Cara Menggunakan Bollinger Band di Trading Saham dan Crypto

Updated
November 5, 2022
• Waktu baca 3 Menit
Gambar Cara Menggunakan Bollinger Band di Trading Saham dan Crypto
Reading Time: 3 minutes

Bollinger band adalah salah satu indikator penting dalam dunia trading. Apa itu bollinger band dan bagaimana cara menggunakan bollinger band secara tepat dalam trading? Simak selengkapnya di artikel berikut ini!

Baca juga: 5 Cara Trading Crypto Harian Menurut Para Ahli

Apa itu Bollinger Band?

Bollinger band merupakan salah satu indikator trading yang sangat populer. Bollinger band sendiri dikembangkan pada tahun 1980-an oleh seorang analis keuangan asal Amerika Serikat bernama John Bollinger.

Menurut Investopedia, indikator bollinger band adalah salah satu tools analisis teknikal untuk menghasilkan sinyal oversold atau overbought.

Teknik ini dirancang untuk menemukan sinyal beli dan jual dengan mengidentifikasi apabila suatu aset mengalami oversold atau overbought. Namun, indikator bollinger band hanya berfokus pada harga dan volatilitas aset, sehingga harus dikombinasikan dengan indikator lainnya untuk bisa memperoleh informasi yang lebih akurat.

Fungsi Indikator Bollinger Band

Suharto FT (2014) mengungkapkan bahwa indikator bollinger band memiliki banyak manfaat bagi trader, di antaranya:

  • Mengidentifikasi tren aset
  • Indikator volatilitas, yang ditunjukan dari menyempit atau melebarnya indikator bollinger band.
  • Memberikan gambaran overbought dan oversold dari pergerakan harga aset

Rumus Bollinger Band

Rumus bollinger band sendiri biasanya digunakan untuk menghitung band atas (upper band) dan band bawah (lower band).

Band atas = SMA + [D x Std Dev]

Band bawah = SMA – [D x Std Dev]

Dimana,

SMA = Simple Moving Average, yang pada dasarnya adalah harga rata-rata aset pada periode waktu tertentu

D = Nilai Deviasi, misal 1, 2, 3, dan seterusnya.

Std Dev= Standar Deviasi

Perhitungan rumus di atas sendiri cukup rumit dan hanya perlu kamu ketahui sebagai tambahan pengetahuan. Yang penting adalah  memahami bagaimana cara membaca bollinger band dan memanfaatkannya untuk strategi trading kamu.

Sebagai contohnya, simak grafik di bawah ini.

grafik indikator bollinger band

Sumber: CFI

Pada grafik di atas, terlihat terdapat tiga garis yang menjadi bagian dari indikator bollinger band, yaitu:

  • Upper band berupa garis merah di bagian atas
  • Middle band yang merupakan garis biru di bagian tengah, dan
  • Lower band yang merupakan garis merah di bagian bawah.

Dalam hal ini, middle band yang digunakan adalah 20 Period MA, yang berarti harga rata-rata aset dalam rentang waktu 20 hari terakhir. Untuk menghitungnya, tinggal jumlahkan harga penutupan aset selama 20 hari terakhir dan bagi dengan 20.

Baca juga: Perbedaan Analisis Fundamental, Teknikal, dan On-Chain dalam Trading

Cara Menggunakan Bollinger Band

Purnomo LB (2014) mengungkapkan bahwa terdapat dua strategi sederhana dalam penggunaan indikator bollinger band untuk trading, yaitu:

Sell Signal

Sinyal jual muncul ketika harga sudah menyentuh upper band, dengan indikasi harga berpotensi melemah di kemudian hari. Posisi ini dianggap overbought, di mana harga aset sudah menyentuh titik tertinggi dan akan mengalami pullback.

Buy Signal

Sinyal beli ketika harga sudah menyentuh lower band, dengan indikasi harga berpotensi menguat di kemudian hari. Posisi ini dianggap oversold, di mana harga aset sudah menyentuh titik terendah dan akan mengalami kenaikan harga.

Untuk bisa memahaminya secara lebih mudah, simak grafik CFI yang telah dimodifikasi oleh tim Pintu berikut ini!

buy dan sell signal dalam trading

Dilansir dari Investopedia, strategi overbought/oversold dengan menggunakan indikator bollinger band didasarkan pada konsep mean reversion yang mengungkapkan bahwa harga pasar suatu aset akan cenderung kembali ke harga rata-rata atau harga fundamentalnya dalam periode waktu tertentu.

Nah, itu dia pengertian dan cara menggunakan indikator bollinger band secara mudah dalam dunia trading saham, forex, hingga crypto.

Baru-baru ini, minat masyarakat Indonesia terhadap aset crypto memang semakin meningkat. Per Mei 2021 lalu, jumlah investor crypto di Indonesia bahkan telah mencapai 6,5 juta orang. Harga AXS, salah satu aset crypto yang digunakan dalam video game Axie Infinity bahkan sempat mengalami lonjakan harga hingga lebih dari dua kali lipat hanya dalam kurun waktu 1 minggu.

Nah, untuk kamu yang tertarik melakukan jual beli crypto secara mudah, download Pintu sekarang! Investasi dan trading crypto di Pintu bisa mulai dari Rp11.000 saja, lho!

Referensi:

Adam Hayes, Bollinger Band Definition. Diakses tanggal: 6-10-21

Corporate Finance Institute, Bollinger Bands. Diakses tanggal: 7-10-21.

iForex, Bollinger Bands. Diakses tanggal: 6-10-21

Purnomo LB dan Firmansyah E, Rahasia di Balik Pergerakan Harga Saham. Diakses tanggal: 6-10-21.

Suharto FT, Harga Emas Naik atau Turun. Diakses tanggal: 6-10-21

Mario Singh, 17 Proven Currency Trading Strategy. Diakses tanggal: 6-10-21.

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->