Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin (BTC) baru-baru ini gagal menembus level resistance di $110.000, yang kembali memicu kekhawatiran di kalangan investor. Aset kripto terbesar ini telah menunjukkan volatilitas sepanjang bulan lalu, kesulitan mempertahankan momentumnya akibat aksi ambil untung dan lemahnya keyakinan pasar.
Kondisi pasar yang tidak stabil ini kini tampaknya mulai memengaruhi perilaku para penambang, mengindikasikan adanya perubahan dalam dinamika on-chain.

Pada 4 November 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $106,970 atau setara dengan Rp1.789.547.080, mengalami penurunan 1,70% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, BTC menyentuh level terendahnya di Rp1.769.919.779 dan harga tertingginya di Rp1.820.618.291.
Saat penulisan, kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar Rp35.604 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang naik 86% menjadi Rp1.284 triliun.
Baca juga: Altcoin Season 3.0 Telah Tiba? Pasar Altcoin (TOTAL3) Tembus Resistance 4 Tahun di $1,13 Triliun
Pemegang jangka panjang (Long-term holders/LTH), salah satu kelompok investor Bitcoin paling berpengaruh, mulai memperlambat laju penjualan mereka.

Data on-chain menunjukkan bahwa pasokan yang dimiliki oleh kelompok ini telah berkurang lebih dari 46.000 BTC dalam beberapa hari terakhir. Meskipun masih ada jejak aktivitas penjualan, penurunan ini bisa menjadi sinyal adanya pergeseran menuju keyakinan jangka panjang dan berkurangnya aksi ambil untung.
Perlambatan ini mengisyaratkan dua kemungkinan utama: bisa jadi LTH mulai lelah setelah berbulan-bulan melakukan penjualan, atau mereka semakin yakin terhadap pemulihan harga Bitcoin di masa mendatang. Distribusi yang melambat ini memberikan sedikit bantalan terhadap tekanan jual yang berlebihan.
Di sisi lain, para penambang Bitcoin tampaknya mengambil alih peran penjual yang sebelumnya dipegang oleh LTH. Setelah Bitcoin gagal menembus angka $115.000, para penambang dilaporkan menjual Bitcoin senilai sekitar $172 juta — arus keluar terbesar yang tercatat dalam hampir enam minggu terakhir.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian penambang ingin mengamankan keuntungan di tengah ketidakstabilan harga yang masih berlangsung.
Meskipun jumlah tersebut terlihat kecil dibandingkan dengan total kapitalisasi pasar Bitcoin, aktivitas para penambang sering kali menjadi indikator perubahan sentimen jangka pendek.
Gelombang penjualan terbaru ini mencerminkan sedikit kecenderungan bearish serta pendekatan yang lebih hati-hati dari para penambang dalam mengelola likuiditas di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.
Baca juga: 3 Altcoin Diakumulasi hingga Jutaan oleh Whale Crypto untuk November 2025
Harga Bitcoin per 3 November berada di angka $107.968, sedikit di atas level support kunci di $108.000. Secara historis, BTC kerap menembus zona ini saat terjadi aksi ambil untung oleh penambang atau institusi. Menjaga level support ini sangat penting untuk mencegah koreksi harga yang lebih dalam.

Jika tekanan jual dari penambang meningkat, harga Bitcoin berisiko turun menuju $105.585, yang akan menjadi level terendah dalam dua minggu terakhir. Penurunan ini berpotensi memicu tekanan likuidasi jangka pendek dan meningkatkan ketidakpastian di kalangan investor. Koreksi yang lebih dalam juga bisa melemahkan support teknikal berikutnya di kisaran $103.000.
Namun, jika penambang mulai menahan penjualannya dan sentimen pasar kembali stabil, Bitcoin berpeluang untuk memantul kembali ke level $110.000. Jika harga berhasil menembus dan bertahan di atas level tersebut, BTC bisa melanjutkan kenaikan menuju $112.500, yang akan mengembalikan kepercayaan pasar terhadap tren bullish jangka pendek.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.