Laba rugi menjadi salah satu parameter utama dalam laporan keuangan sebuah perusahaan. Simak pengertian hingga rumus laba bersih dan kotor secara lengkap melalui artikel berikut ini.
Baca juga: 7 Unsur dalam Laporan Keuangan, Apa Saja?
Laba rugi adalah keterangan dalam pembukuan yang merangkum jumlah pendapatan, pengeluaran, dan biaya dalam periode tertentu.
Apabila ditelaah satu-satu, laba adalah manfaat finansial yang direalisasikan ketika pendapatan dari aktivitas bisnis melebihi biaya dari aktivitas bisnis tersebut. Sedangkan kerugian adalah kehilangan nilai finansial yang terjadi ketika biaya aktivitas bisnis melebihi nilai pendapatannya.
Laba rugi merupakan salah satu parameter yang diawasi oleh investor dan pemberi kredit karena bisa menentukan prospek suatu bisnis.
Sesuai namanya, laba kotor adalah parameter yang menggambarkan selisih antara pendapatan dan harga pokok penjualan suatu perusahaan.
Rumus menghitung laba kotor adalah sebagai berikut.
Laba Kotor = Pendapatan – Harga Pokok Penjualan
Jika hasil di atas bernilai positif, maka disebut laba kotor. Sementara jika hasil di atas bernilai negatif, maka disebut rugi kotor.
Perusahaan A memiliki pendapatan sebesar Rp850.000.000 dengan harga pokok penjualan sebesar Rp650.000.000. Berapakah besar laba kotor dari perusahaan C?
Kamu bisa menggunakan rumus laba kotor yang telah dibahas sebelumnya.
Laba kotor = Pendapatan – Harga Pokok Penjualan
Laba kotor = Rp850.000.000 – Rp650.000.000
Laba kotor = Rp200.000.000
Laba bersih adalah parameter yang menggambarkan selisih antara total pendapatan dan total biaya suatu perusahaan. Laba bersih diartikan sebagai jumlah laba perusahaan yang tersisa setelah melunasi semua pengeluarannya. Sedangkan rugi bersih yaitu kelebihan biaya atas pendapatan yang diperoleh.
Rumus mencari laba bersih yaitu sebagai berikut.
Laba Bersih = Total pendapatan – Total biaya
Jika hasil di atas bernilai positif, maka disebut laba bersih. Sementara jika hasil di atas bernilai negatif, maka disebut rugi bersih.
Baca juga: Pengertian dan Cara Menghitung Holding Period Return (HPR)
Perusahaan A merupakan perusahaan teknologi database dan server dengan rincian pendapatan dan biaya sebagai berikut.
Pemilik perusahaan menghitung laba bersihnya menggunakan rumus di atas, sehingga didapatkan:
Laba Bersih = Total pendapatan – Total biaya
Laba Bersih = Rp200.000.000 – (Rp40.000.000 + Rp20.000.000 + Rp5.000.000 + Rp 2.000.000)
Laba Rugi Bersih = Rp200.000.000 – Rp67.000.000
Laba Bersih = Rp133.000.000
Contohnya mirip dengan laba bersih, hanya saja dalam kasus perusahaan B, nilai total biaya lebih besar dari total pendapatan dengan detail sebagai berikut.
Pemilik perusahaan menghitung rugi bersihnya menggunakan rumus di atas, sehingga didapatkan:
Rugi Bersih = Total pendapatan – Total biaya
Rugi Bersih = Rp50.000.000 – (Rp40.000.000 + Rp20.000.000 + Rp5.000.000 + Rp 2.000.000)
Rugi Bersih = Rp50.000.000 – Rp67.000.000
Rugi Bersih = Rp16.000.000
Nah, itu dia pengertian serta rumus laba rugi bersih dan kotor. Mudah sekali, bukan?
Investasi merupakan salah satu kegiatan yang bisa menambah pendapatan seseorang. Belakangan ini, minat masyarakat Indonesia terhadap investasi crypto semakin meningkat. Wajar saja, mengingat harga bitcoin sebagai salah satu aset crypto dengan kapitalisasi pasar terbesar telah mengalami peningkatan hingga 329% per 10 November 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.
Kini, kamu bisa mencoba investasi crypto di aplikasi Pintu mulai Rp11.000 saja, lho! Yuk, download Pintu sekarang.
Baca juga: Bagaimana Langkah Awal Investasi Crypto di Pintu?
Referensi:
Accounting Tools, Profit. Diakses tanggal: 5-11-21.
Corporate Finance Institute. What is Net Income. Diakses tanggal: 5-11-21.
Heather Topham Wood, Net Loss vs Gross Loss. Diakses tanggal: 5-11-21.
My Accounting Tools, Net Income. Diakses tanggal: 5-11-21.
Sean Ross, Balance Sheet vs. Profit and Loss Statement: What’s the Difference? Diakses tanggal: 5-11-21.
Will Kenton, Profit Definition. Diakses tanggal: 5-11-21.
Will Kenton, Loss. Diakses tanggal: 5-11-21.