KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Jakarta, Pintu News – Max Keiser, seorang maksimalis Bitcoin (BTC) yang terkenal, memicu perdebatan di dunia cryptocurrency setelah mengklaim bahwa stablecoin berbasis emas akan mengalahkan stablecoin yang dipatok ke dolar AS secara global.
Menurutnya, sifat emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan volatilitas yang rendah membuatnya jauh lebih unggul dalam jangka panjang.
Keiser juga menyebut bahwa negara-negara seperti Rusia, Tiongkok, dan Iran tidak akan menerima stablecoin berbasis dolar AS karena konflik geopolitik dengan Amerika Serikat. Sebaliknya, mereka kemungkinan akan merespons dengan menciptakan stablecoin yang didukung oleh emas.
Simak analisa lengkapa Max Keiser di artikel berikut ini!
Menurut Keiser, dominasi dolar AS melalui stablecoin tidak akan diterima oleh negara-negara yang memiliki hubungan buruk dengan Amerika, seperti Rusia dan Tiongkok. Ia menyebut bahwa negara-negara tersebut lebih mempercayai emas daripada dolar AS, dan telah mengumpulkan sekitar 50.000 ton emas—jumlah yang diklaim melebihi laporan resmi.
Dalam kondisi geopolitik saat ini, stablecoin berbasis dolar dianggap sebagai bentuk perpanjangan dominasi keuangan AS. Oleh karena itu, stablecoin berbasis emas bisa menjadi alat perlawanan ekonomi dari negara-negara tersebut.
Keiser juga menambahkan bahwa stablecoin berbasis emas akan memiliki daya tarik lebih tinggi karena stabilitas nilainya yang melekat pada aset fisik. Emas secara historis diandalkan sebagai penyimpan nilai dan tidak rentan terhadap kebijakan moneter yang berubah-ubah.
Baca juga: Analis Soroti Maraknya Disinformasi di Dunia Crypto yang Tak Berdasarkan Data Onchain!
Tether, salah satu penerbit stablecoin terbesar di dunia, sudah melangkah lebih dulu dengan merilis Alloy (aUSD₮)—stablecoin berbasis emas yang didukung oleh token XAU₮. Token ini memungkinkan pengguna memiliki klaim atas emas fisik, menjadikannya alternatif nyata terhadap fiat money digital.
Gabor Gurbacs, pendiri PointsVille dan mantan eksekutif VanEck, menyebut bahwa “Tether Gold adalah seperti dolar sebelum tahun 1971,” ketika dolar masih didukung emas. Ia juga menambahkan bahwa XAU₮ telah naik 15,7% sejak awal tahun 2025, sementara pasar crypto secara umum masih lesu.
Fakta bahwa XAU₮ mencetak rekor tertinggi menunjukkan minat yang meningkat terhadap aset berbasis emas dalam dunia crypto. Investor mulai mencari alternatif lindung nilai terhadap ketidakpastian pasar, dan stablecoin berbasis emas muncul sebagai solusi menarik.
Gurbacs bahkan menyarankan agar institusi dan yayasan mulai mengamankan dana mereka dengan menyimpan sebagian dalam XAU₮. Tren ini bisa menjadi titik balik bagi stablecoin yang selama ini hanya didominasi oleh versi berbasis dolar AS seperti USDT dan USDC.
Meskipun muncul tantangan dari stablecoin berbasis emas, pemerintah Amerika Serikat tetap berupaya mempertahankan dominasi dolar di era cryptocurrency. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa pengembangan stablecoin berbasis dolar AS akan menjadi prioritas utama pemerintahan Trump.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara White House Crypto Summit pada 7 Maret 2025, menandakan keseriusan strategi AS dalam menjaga status dolar sebagai mata uang cadangan dunia. Bessent percaya bahwa stablecoin dapat memperkuat posisi dolar dalam sistem keuangan global yang semakin terdigitalisasi.
Selain itu, pejabat Federal Reserve seperti Christopher Waller juga menunjukkan dukungan terhadap inisiatif ini. Pemerintah AS bahkan telah memperkenalkan beberapa rancangan undang-undang seperti Stable Act 2025 dan GENIUS Stablecoin Bill yang bertujuan menciptakan kerangka regulasi bagi aset fiat dalam bentuk token.
Semua langkah ini memperlihatkan tekad kuat AS untuk mengamankan pengaruh moneternya, meskipun harus bersaing dengan stablecoin emas yang kini mulai mencuri perhatian. Pertarungan antara “dolar digital” dan “emas digital” pun tampaknya tak terelakkan.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Perdagangan aset crypto adalah aktivitas berisiko tinggi. Pintu tidak memberikan rekomendasi investasi ataupun produk. Pengguna wajib mempelajari aset crypto sebelum membuat keputusan. Semua keputusan perdagangan crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.