Jakarta, Pintu News – Pada tanggal 18 Desember 2024, harga Ethereum mengalami penurunan, jatuh ke sekitar Rp62 juta setelah beberapa pekan mengalami volatilitas yang tajam.
Meskipun terkoreksi, proyeksi jangka panjang untuk ETH tetap optimis, dengan banyak analis yang memperkirakan harga Ethereum dapat melonjak mencapai Rp96 juta pada tahun 2025. Faktor-faktor seperti transisi sukses menuju Proof of Stake, meningkatnya adopsi smart contracts, dan pembaruan EIP-1559 yang mengurangi pasokan ETH, menjadi alasan utama di balik proyeksi bullish ini.
Pada 18 Desember 2024, harga Ethereum mengalami koreksi 3,12% dalam waktu 24 jam. Kini diperdagangkan pada $3.850 atau sekitar Rp62.458.387, titik terendah dan tertinggi ETH pada saat penulisan adalah Rp62.041.665 dan Rp64.840.989.
Saat ini, kapitalisasi pasar Ethereum kini berada di sekitar $463.94 miliar dengan volume perdagangan yang juga turun 18% menjadi $35.19 miliar dalam waktu 24 jam.
Baca juga: Harga Bitcoin Sentuh $105.000 Hari Ini (18/12/24): Para Whale Telah Mengakumulasi 70.000 BTC!
Kira-kira, apa yang terjadi dengan harga Ethereum hari ini?
Sebelum mengalami koreksi hari ini, Ethereum sempat berhasil melampaui $4.000 (sekitar Rp64.472.000) dalam 24 jam terakhir pada 17 Desember 2024, sementara analisis terbaru dari VanEck memproyeksikan bahwa ETH dapat menembus angka $6.000 (sekitar Rp96.529.000) pada 2025.
Ethereum merupakan platform blockchain terkemuka dengan prospek besar untuk terus berkembang. Oleh karena itu, proyeksi harga yang optimis ini menjadi relevan di tengah kondisi pasar saat ini.
Para investor yang mencari peluang jangka panjang mungkin akan menemukan bahwa Ethereum adalah salah satu aset yang paling menjanjikan, setidaknya dalam jangka pendek hingga menengah. Beberapa faktor utama yang mendasari proyeksi optimis ini antara lain:
Transisi yang sukses menuju Proof of Stake, yang meningkatkan skalabilitas dan efisiensi energi. Selain itu, permintaan yang terus berkembang untuk smart contract dan DApps turut meningkatkan aktivitas transaksi di seluruh jaringan.
Lebih lanjut, EIP-1559 yang diterapkan pada Ethereum mengurangi pasokan ETH dengan membakar sebagian dari biaya transaksi, menciptakan tekanan deflasi yang dapat mendorong harga lebih tinggi seiring waktu.
Menurut platform analitik blockchain Santiment, jumlah total dompet whale Ethereum yang memegang setidaknya 100K ETH kini telah mencapai 104, dengan jumlah kepemilikan mereka kini mencakup 57,35% dari total pasokan ETH, yang setara dengan nilai fantastis $333,1 miliar (sekitar Rp5.367 triliun). Selain itu, 92% pemegang ETH saat ini berada dalam posisi menguntungkan.
Baca juga: 8 Airdrop Crypto Terbaru yang Wajib Kamu Pantau di Minggu Ketiga Desember 2024!
Di sisi lain, dompet yang memegang antara 100 hingga 100K ETH telah menurun hingga mencapai bagian terkecil dari pasokan ETH dalam sejarah, yaitu 33,46%. Begitu juga dompet yang memegang kurang dari 100 ETH, yang kini hanya memiliki 9,19%, mencatatkan level terendah dalam hampir empat tahun.
Santiment mencatat bahwa konsentrasi ETH di tangan pemangku kepentingan utama ini adalah sinyal bullish jangka panjang yang dapat mendorong harga Ethereum ke level tertinggi sepanjang masa sekitar $5.000 (sekitar Rp80 juta).
Analis crypto, Venturefounder, mencatat bahwa penutupan harga Ether di atas level support $3.800 pada grafik mingguan menegaskan tren naik. Pola “cup and handle” Ethereum kini sedang terbentuk, yang menandakan momentum bullish.
Target harga kunci berikutnya termasuk uji ulang dari level tertinggi sepanjang masa di $4.900 (sekitar Rp78 juta), diikuti oleh level $5.349 (sekitar Rp86 juta), $6.457 (sekitar Rp104 juta), dan $7.238 (sekitar Rp116 juta). Venturefounder memprediksi bahwa trajektori kenaikan ini dapat terwujud paling lambat pada akhir kuartal pertama 2025.
Analis tersebut juga menyatakan bahwa meskipun banyak skeptisisme yang tersebar, Ethereum dapat “terbang tinggi dan tidak akan kembali,” mengejutkan para investor. Venturefounder mempertahankan target harga Ethereum jangka panjang yang bullish sebesar $15.937 (sekitar Rp257 juta), dengan proyeksi pencapaian ini pada Mei 2025.
Seperti yang dilaporkan oleh Glassnode, Ethereum telah mengalahkan Bitcoin dan altcoin lain seperti Solana dalam grafik 30 hari terakhir. Sementara harga BTC naik sebesar 17,49%, ETH tercatat mengalami kenaikan sebesar 26,99% dalam periode yang sama.
Selain itu, terlihat adanya pergeseran yang jelas dalam altcoin utama dari Solana ke Ethereum. Kenaikan harga SOL selama 30 hari terakhir hanya tercatat sebesar 1,69%.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: