyediakan berbagai fitur yang bisa memudahkan proses trading mulai dari grafik harga crypto, berita-berita terbaru di dunia crypto, hingga Pintu Akademi, tempat kamu bisa belajar crypto secara gratis.
Referensi:
Samia Rekhi, 6 Major Macro-Economic Issues.
Steven Filippi, Five critical concerns facing modern economics.
Tejvan Pettinger, Examples of economic problems.
Tiara Sakinah, Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli.