Apa Itu Dana Darurat & Cara Mengumpulkannya

Updated
February 14, 2022
• Waktu baca 4 Menit
Gambar Apa Itu Dana Darurat & Cara Mengumpulkannya
Reading Time: 4 minutes

Kebanyakan orang lupa mengenai pentingnya memiliki mengantisipati keadaan darurat termasuk dalam kehidupan keuangan. Kita baru menyadari pentingnya melakukan tindakan antisipasif setelah keadaan darurat benar-benar terjadi.  Agar kita selalu siap dengan keadaan darurat penting bagi kita untuk mempersiapkan dana darurat.

Mengumpulkan dana darurat memang cukup sulit apalagi buat kita yang sudah bingung untuk memenuhi kebutuhan pokok. Sehingga mengumpulkan dana darurat tidak pernah menjadi langkah prioritas. Akibatnya kita tidak bisa mengakses dana dana segar ketika dibutuhkan untuk menghadapi situasi darurat. Contohnya ketika tiba-tiba kita jatuh sakit, di PHK, atau terjadi kecelakaan lalu lintas. Seandainya dana darurat sudah tersedia sebelum kejadian tersebut benar-benar terjadi, maka kerugian yang lebih besar dapat diminimalisir.

Besaran dana darurat yang dibutuhkan setiap individu juga bermacam-macam, biasanya berada dalam rentang tiga hingga enam kali pendapatan bulanan. Angka ini memang terasa cukup besar bagi sebagian besar orang, namun dengan langkah yang tepat kamu bisa mempersiapkan dana ini dengan mudah.

Apa Itu Dana Darurat?

Dana darurat atau emergency fund adalah dana yang kamu tempatkan pada rekening bank untuk membayar pengeluaran besar yang tidak terduga, seperti biaya pengobatan yang tidak terduga, perbaikan atau penggantian peralatan rumah tangga, perbaikan kendaraan, dan PHK.

Ketika kamu sudah memiliki dana darurat, seketika itu juga kamu akan merasakan kondisi psikologis baru dimana kamu merasakan ketenangan yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya. Kamu tidak lagi was-was dan khawatir layaknya sebelum kamu memiliki dana darurat. Kekhawatiran kamu akan masa depan mulai hilang dan kini kamu bisa berpikir lebih tenang untuk membuat rencana keuangan yang lebih baik lagi.

Contohnya aja pandemi ini di mana telah terjadi gelombang PHK yang besar. Jika hal buruk ini menimpamu, setidaknya kamu punya cukup tabungan yang bisa meng-cover kebutuhanmu hingga tiga atau enam bulan kedepan. Sehingga kamu punya waktu berpikir dan ruang gerak yang cukup untuk mendapatkan sumber pendapatan yang baru.

Tidak memiliki dana darurat sama sekali membuat kamu memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dan membuatmu sulit berpikir jernih saat menghadapi kondisi darurat. Hal ini biasanya akan mengarahkanmu pada masalah yang lebih besar misalnya melakukan pinjaman berbunga tinggi atau menggadaikan aset yang kamu miliki.

Apa Manfaat Memiliki Dana Darurat?

manfaat dana darurat

Dengan memiliki dana darurat, kamu bisa tenang ketika menghadapai situasi darurat. Hal ini juga akan berpengaruh banyak pada kesehatan kamu karena dapat mengurangi tingkat stress. Mempersiapkan dana darurat memberi kepercayaan diri untuk dapat mengatasi peristiwa tak terduga dalam hidup dan membuat tidurmu semakin nyenyak.

Memiliki dana darurat juga mencegah uangmu habis karena belanja kompulsif. Hal ini dikarenakan kamu menyimpan dana daruratmu pada akun terpisah. Dana darurat juga mencegahmu dari kerugian yang lebih besar. Ketika kamu tidak memiliki dana darurat untuk memeriksakan gigi ke dokter gigi, besar kemungkinan kerusakan yang terjadi akan semakin besar dan mahal.

Berapa Banyak Dana Darurat yang Harus Kamu Miliki?

Kamu bisa memulai dari nominal kecil yakni setara dengan satu bulan pengeluaran bulanan kamu, hal ini disebut juga starter emergency fund. Setelah kamu mencapai tingkatan ini, kamu bisa meningkatkan besaran dana darurat bergantung kondisi keuangan dan jumlah tanggungan yang kamu miliki.

Di mana Sebaiknya Kita Menempatkan Dana Darurat?

Simpan dana daruratmu pada akun yang mudah diakses dan memiliki risiko rendah dan minim biaya. Misalkan tabungan bank atau deposito. Jangan taruh dana daruratmu pada instrumen investasi berisiko tinggi seperti pasar saham dan yang lainnya.

