Devaluasi adalah tindakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang terhadap mata uang negara lain.
Devaluasi adalah hal yang sering disalahartikan dengan depresiasi dan juga merupakan kebalikan dari tindakan revaluasi, yaitu penyesuaian nilai tukar mata uang. Dengan melakukan devaluasi mata uang, biaya ekspor suatu negara dapat berkurang, dan dapat membantu mengurangi defisit perdagangan negara tersebut.
Devaluasi adalah hal yang memiliki banyak pengaruh, tidak hanya berdampak pada skala ekonomi nasional, namun juga dapat berdampak langsung pada keuangan pribadi.
Pintu akan membahas apa itu devaluasi sekaligus dampaknya, melalui artikel di bawah ini:
Devaluasi adalah upaya untuk menurunkan nilai tukar mata uang terhadap mata uang lainnya atau terhadap standar yang digunakan untuk mengevaluasi nilai tukar mata uang. Hal ini akan membuat ekspor terasa lebih murah sedangkan impor terasa lebih mahal.
Dengan demikian, tujuan devaluasi adalah mendorong ekspor dan mengurangi impor sehingga dapat memperbaiki neraca perdagangan negara.
Beberapa jenis devaluasi adalah sebagai berikut:
Baca juga: Enterprise Value vs Equity Value, Ternyata Ini Perbedaannya!
Devaluasi adalah upaya intervensi yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Beberapa hal yang menjadi tujuan utama devaluasi adalah sebagai berikut:
Salah satu tujuan utama devaluasi mata uang adalah untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan yang terjadi di suatu negara. Dengan melakukan devaluasi, harga ekspor negara bisa diturunkan sehingga mereka bisa bersaing lebih baik di pasar global. Di sisi lain, biaya impor akan semakin mahal, sehingga konsumen domestik cenderung lebih memilih produk dalam negeri yang lebih terjangkau.
Dampak positif lain dari devaluasi adalah meningkatnya pengeluaran domestik yang dapat merangsang sirkulasi uang dalam perekonomian nasional. Kenaikan ekspor karena harga yang lebih murah dan penurunan impor karena harga yang lebih mahal bagi konsumen lokal dapat menurunkan defisit perdagangan. Dengan begitu, devaluasi mata uang domestik dapat membantu mengurangi defisit melalui permintaan yang kuat untuk ekspor yang lebih murah dan impor yang lebih mahal.
Pemerintah juga dapat mendorong devaluasi jika memiliki jumlah utang yang besar dan berdenominasi dalam mata uang domestik, yang dapat merugikan perekonomian. Dengan menurunkan nilai mata uang, pembayaran utang menjadi lebih murah dari waktu ke waktu.
Meskipun menjanjikan banyak perubahan positif pada neraca perdagangan, namun dampak negatif dari penerapan kebijakan devaluasi adalah hal yang tidak dapat diabaikan. Pengaruh domestik yang terjadi akibat devaluasi adalah kenaikan harga produk impor.
Pengaruh negatif lain yang diakibatkan devaluasi adalah penurunan permintaan akibat kurangnya kepercayaan konsumen. Hal ini dapat mengarah pada resesi dan perang dagang.
Pada skala individu, pengaruh negatif yang dapat dirasakan karena kebijakan devaluasi adalah mahalnya bepergian ke negara lain.
Akan tetapi, bagi TKI yang bekerja di luar negeri, pendapatan yang dikirim kembali ke Indonesia (remitansi) akan terasa lebih besar. Pendapatan seperti ini sangat membantu bagi perekonomian negara berkembang.
Baca juga: Contoh Skala Prioritas dan Cara Membuatnya
Indonesia telah melakukan devaluasi mata uang sebanyak tujuh kali dalam sejarahnya, yaitu pada:
Bahkan, pada masa pemerintahan Soeharto, pemerintah melakukan devaluasi mata uang beberapa kali. devaluasi terbesar terjadi pada tanggal 15 November 1978 selama pemerintahan Orde Baru.
Pada saat itu, Indonesia adalah anggota Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia yang mengharuskan negara untuk menggunakan sistem nilai tukar tetap. Namun, nilai tukar rupiah yang terlalu tinggi membuat pemerintah melakukan devaluasi pertama pada Agustus 1971, dan mengubah sistem nilai tukar tetap menjadi sistem mengambang terkendali.
Pada tanggal 15 November 1978, pemerintah kembali menurunkan nilai tukar rupiah sebagai akibat dari lemahnya pengawasan terhadap pengelolaan dana negara dari hasil penjualan minyak bumi dan tingginya tingkat inflasi.
Pemerintah Orde Baru kemudian melakukan devaluasi nilai tukar rupiah sebesar 33,6 persen pada tahun 1978, dari Rp415 per dolar AS menjadi Rp625 per dolar AS.
Kamu sudah tahu apa saja manfaat dan dampak dari kebijakan penurunan nilai mata uang atau devaluasi.
Selain mata uang fiat, kamu juga bisa memanfaatkan volatilitas mata uang cryptocurrency untuk mendapatkan keuntungan besar.
Cryptocurrency adalah mata uang digital dengan volatilitas yang tinggi sehingga dapat menghasilkan keuntungan melalui investasi jangka panjang maupun trading. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi Pintu untuk mulai menjelajahi potensi keuntungan di industri cryptocurrency.
Pintu adalah sebuah aplikasi investasi cryptocurrency yang memungkinkan kamu untuk investasi puluhan jenis koin unggulan seperti Ripple, Polkadot, Etehereum, Bitcoin, Binance Coin, dan masih banyak lagi dengan modal awal sebesar Rp11.000.
Dapatkan juga informasi terbaru seputar berita crypto di Pintu News dan perdalam wawasan kamu melalui Pintu Academy untuk mendapatkan materi belajar crypto untuk level pemula hingga level mahir.
Aplikasi Pintu juga menyediakan fitur lain seperti Pintu Earn dan PTU Staking yang dapat digunakan untuk memperoleh pendapatan pasif.
Fitur PTU Stake memungkinkan pengguna untuk memperoleh penghasilan tambahan dengan menahan atau “stake” sejumlah token PTU yang dimiliki.
Sementara itu, Pintu Earn dapat digunakan sebagai platform P2P Lending antara pengguna aplikasi Pintu.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo unduh aplikasi Pintu sekarang melalui App Store atau Play Store!
Referensi:
Christina Majaski, Devaluation: Definition, How It Works, and Examples, diakses tanggal 8 Maret 2023
Santander.com, devaluation, diakses tanggal 8 Maret 2023CFI, Devaluation, diakses tanggal 8 Maret 2023