Simbol IDR dapat ditemukan di berbagai tempat, baik ketika melakukan trading maupun menukar mata uang. Buat kamu yang masih asing dengan istilah ini, simak selengkapnya mengenai apa itu IDR dalam mata uang serta sejarah lengkapnya!
Ketika membuka pasar forex, kamu bisa melihat berbagai simbol uang yang digunakan negara-negara di dunia, salah satunya adalah IDR. Pertanyaannya, IDR itu menggambarkan mata uang negara apa? Yap, mata uang IDR adalah mata uang asli dari negara Indonesia.
Berdasarkan kepanjangannya, IDR artinya Indonesian Rupiah. Secara lengkapnya, arti IDR adalah mata uang yang dimiliki dan berlaku di Indonesia, di mana mata uang tersebut memiliki suatu nilai tertentu berdasarkan nominalnya, dan bisa digunakan sebagai alat transaksi.
Dalam mata uang asing, umumnya IDR digunakan sebagai nilai tukar antara Amerika Serikat dan Indonesia.
Sebagai contohnya, apabila terdapat pernyataan USD/IDR, maka menunjukan nilai 1 USD apabila dikonversikan ke IDR atau Indonesian Rupiah
IDR tidak hanya digunakan untuk menunjukan nilai tukar dengan mata uang Amerika Serikat, namun bisa juga dengan negara lain, misalnya seperti JPY/IDR untuk mata uang Jepang [yen], EUR/IDR untuk Euro, SGD/IDR untuk dolar Singapura, dan masih banyak lagi.
Dari penjelasan sebelumnya, tentunya kamu sudah memahami bukan bahwa IDR artinya mata uang Indonesia, yang mana juga menjadi identitas negara Indonesia. Namun, kira-kira sejak kapan IDR mulai berlaku, bagaimana asal mulanya? Yuk, simak pembahasan sejarah Rupiah berikut ini!
Sejarah mata uang IDR di Indonesia pun sebenarnya cukup panjang. Pada awalnya, belum ada mata uang resmi yang mewakili proses transaksi dan pertukaran di Indonesia. Tiap daerah pun memiliki jenis alat tukarnya sendiri.
Pada tahun 896 – 1.158 silam, masyarakat Jawa menggunakan Krisnala sebagai alat tukar. Krisnala merupakan potongan logam mulia berbentuk setengah lingkaran, segitiga, atau segiempat yang diberi cap. Cap yang digunakan bergambar 3 tunas daun, 3 bunga, atau jambang.
Sedangkan, di daerah Bali, Sumatera, dan Jawa mengenal mata uang Masa. Masa merupakan alat tukar yang terbuat dari perak dengan sisi cekung dan sisi cembung lainnya. Cap yang digunakan adalah huruf Nagari yang berbunyi “ma”.
Sementara di abad ke-14, mata uang Kepeng mulai masuk ke Indonesia karena dibawa oleh para pedagang Cina. Ada juga mata uang Gobog yang mengisi mata uang Indonesia di abad ke-14 ini. Gobog dan Kepeng terbuat dari kuningan dan tembaga.
Selanjutnya pada abad ke -18, Kerajaan Palembang mengeluarkan mata uang Piti Teboh dan Piti Buntu yang dibuat dari timah dan tembaga. Pada masa penjajahan Belanda, mata uang yang digunakan adalah VOC.
Selanjutnya saat penjajahan Jepang, mata uang dengan tulisan bahasa Belanda dilarang. Sehingga, dibuatlah uang kertas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang mempunyai satuan Rupiah. Hingga penjajahan berakhir, mata uang Rupiah ini masih bertahan hingga sekarang.
Rupiah pertama kali digunakan saat penjajahan Jepang, namun mulai berkembang saat Indonesia mencapai kemerdekaan. Berikut perkembangan IDR atau Rupiah semenjak 17 Agustus 1945.
Dalam konteks penulisan nilai mata uang Indonesia, terdapat dua bentuk umum yang sering digunakan: IDR dan Rp.
IDR merupakan singkatan dari Indonesian Rupiah yang ditetapkan oleh ISO 4217 sebagai kode resmi mata uang Indonesia dalam sistem internasional. Kode ini umum digunakan dalam konteks keuangan global, sistem pembayaran internasional, bursa saham, dan aplikasi digital seperti platform trading atau perbankan internasional.
Rp adalah simbol mata uang rupiah yang digunakan dalam konteks domestik dan sehari-hari di Indonesia. Simbol ini lebih akrab ditemukan dalam kwitansi, label harga, dokumen resmi dalam negeri, serta pemberitaan lokal. Penulisan yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) biasanya menggunakan spasi setelah simbol, misalnya Rp100.000. Penggunaan tanda titik sebagai pemisah ribuan juga merupakan bagian dari konvensi lokal. Kedua bentuk ini sah digunakan, namun pemilihannya tergantung pada konteks—IDR untuk internasional dan sistem digital, Rp untuk penulisan lokal.
Memahami IDR (Indonesian Rupiah) sangat penting dalam dunia investasi, terutama bagi investor lokal yang melakukan transaksi dalam mata uang domestik. Pengetahuan tentang IDR membantu kamu mengevaluasi nilai investasi secara akurat, khususnya saat berhadapan dengan instrumen yang dipengaruhi oleh nilai tukar, seperti saham global, emas, atau crypto.