Dana darurat bukanlah investasi, tidaklah mengapa jika kamu kehilangan sebagian kecil dari persentase uangmu di bank karena inflasi atau potongan biaya bulanan. Karena sejatinya dana darurat sama seperti asuransi di mana kamu harus rela mengeluarkan biaya agar kamu bisa bersiap di saat kejadian buruk benar-benar terjadi.

Langkah-langkah Membangun Dana Darurat

cara membangun dana darurat

1. Mengetahui Jumlah Dana Darurat yang Kamu Butuhkan

Kamu bisa mengetahui berapa jumah dana darurat yang kamu butuhkan dengan menghitung pengeluaran rata-rata perbulan dikali tiga. Sebagai contoh jika pengeluaran bulananmu sebesar Rp1.500.000 maka dana darurat yang harus kamu miliki adalah sebesar Rp3.500.000.

Jika kamu sudah berkeluarga dan belemu memiliki anak maka dana darurat yang kamu butuhkan adalah 6 kali pengeluaran bulanan atau Rp9.000.000. apabila kamu sudah memiliki satu anak maka dana darurat yang kamu butuhkan adalah 9 kali rata-rata pengeluaran bulanan. Semakin banyak anak maka dana darurat yang dibutuhkan semakin besar.

2. Jangan Kamu Anggap Sebagai Beban

Melihat nominal dana darurat yang harus kamu siapkan yang begitu besar bisa membuat kamu kehilangan motivasi. Kamu bisa kok mensiasatinya dengan membuat porsi kecilnya terlebih dahulu. Setelah target tersebut berhasil kamu capai, kamu bisa menetapkan target yang lebih tinggi lagi sehingga mengumpulkan dana darurat menjadi terasa lebih ringan.

3. Cari Pemasukan Tambahan

Agar dana darurat bisa segera terkumpul, kamu bisa mencari pekerjaan sampingan diluar pekerjaan utama. Carilah tambahan penghasilan yang tidak menguras waktu dan tenaga meskipun jumlah yang dihasilkan tidak sebesar pekerjaan utama. Selama tidak menggangu pekerjaan utama dan kondisi kesehatan, solusi ini layak untuk dipertimbangkan.

4. Kurangi Pengeluaran Bulanan

Mengurangi pengeluaran bulanan akan membuat uang yang tersisa menjadi lebih banyak untuk bisa ditabung sebagai dana darurat. Selain itu target dana darurat juga bisa diperkecil karena rumus dana darurat merupakan perkalian dari pengeluaran bulanan dikali durasi waktu 3 sampai 6 bulan. Jika semula pengeluaran bulananmu Rp1.500.000 kemudian menjadi semakin kecil menjadi Rp1.000.000, yang semula kamu membutuhkan dana darurat sebesar Rp4.500.000 bisa berubah menjadi hanya Rp3.000.000.

5. Membuat Rekening Khusus Dana Darurat

Pisahkan rekening dana darurat dengan rekening lain seperti rekening belanja rutin. Hal ini agar dana darurat yang kamu simpan tidak terpakai untuk kebutuhan lainnya. Hal ini juga akan memudahkan kamu untuk mengatur aspek kehidupan finansialmu. Taruh dana daruratmu pada rekening bank atau deposito yang tidak memberi penalti apabila kamu mengambilnya sebelum jatuh tempo.

Setelah kamu memiliki rekening khusus untuk menyimpan dana darurat, barulah kamu bisa membuat rekening baru khusus untuk membeli aset investasi sesuai profil risikomu. Kemudian kamu bisa tentukan apakah kamu seorang investor dengan profil risiko konservatif atau agresif.

Gunakan dana yang tersisa untuk melakukan investasi. Karena kamu sudah menaruh dana darurat pada instrumen dengan risiko rendah, kamu bisa mengalokasikan sebagian dana pada instrumen berisiko tinggi seperti aset kripto. Hal ini dikarenakan instrumen berisiko tinggi memberikan imbal hasil yang tinggi juga. Selama kamu menggunakan uang dingin untuk melakukan investasi risiko tinggi, hal ini masih dapat dikatakan ideal.

Kamu bisa melakukan investasi mata uang kripto melalui platform pintu.co.id. Platform ini sudah diawasi oleh OJK sehingga dana yang kamu tempatkan disana dijamin keamanannya. Pelajari strategi investasi yang sesuai dengan profil risikomu agar tujuan keuanganmu lebih mudah tercapai. Dengan modal awal hanya Rp11.000, kamu sudah bisa berinvestasi di pintu.co.id.

Referensi:

Margarette Burnette, emergency fund and why its matter, Diakses tanggal 1 Februari 2022

Vanguard, emergency fund and what for, Diakses tanggal 1 Februari 2022

Daniel Kurt, Emergency Fund, Diakses tanggal 1 Februari 2022

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->