KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Jakarta, Pintu News – Baru-baru ini, Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, mengajukan usulan kebijakan pajak baru yang kontroversial. Rencana tersebut, yang mencakup pajak 25% atas keuntungan modal yang belum direalisasikan, telah menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan investor crypto. Banyak pihak memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat memicu gelombang penjualan besar-besaran di pasar crypto, yang bisa berdampak negatif pada harga aset digital.
Pada bulan lalu, Kamala Harris mengumumkan rencana pajak yang berfokus pada keuntungan modal yang belum direalisasikan, termasuk aset cryptocurrency. Kebijakan ini mengusulkan pajak sebesar 25% pada peningkatan nilai aset yang belum dijual oleh pemiliknya. Sasarannya adalah mereka yang memiliki kekayaan bersih di atas USD 100 juta, atau sekitar Rp 1,5 triliun.
Secara tradisional, pajak keuntungan modal hanya diterapkan ketika seseorang menjual aset mereka, tetapi usulan ini mengubah paradigma itu. Para kritikus berpendapat bahwa langkah ini dapat memaksa investor besar untuk menjual aset mereka dalam jumlah besar guna membayar pajak, yang berpotensi menyebabkan tekanan besar pada pasar crypto.
Investor besar seperti Winklevoss bersaudara dan Tim Draper, yang membeli Bitcoin (BTC) pada harga rendah, bisa dikenakan pajak yang sangat besar. Misalnya, Winklevoss bisa menghadapi tagihan pajak sekitar Rp 15,3 triliun, sementara Tim Draper dapat terkena pajak sebesar Rp 6,4 triliun.
Baca Juga: 5 Cara Menemukan Koin Hidden Gem dengan Dexscreener!
Selain memaksa penjualan besar-besaran, kebijakan pajak ini juga dapat mengubah cara investor memandang strategi investasi jangka panjang dalam cryptocurrency. Aset digital, seperti Bitcoin dan Ethereum, sering kali dilihat sebagai instrumen investasi jangka panjang yang memungkinkan keuntungan besar dari apresiasi nilai selama beberapa tahun. Namun, dengan adanya pajak atas keuntungan yang belum direalisasikan, insentif untuk memegang aset dalam jangka panjang bisa berkurang drastis.
Zac Townsend, CEO Meanwhile, yang vokal menentang kebijakan ini, mengatakan bahwa pajak ini bisa mengurangi minat para investor besar untuk terus memegang aset crypto. Sebaliknya, mereka mungkin akan menjual sebagian besar portofolio mereka sebelum nilai aset tersebut naik lebih tinggi dan memicu pajak yang lebih besar. Hal ini bisa menyebabkan volatilitas pasar yang lebih tinggi, dan harga cryptocurrency bisa terpukul dalam jangka pendek.
Kebijakan pajak ini muncul di tengah ketidakpastian politik di Amerika Serikat, terutama menjelang Pemilu 2024. Saat ini, Kamala Harris bersaing ketat dengan mantan presiden Donald Trump dalam survei politik, yang menciptakan ketidakpastian tambahan bagi investor. Harris juga telah didesak oleh berbagai pihak untuk mengadakan diskusi kebijakan crypto pada Oktober mendatang, dengan harapan dapat menciptakan regulasi yang lebih inklusif dan berimbang.
Banyak investor crypto memandang kebijakan yang lebih ramah crypto akan datang dari kandidat Partai Republik seperti Donald Trump, yang mendapat dukungan lebih besar dari komunitas crypto. Sebagai contoh, analis Eric Balchunas dari Bloomberg mengatakan bahwa kemenangan Trump dapat memberikan dampak positif pada ETF (exchange-traded funds) untuk aset digital seperti XRP dan Solana.
Rencana pajak baru Kamala Harris menimbulkan banyak kekhawatiran di pasar cryptocurrency. Kebijakan ini berpotensi memicu gelombang besar penjualan aset crypto oleh investor besar, yang dapat berdampak pada volatilitas dan harga pasar secara keseluruhan. Selain itu, ketidakpastian politik di Amerika Serikat semakin memperburuk sentimen investor terhadap cryptocurrency.
Dengan Pemilu 2024 semakin dekat, para investor dan pelaku industri crypto harus memantau perkembangan kebijakan dengan seksama untuk mengantisipasi perubahan besar di pasar.
Baca Juga: Emas Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa! Ketidakpastian Global Pemicu Utamanya?
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi crypto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer: Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo
© 2024 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Perdagangan aset crypto adalah aktivitas berisiko tinggi. Pintu tidak memberikan rekomendasi investasi ataupun produk. Pengguna wajib mempelajari aset crypto sebelum membuat keputusan. Semua keputusan perdagangan crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.