Rahasia EPS: Kunci Mengungkap Profitabilitas Saham!

Updated
September 20, 2023
• Waktu baca 5 Menit
Gambar Rahasia EPS: Kunci Mengungkap Profitabilitas Saham!
Reading Time: 5 minutes

Earning Per Share (EPS) adalah salah satu metrik keuangan yang paling sering dikutip dan dipantau ketat oleh investor, analis, dan pelaku pasar lainnya. Sebagai jembatan antara laba perusahaan dan saham individu, EPS memberikan wawasan mendalam tentang profitabilitas suatu perusahaan dalam konteks pemegang saham.

Meskipun tampaknya sederhana dalam perhitungannya, dampak dan implikasinya dalam dunia investasi sangat luas. Dalam artikel ini, kita akan mendalami apa itu EPS, bagaimana cara menghitungnya, dan mengapa metrik ini memiliki peran kunci dalam pengambilan keputusan investasi.

Pengertian EPS dan Rumusnya

Earning Per Share (EPS) adalah salah satu indikator keuangan yang menunjukkan laba atau rugi bersih per saham dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Ini memberikan gambaran kepada para investor tentang seberapa profitable suatu perusahaan dalam hal menciptakan keuntungan bagi pemegang sahamnya.

Rumus dasar untuk menghitung EPS adalah:

EPS= (Laba Bersih−Dividen Preferen)/Jumlah Saham Biasa yang Beredar

Di mana:

  • Laba Bersih adalah keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu setelah dikurangi biaya dan pajak.
  • Dividen Preferen adalah dividen yang harus dibayarkan kepada pemegang saham preferen sebelum pemegang saham biasa menerima dividen apapun.
  • Jumlah Saham Biasa yang Beredar adalah jumlah total saham biasa yang beredar di pasaran.

Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki laba bersih sebesar Rp100 juta, tidak ada dividen preferen, dan memiliki 1 juta saham biasa yang beredar, maka EPS-nya adalah Rp100 per saham.

Investor seringkali memperhatikan EPS saat menilai potensi investasi karena angka ini dapat membantu menilai apakah saham perusahaan tersebut dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah relatif terhadap labanya. Namun, penting untuk diingat bahwa EPS hanyalah salah satu dari banyak metrik keuangan yang perlu dipertimbangkan saat menilai suatu perusahaan.

Baca juga: Biaya Total: Definisi dan Rumus Biaya Total Terlengkap

Fungsi Earning Per Share di Perusahaan

Earning Per Share (EPS) memiliki beberapa fungsi penting dalam dunia bisnis dan investasi. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya di perusahaan:

  1. Indikator Profitabilitas: EPS menunjukkan seberapa profitable suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang sahamnya. Dengan kata lain, EPS dapat digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba per saham yang dimilikinya.
  2. Panduan Investasi: Bagi investor, EPS seringkali menjadi salah satu pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan investasi. Saham dengan EPS yang tinggi mungkin dianggap lebih menarik bagi beberapa investor, meskipun banyak faktor lain juga mempengaruhi nilai saham.
  3. Alat Perbandingan: EPS memungkinkan pemegang saham dan analis untuk membandingkan profitabilitas antara perusahaan sejenis atau dalam industri yang sama. Hal ini memudahkan dalam mengevaluasi kinerja relatif suatu perusahaan.
  4. Dasar Pembagian Dividen: Meskipun pembayaran dividen tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan, EPS bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham.
  5. Penilaian Pasar: EPS, khususnya dihubungkan dengan harga saham saat ini, membantu dalam perhitungan rasio harga/laba (P/E ratio), yang merupakan indikator penting dalam menilai valuasi saham di pasaran.
  6. Alat Manajemen: Bagi manajemen perusahaan, EPS dapat menjadi barometer dari efektivitas kebijakan dan strategi yang diterapkan. Jika EPS meningkat, ini bisa dianggap sebagai indikator bahwa strategi perusahaan berhasil, sementara penurunan EPS mungkin menandakan perlunya revisi strategi atau kebijakan.
  7. Strategi Keuangan: EPS juga mempengaruhi keputusan perusahaan terkait pembiayaan, seperti penerbitan saham baru atau pembelian kembali saham. Misalnya, jika perusahaan berencana menerbitkan saham baru, ini mungkin akan mengencerkan EPS, jadi manajemen harus mempertimbangkan dampak tersebut.

