7 Sifat dan Karakteristik Laporan Keuangan

Updated
April 7, 2022
• Waktu baca 3 Menit
Gambar 7 Sifat dan Karakteristik Laporan Keuangan
Reading Time: 3 minutes

Laporan keuangan sangatlah penting untuk dimiliki perusahaan. Bagaimana cara membuat laporan keuangan yang baik dan benar? Simak 7 sifat dan karakteristik laporan keuangan berikut ini.

Baca juga: 12 Konsep Dasar Akuntansi untuk Laporan Keuangan

Mudah Dipahami

sifat laporan keuangan adalah

Menurut Framework, laporan keuangan yang baik adalah yang mudah dipahami oleh penggunanya. Untuk memberikan informasi yang baik, laporan keuangan dikumpulkan serta diklasifikasikan menurut format yang sudah terstandarisasi. Misalnya, terdapat laporan laba rugi dan laporan perubahan modal, dan lain sebagainya

Penyajian laporan keuangan haruslah jelas. Informasi tambahan yang diberikan dalam catatan kaki juga seharusnya ada untuk membantu memperjelas para penggunanya dalam memahami laporan keuangan secara lebih baik. Laporan keuangan yang baik seharusnya tidak akan membuat terjadinya interpretasi yang salah oleh para penggunanya.

Relevan

Selain itu, sifat laporan keuangan haruslah relevan. Relevan berarti informasi yang tercatat di financial report harus bisa mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna. Pengguna yang membaca laporan keuangan dapat mengevaluasi peristiwa masa lalu, sekarang, hingga masa depan melalui catatan keuangan.

Untuk bisa memperkirakan peristiwa masa depan, informasi yang ada di laporan keuangan harus memiliki nilai prediktif. Untuk bisa mendapatkan nilai prediktif, terdapat penyajian informasi keuangan masa lalu.

Bebas Kesalahan

Laporan keuangan haruslah disajikan dalam informasi yang benar-benar tepat. Tepat dalam hal ini adalah bersifat netral, bebas, lengkap, dan tentunya bebas dari kesalahan. Mengapa laporan keuangan haruslah benar-benar tepat?

Sebab fungsi dari laporan keuangan ini sangatlah vital. Bagi bisnis, adanya laporan tersebut berguna untuk mempengaruhi keputusan usaha, melihat kondisi sebenarnya dari sebuah usaha, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu penyajiannya harus benar-benar sempurna.

Sebuah informasi yang tercatat dalam laporan keuangan tidak akan ada artinya jika tidak dapat diandalkan dan tidak bisa dipercaya.

Dapat Dibandingkan

Laporan keuangan biasanya dibuat per periode, baik bulanan maupun tahunan. Tentunya, tiap periode dari laporan tersebut harus bisa dibandingkan. Tiap periode akuntansi memiliki kondisi laporan yang berbeda-beda.

Mengapa harus bisa dibandingkan? Tujuannya agar pengguna bisa mengidentifikasi tren-tren yang mungkin berubah di tiap periode, misalnya tren kinerja, laporan posisi keuangan, entitas pelaporan, dan sejenisnya. Tujuan utamanya agar bisa membuat keputusan usaha secara tepat, sesuai kondisi keuangan perusahaan.

Dalam hal ini, laporan keuangan harus menginformasikan jika ada perubahan kebijakan akuntansi utama yang berdampak pada posisi keuangan. Agar sebuah laporan keuangan dapat dibandingkan tiap periodenya, harus ada standar akuntansi yang ketat dalam proses pembuatannya.

Konsisten

Konsistensi metode dalam penyusunan laporan keuangan merupakan kualitas yang berharga, serta membuat angka dalam akuntansi lebih berguna. Konsistensi dalam laporan keuangan bisa meningkatkan kegunaan laporan keuangan itu sendiri bagi pengguna. Analisis dan pemahaman data pun dapat terfasilitasi dengan pemahaman yang komparatif.

Jika sebuah laporan keuangan kurang konsisten, maka komparabilitasnya akan berkurang, sehingga akan sulit untuk dibandingkan dengan laporan periode lainnya maupun dengan perusahaan lain di industri serupa.

Netralitas

karakteristik laporan keuangan

Sifat laporan keuangan selanjutnya adalah netralitas atau bisa disebut juga objektivitas. Netralitas sendiri bisa berarti dalam merumuskan atau menerapkan standar dalam penyusunan laporan keuangan, perhatian utamanya adalah relevansi.

Netralitas tidak mengutamakan efek yang ditimbulkan pasca pembuatan laporan keuangan, tetapi hanya relevansi dan kebenaran informasi yang dihasilkan. Tidak ada kepentingan pengguna tertentu yang diberatkan.

Umumnya, tujuan laporan keuangan adalah untuk memenuhi kebutuhan banyak pengguna informasi, dengan kepentingan yang berbeda-beda. Maka dari itu, asas netral harus dikedepankan.

Tepat Waktu

Laporan keuangan haruslah bersifat tepat waktu. Arti tepat waktu di sini adalah terdapat informasi yang tersedia untuk pengambilan keputusan, sebelum hilangnya kapasitas dalam mempengaruhi keputusan. Ketepatan waktu ini merupakan aspek tambahan dari karakteristik relevansi.

Laporan yang tepat waktu bisa dilihat dari ketersediaan informasi. Jika informasi tidak tersedia ketika dibutuhkan, atau ketersediaan informasi mengalami keterlambatan, maka laporan keuangan tidak memiliki nilai atas tindakan di masa depan. Selain itu, sifat relevansinya hanya sedikit, bahkan tidak ada gunanya.

Akan tetapi, ketepatan waktu tidak serta merta membuat informasi di laporan keuangan menjadi relevan. Namun, kurangnya ketepatan waktu bisa menghilangkan relevansi informasi yang dimiliki sebuah laporan keuangan.

Karakteristik ketepatan waktu dari laporan keuangan bisa dilihat dalam konteks laporan rutin perusahaan tahunan. Penundaan pelaporan akan mempengaruhi relevansi dan kegunaan informasi. Dalam kasus penawaran merger atau akuisisi, ketepatan waktu sangat penting karena beberapa laporan perlu dipersiapkan secepat mungkin.

Itu dia 7 sifat dan karakteristik laporan keuangan yang perlu diperhatikan ketika kamu berniat membuat laporan keuangan. Cukup mudah dipahami, bukan?

Untuk kamu yang tertarik berinvestasi dan trading crypto, download Pintu sekarang! Di Pintu, kamu bisa melakukan jual beli crypto secara mudah mulai dari Rp11.000 saja, lho!

Selamat berinvestasi!

Referensi:

Accountingtools. Qualitative characteristics of financial statements. Diakses tanggal: 8-11-2021.

Tommy Andrian. Qualitative Characteristics of Financial Reports. Diakses tanggal: 8-11-2021.

Toppr. Financial Statements. Diakses tanggal: 8-11-2021.

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->