Fluktuasi nilai rupiah terhadap mata uang asing seperti USD dapat mempengaruhi keuntungan atau kerugian yang kamu alami—misalnya, penguatan dolar terhadap rupiah bisa meningkatkan nilai aset luar negeri yang kamu miliki.
Selain itu, pemahaman tentang IDR juga mempermudah pengambilan keputusan finansial, mulai dari penarikan dana, perhitungan return, hingga konversi portofolio antar mata uang. Dalam platform investasi dan trading, kamu juga akan sering menemukan pilihan untuk menggunakan IDR sebagai mata uang dasar akun, yang secara langsung memengaruhi bagaimana laporan dan pergerakan nilai aset ditampilkan.
Dengan memahami bagaimana IDR bekerja dan berinteraksi dengan pasar, kamu akan lebih siap menghadapi risiko nilai tukar dan memaksimalkan potensi keuntungan dalam berinvestasi.
Berikut adalah beberapa penggunaan IDR dalam dunia nyata:
Dalam dunia trading online, penarikan dana ke rekening bank lokal sering kali menggunakan format IDR sebagai standar mata uang. Misalnya, saat trader ingin mencairkan profit dari platform internasional, sistem akan menampilkan nilai yang akan diterima dalam bentuk IDR, bukan Rp, untuk memastikan konsistensi dengan sistem keuangan global dan memudahkan integrasi dengan sistem perbankan.
Saat pengguna mendaftar atau mengatur akun di platform trading atau investasi, mereka biasanya diminta untuk memilih mata uang dasar akun. Dalam kasus pengguna dari Indonesia, pilihan mata uang biasanya ditampilkan sebagai IDR untuk membedakan dengan mata uang negara lain seperti USD, EUR, atau JPY. Memilih IDR sebagai mata uang akun juga memastikan bahwa nilai portofolio, saldo, dan laporan transaksi ditampilkan dalam mata uang lokal.
Dalam aktivitas jual beli aset crypto, IDR juga digunakan sebagai satuan konversi yang penting. Misalnya, ketika pengguna ingin membeli Bitcoin menggunakan rupiah, harga akan dikonversi dan ditampilkan dalam IDR. Platform crypto secara default menampilkan harga dan volume dalam IDR untuk memberikan transparansi nilai tukar secara real-time, sehingga pengguna dapat langsung memahami nilai tukar crypto ke rupiah tanpa harus menghitung manual.
Sebagai mata uang resmi Indonesia, rupiah (IDR) memiliki sejumlah karakteristik unik yang membedakannya dari mata uang negara lain. Dari wacana redenominasi hingga keterbatasannya di pasar internasional, berikut beberapa fakta menarik tentang IDR yang perlu diketahui:
Salah satu wacana yang pernah mencuat di Indonesia adalah redenominasi rupiah, yaitu penyederhanaan nominal mata uang tanpa mengurangi nilai riilnya. Misalnya, Rp1.000 akan ditulis menjadi Rp1 dalam sistem baru.
Tujuannya adalah untuk mempermudah pencatatan keuangan, meningkatkan efisiensi transaksi, dan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan angka nol yang terlalu banyak. Meski sempat dibahas secara resmi oleh Bank Indonesia dan pemerintah, hingga saat ini rencana tersebut belum diimplementasikan.
Hal ini terlihat dari tingginya nilai angka yang digunakan dalam transaksi sehari-hari, seperti harga barang yang bisa mencapai jutaan rupiah. Besarnya nominal ini bukan berarti nilai mata uangnya kuat, melainkan merupakan akibat dari inflasi historis dan struktur ekonomi nasional. Akibatnya, banyak transaksi di Indonesia yang dilakukan menggunakan jutaan atau bahkan miliaran rupiah, meski untuk nilai barang atau jasa yang setara dengan ratusan atau ribuan dolar.
Berbeda dengan mata uang global seperti USD atau EUR, IDR tidak diperdagangkan secara bebas dalam pasar spot internasional. Artinya, IDR tidak umum digunakan sebagai alat tukar atau cadangan devisa di luar negeri dan umumnya hanya diperdagangkan dalam konteks domestik atau konversi langsung oleh lembaga keuangan tertentu. Hal ini membuat nilai tukar IDR lebih dikendalikan oleh kebijakan Bank Indonesia dan lebih rentan terhadap intervensi ekonomi makro dibandingkan mata uang utama dunia.
Itu dia penjelasan lengkap mengenai apa itu IDR dalam mata uang. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
IDR adalah istilah yang tidak asing di dunia trading dan investasi forex. Selain forex, belakangan ini investasi dan trading crypto tengah diminati banyak masyarakat Indonesia, nih. Per Mei 2022, jumlah investor crypto di Indonesia bahkan telah mencapai 14,1 juta orang, naik hampir 3 juta dibandingkan akhir Desember 2021.
Buat kamu yang tertarik berinvestasi crypto namun tidak tau harus mulai dari mana, download Pintu sekarang! Pintu adalah aplikasi jual beli crypto di Indonesia yang telah terdaftar resmi di Bappebti, di mana kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp11.000 saja, lho!
Download Pintu di di App Store dan Play Store kamu masing-masing sekarang juga untuk nikmati kemudahan berinvestasi crypto.
Referensi:
CFI. Indonesian Rupiah [IDR]. Diakses pada Kamis, 16 Juni 2022.
UMN. Perancangan Buku Mengenai Sejarah Uang Rupiah dan Perkembangannya di Indonesia. Diakses pada Kamis, 16 Juni 2022.