Meski EPS merupakan alat yang berguna, penting untuk memahami bahwa angka ini hanyalah satu dari sekian banyak metrik keuangan yang harus dipertimbangkan saat mengevaluasi suatu perusahaan. Adalah esensial untuk memandang EPS dalam konteks yang lebih luas dan tidak mengandalkannya sebagai satu-satunya indikator kinerja atau potensi investasi suatu perusahaan.

Faktor Penyebab Kenaikan Earning Per Share

Earning Per Share (EPS) dapat naik karena berbagai faktor, yang mungkin berkaitan dengan kinerja operasional perusahaan atau keputusan keuangan dan struktural. Berikut adalah beberapa faktor penyebab kenaikan EPS:

  1. Peningkatan Laba Bersih: Salah satu penyebab utama kenaikan EPS adalah peningkatan laba bersih perusahaan. Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan penjualan, penurunan biaya produksi, ekspansi ke pasar baru, atau efisiensi operasional yang lebih baik.
  2. Pembelian Kembali Saham: Jika perusahaan membeli kembali sahamnya sendiri, jumlah saham yang beredar akan berkurang. Dengan laba bersih yang tetap, pengurangan jumlah saham yang beredar akan meningkatkan EPS.
  3. Pengurangan Utang: Mengurangi utang atau restrukturisasi utang dengan bunga yang lebih rendah dapat mengurangi beban bunga, sehingga meningkatkan laba bersih dan, akibatnya, EPS.
  4. Pengurangan Biaya: Efisiensi operasional atau pengurangan biaya overhead dan biaya lainnya dapat meningkatkan laba bersih perusahaan.
  5. Akuisisi atau Merger: Akuisisi atau merger dengan perusahaan lain yang profitable dapat meningkatkan laba bersih gabungan dan meningkatkan EPS, terutama jika akuisisi atau merger tersebut dilakukan dengan strategis.
  6. Peningkatan Margin Laba: Penjualan produk atau layanan dengan margin laba yang lebih tinggi dapat meningkatkan laba bersih tanpa peningkatan penjualan secara signifikan.
  7. Laba Non-operasional: Penerimaan dari penjualan aset, klaim asuransi, atau keuntungan lain yang bersifat non-operasional dapat meningkatkan laba bersih dan EPS.
  8. Pengurangan Beban Pajak: Keuntungan dari insentif pajak atau strategi perencanaan pajak yang efektif dapat mengurangi beban pajak perusahaan, sehingga meningkatkan laba bersih.
  9. Tidak Ada Dividen Preferen: Jika perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk membayar dividen kepada pemegang saham preferen atau jika jumlah dividen preferen berkurang, maka laba yang tersedia untuk pemegang saham biasa akan meningkat, yang pada gilirannya meningkatkan EPS.
  10. Pengurangan Biaya Amortisasi atau Depresiasi: Revisi metode amortisasi atau depresiasi atau pengurangan aset yang diamortisasi atau disusutkan dapat mengurangi biaya-biaya tersebut dan meningkatkan laba bersih.

Meskipun kenaikan EPS umumnya dianggap positif oleh pasar dan investor, penting untuk melakukan analisis mendalam untuk memahami penyebab sebenarnya dari kenaikan tersebut. Ini membantu membedakan antara peningkatan yang bersifat sementara dan peningkatan yang menunjukkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Baca juga: Cost of Debt: Pengertian, Rumus dan Cara Hitung

Faktor Penurunan Kenaikan Earning Per Share

Earning Per Share (EPS) dapat menurun karena berbagai faktor. Penurunan EPS bisa menjadi sinyal bagi investor tentang masalah dalam kinerja atau posisi keuangan perusahaan. Berikut adalah beberapa faktor penyebab penurunan EPS:

