Solvabilitas adalah kemampuan suatu entitas baik itu individu, perusahaan, atau organisasi lainnya untuk memenuhi kewajiban keuangan mereka pada waktu tertentu. Oleh karena itu, solvabilitas sangat penting untuk dibahas karena ini menunjukkan kemampuan entitas untuk membayar hutang mereka dalam jangka panjang.
Solvabilitas adalah hal yang penting untuk dipahami karena mempengaruhi kredibilitas dan keberlangsungan entitas tersebut. Jika suatu entitas tidak mampu membayar hutangnya, maka itu dapat mengarah pada kebangkrutan dan kerugian bagi pemegang saham, kreditor, dan pelanggan.Â
Jadi, menilai secara tepat rasio solvabilitas adalah hal yang dapat membantu untuk mengidentifikasi risiko keuangan yang terkait dengan entitas tersebut. Selain itu, stakeholder juga dapat mengambil keputusan dalam membuat keputusan investasi atau pemberian kredit.
Selain itu, solvabilitas adalah metriks atau satuan ukur yang juga dapat mempengaruhi harga saham dan kredit entitas. Ketika entitas memiliki solvabilitas yang baik, investor dan kreditor cenderung lebih percaya pada kemampuan entitas untuk memenuhi kewajibannya.Â
Oleh karena itu, solvabilitas merupakan topik yang sangat penting untuk dibahas dalam konteks keuangan dan bisnis. Yuk simak pembahasan mengenai apa itu solvabilitas melalui artikel Pintu di bawah ini!
Solvabilitas adalah metriks yang digunakan sebagai satuan ukur kemampuan suatu perusahaan atau individu untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka waktu tertentu, baik melalui aset likuid atau dengan menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar utang-utangnya.Â
Solvabilitas sering diukur dengan menghitung rasio kewajiban terhadap ekuitas atau rasio kewajiban terhadap aset, yang memberikan gambaran tentang seberapa stabil keuangan suatu perusahaan atau individu dalam jangka panjang.Â
Dalam istilah umum, solvabilitas dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan seseorang atau perusahaan untuk membayar utang-utangnya pada saat jatuh tempo. Jika solvabilitas seseorang atau perusahaan buruk, maka kemungkinan besar mereka akan kesulitan membayar utang-utangnya dan dapat mengalami kesulitan keuangan.
Sebaliknya, jika solvabilitas baik, maka mereka memiliki kemampuan finansial yang kuat untuk mengatasi kewajiban finansialnya dan memiliki potensi untuk berkembang lebih lanjut.
Tujuan perhitungan solvabilitas adalah untuk mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan atau individu untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, perhitungan solvabilitas berguna untuk memantau kesehatan keuangan suatu perusahaan atau individu dan memberikan indikasi tentang kemampuan mereka untuk membayar utang-utangnya. Beberapa tujuan lain dari perhitungan solvabilitas adalah:
Baca juga: Sejarah Uang dan Apa Uang Pertama di Indonesia?
Solvabilitas adalah satuan ukur yang terdiri dari beberapa jenis dilihat dari jenis aset yang digunakan untuk mengukur. Berikut ini beberapa jenis rasio solvabilitas yang biasanya digunakan untuk mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan atau individu untuk memenuhi kewajiban finansialnya:
Rasio ini mengukur kewajiban suatu perusahaan dibandingkan dengan ekuitasnya. Semakin tinggi rasio ini, semakin besar kewajiban suatu perusahaan dibandingkan dengan jumlah ekuitasnya, yang menunjukkan risiko yang lebih tinggi terkait solvabilitas perusahaan.
Rasio ini mengukur kewajiban suatu perusahaan dibandingkan dengan total asetnya. Semakin tinggi rasio ini, semakin besar kewajiban suatu perusahaan dibandingkan dengan total asetnya, yang menunjukkan bahwa perusahaan lebih mengandalkan hutang untuk membiayai kegiatannya.
Rasio ini mengukur jumlah pinjaman yang diterima oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan jumlah ekuitasnya. Semakin tinggi rasio ini, semakin besar jumlah pinjaman yang diterima oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan jumlah ekuitasnya, yang menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak memperoleh pendanaan melalui pinjaman.
Rasio ini mengukur jumlah hutang jangka panjang suatu perusahaan dibandingkan dengan modal sendirinya. Semakin tinggi rasio ini, semakin besar jumlah hutang jangka panjang suatu perusahaan dibandingkan dengan modal sendirinya, yang menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak memperoleh pendanaan melalui hutang jangka panjang.