  1. Penurunan Laba Bersih: Ini adalah alasan paling langsung untuk penurunan EPS. Penurunan penjualan, meningkatnya biaya produksi, kerugian operasional, atau masalah lain yang mengurangi laba bersih akan berdampak pada EPS.
  2. Penerbitan Saham Baru: Jika perusahaan menerbitkan saham baru, jumlah saham yang beredar akan meningkat. Jika laba bersih tetap atau menurun, EPS akan menurun karena ada lebih banyak saham yang beredar.
  3. Tingginya Beban Bunga: Jika perusahaan memiliki banyak utang atau jika suku bunga meningkat, beban bunga yang lebih tinggi dapat mengurangi laba bersih dan EPS.
  4. Kerugian Non-operasional: Kerugian dari penjualan aset, tuntutan hukum, atau faktor non-operasional lainnya dapat mengurangi laba bersih dan EPS.
  5. Peningkatan Biaya: Inflasi, biaya bahan baku yang meningkat, atau biaya tenaga kerja yang meningkat bisa mengurangi margin laba dan menurunkan EPS.
  6. Pengakuan Amortisasi atau Depresiasi: Jika perusahaan memiliki aset baru atau melakukan revisi metode amortisasi atau depresiasi, biaya-biaya ini dapat meningkat, mengurangi laba bersih.
  7. Beban Pajak yang Lebih Tinggi: Perubahan dalam peraturan pajak, inspeksi pajak, atau strategi perencanaan pajak yang kurang efektif dapat meningkatkan beban pajak dan mengurangi EPS.
  8. Dividen Preferen: Jika perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar jumlah dividen preferen yang lebih besar kepada pemegang saham preferen, laba yang tersedia untuk pemegang saham biasa akan berkurang, menurunkan EPS.
  9. Akuisisi atau Merger yang Tidak Menguntungkan: Jika perusahaan mengakuisisi atau merger dengan entitas lain yang kurang profitable atau jika biaya akuisisi tinggi, ini bisa menurunkan EPS.
  10. Faktor Eksternal: Faktor-faktor seperti resesi ekonomi, perubahan regulasi, bencana alam, atau kompetisi yang meningkat dapat mempengaruhi operasional dan laba perusahaan, mengakibatkan penurunan EPS.

Penting bagi investor untuk memahami penyebab sebenarnya dari penurunan EPS dan menilai apakah penurunan tersebut sementara atau mengindikasikan masalah jangka panjang dalam bisnis perusahaan. Analisis mendalam dan pemahaman konteks bisnis sangat penting saat mengevaluasi perubahan dalam EPS.

Kesimpulan

Dalam dunia investasi, Earning Per Share (EPS) telah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu indikator utama kinerja keuangan perusahaan. Melalui EPS, investor dapat memahami sejauh mana keuntungan perusahaan tercermin pada setiap saham yang beredar.

Walaupun EPS memberikan gambaran penting tentang profitabilitas, penting bagi para investor untuk mempertimbangkan metrik ini dalam konteks yang lebih luas, melibatkan faktor-faktor lain seperti pertumbuhan, valuasi, dan kondisi pasar secara keseluruhan. Dengan pendekatan holistik dalam menganalisis EPS dan faktor-faktor lainnya, investor akan lebih siap dalam membuat keputusan investasi yang tepat dan berdasarkan informasi.

Mau investasi crypto secara mudah mulai dari Rp 11.000 saja? Download aplikasi crypto Pintu dan mulai investasi crypto sekarang!

Dapatkan juga informasi terbaru seputar berita crypto di Pintu News dan perdalam wawasan kamu melalui Pintu Academy untuk mendapatkan materi belajar crypto untuk level pemula hingga level mahir.

Referensi:

Investopedia, Earnings Per Share (EPS): What It Means and How to Calculate It. Diakses tanggal 20 September 2023

Corporate Finance Institute, Earnings Per Share Formula (EPS). Diakses tanggal 20 September 2023

Topik
Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->