Rasio ini mengukur jumlah hutang lancar suatu perusahaan dibandingkan dengan modal sendirinya. Semakin tinggi rasio ini, semakin besar jumlah hutang lancar suatu perusahaan dibandingkan dengan modal sendirinya, yang menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak memperoleh pendanaan melalui hutang lancar.
Rasio ini mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk membayar bunga pada utangnya dengan menghasilkan pendapatan operasi. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik kemampuan suatu perusahaan untuk membayar bunga pada utangnya.
Baca juga: 3 Perbedaan Unearned Revenue vs Accrued Revenue
Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menemukan nilai solvabilitas suatu entitas. Berikut adalah beberapa rumus rasio solvabilitas beserta cara menghitungnya:
Rumus: Kewajiban / Ekuitas
Cara menghitung: Bagi total kewajiban dengan total ekuitas. Misalnya, jika suatu perusahaan memiliki kewajiban senilai Rp 500 juta dan ekuitas senilai Rp 200 juta, maka rasio kewajiban terhadap ekuitasnya adalah 2,5 (Rp 500 juta / Rp 200 juta).
Rumus: Kewajiban / Total aset
Cara menghitung: Bagi total kewajiban dengan total aset. Misalnya, jika suatu perusahaan memiliki kewajiban senilai Rp 500 juta dan total aset senilai Rp 1 miliar, maka rasio kewajiban terhadap asetnya adalah 0,5 (Rp 500 juta / Rp 1 miliar).
Rumus: Pinjaman / Ekuitas
Cara menghitung: Bagi total pinjaman yang diterima oleh perusahaan dengan total ekuitasnya. Misalnya, jika suatu perusahaan memiliki pinjaman senilai Rp 400 juta dan ekuitas senilai Rp 200 juta, maka rasio pinjaman terhadap ekuitasnya adalah 2 (Rp 400 juta / Rp 200 juta).
Rumus: Hutang jangka panjang / Modal sendiri
Cara menghitung: Bagi total hutang jangka panjang yang dimiliki oleh perusahaan dengan modal sendirinya. Misalnya, jika suatu perusahaan memiliki hutang jangka panjang senilai Rp 300 juta dan modal sendiri senilai Rp 400 juta, maka rasio hutang jangka panjang terhadap modal sendirinya adalah 0,75 (Rp 300 juta / Rp 400 juta).
Rumus: Hutang lancar / Modal sendiri
Cara menghitung: Bagi total hutang lancar yang dimiliki oleh perusahaan dengan modal sendirinya. Misalnya, jika suatu perusahaan memiliki hutang lancar senilai Rp 100 juta dan modal sendiri senilai Rp 200 juta, maka rasio hutang lancar terhadap modal sendirinya adalah 0,5 (Rp 100 juta / Rp 200 juta).
Rumus: (Pendapatan operasi – Biaya bunga) / Biaya bunga
Cara menghitung: Kurangi biaya bunga dari pendapatan operasi, dan bagi hasilnya dengan biaya bunga. Misalnya, jika suatu perusahaan memiliki pendapatan operasi sebesar Rp 1 miliar, biaya bunga sebesar Rp 100 juta, dan laba sebelum bunga dan pajak sebesar Rp 300 juta, maka rasio cakupan bunganya adalah 4x ((Rp 300 juta – Rp 100 juta) / Rp 100 juta
Dari penjelasan diatas, kamu sudah tahu apa itu solvabilitas, jenis, dan cara menghitung solvabilitas. Hal ini akan sangat berguna apabila kamu ingin melakukan analisa fundamental untuk menemukan entitas terbaik untuk dijadikan sarana investasi.
Selain investasi saham, surat berharga, atau instrumen lainnya, kamu bisa pertimbangkan untuk investasi cryptocurrency. Investasi cryptocurrency terbukti sebagai instrumen yang dapat memberikan pengembalian investasi terbesar saat ini.
Mau investasi crypto secara mudah mulai dari Rp 11.000 saja? Download aplikasi crypto Pintu dan mulai investasi crypto sekarang!
Dapatkan juga informasi terbaru seputar berita crypto di Pintu News dan perdalam wawasan kamu melalui Pintu Academy untuk mendapatkan materi belajar crypto untuk level pemula hingga level mahir.
Referensi:
Merriam-webster.com, solvable, diakses tanggal 15 April 2023Â
Adam Hayes, What Is a Solvency Ratio, and How Is It Calculated, diakses tanggal 15 April 2023
corporatefinanceinstitute.com, solvency ratio, diakses tanggal 15 April 2023