Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Harga emas dan perak mengalami penurunan drastis dalam beberapa hari terakhir, memicu kepanikan di pasar global dan membuat para analis berusaha memahami penyebab gejolak ini. Setelah sempat menyentuh rekor tertinggi pada Oktober, emas kini berbalik arah dan mencatat pelemahan signifikan di tengah tekanan teknikal dan makro.
Kondisi tersebut diperburuk oleh anjloknya harga perak yang bahkan jatuh lebih dalam, menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi krisis pasar yang lebih besar. Situasi ini membuat investor, termasuk pelaku pasar cryptocurrency, bertanya-tanya apakah koreksi ini akan menjadi awal dari tekanan yang lebih besar terhadap aset-aset berisiko.
Penurunan harga emas menjadi sorotan karena terjadi tak lama setelah emas mencapai rekor tertinggi sebesar $4.380 (Rp73.150.000) pada 17 Oktober. Setelah momen tersebut, emas kehilangan momentumnya dan turun sekitar 7 persen dari level puncak.
Rebound tipis pada 28 Oktober hanya menjadi jeda singkat sebelum tren penurunan kembali berlanjut pada minggu berikutnya. Sentimen pasar kini berubah cepat, dan pelaku perdagangan crypto serta aset tradisional sama-sama memantau arah baru pergerakan emas.

Secara teknikal, grafik harian emas menunjukkan pola korektif yang berpotensi menembus ke bawah, memberikan sinyal kuat bahwa pelemahan lebih jauh mungkin terjadi. Indikator Relative Strength Index (RSI) semakin mendekati batas bearish ketika mendekati level 50, yang secara historis menandai perubahan tren.
Jika penurunan RSI ini disertai dengan breakdown pada indikator MACD, maka tren bearish akan terkonfirmasi secara penuh. Sejumlah analis memperingatkan bahwa bila garis tren pecah, harga emas dapat menuju area $3.750 (Rp62.606.000).
Baca juga: Kode Misterius Guncang Jaringan Cardano, Ada Apa?
Selain faktor teknikal, kondisi makro juga memperburuk tekanan pada harga emas. Reli emas sebelumnya dianggap sudah berada pada kondisi overbought karena lonjakan pembelian ritel yang sangat besar pada bulan sebelumnya. Antrian panjang pembeli emas di berbagai negara menjadi penanda jelas bahwa pasar telah memasuki zona euforia. Ironisnya, fase euforia seperti itu sering kali menandai puncak siklus sebelum koreksi besar terjadi.
Pergerakan harga perak semakin menambah tekanan terhadap emas ketika logam putih ini mulai mengejar kenaikan emas beberapa minggu lalu. Lonjakan minat pada perak mendorong rotasi investor dari emas ke logam lain yang dianggap menawarkan potensi keuntungan lebih cepat.
Akibatnya, momentum bullish emas mulai melemah dan berubah menjadi tren koreksi dalam waktu singkat. Kombinasi faktor teknikal, psikologis, dan makro inilah yang mempercepat penurunan nilai emas global.
Grafik perak menunjukkan pola yang hampir identik dengan emas, tetapi dengan struktur bearish yang lebih kuat. Pola double top yang terbentuk di grafik harian memberikan sinyal pembalikan tren yang sering dianggap lebih agresif.

Analis gelombang pasar mengidentifikasi pola A-B-C yang menunjukkan koreksi lebih panjang pada logam perak. Jika tren ini berlanjut, penurunan tajam dapat terjadi segera setelah harga menembus garis tren.
Pada saat tekanan makro meningkat, harga perak mulai bergerak lebih volatil dibanding emas. Perak sering dianggap sebagai aset dengan volatilitas lebih tinggi dibanding emas karena permintaannya juga berasal dari sektor industri. Kondisi ini membuat harga perak lebih sensitif terhadap perubahan ekonomi global. Maka, ketika emas melemah, perak cenderung merespons dengan penurunan yang lebih besar.
Baca juga: Coinbase Luncurkan Fitur Baru untuk Shiba Inu di Bulan Desember Mendatang!
Sejumlah analis memperingatkan kemungkinan terjadinya crash pasar global akibat meningkatnya imbal hasil obligasi Jepang dan potensi terbentuknya gelembung Artificial Intelligence (AI). Hubungan antara emas dan indeks S&P 500 pada tahun ini menunjukkan korelasi positif, sehingga keduanya cenderung bergerak searah.
Namun, pada awal 2025, ketika pasar saham jatuh, harga emas justru melonjak. Hal ini menciptakan ketidakpastian baru: apakah emas akan kembali menjadi aset lindung nilai atau justru ikut jatuh bersama aset berisiko?
Jika kondisi makro memburuk, arah pergerakan emas dapat menjadi indikator utama bagi pasar secara keseluruhan. Dalam konteks pasar cryptocurrency seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), perubahan perilaku pasar emas sering kali memengaruhi sentimen investor global.
Ketidakpastian tersebut membuat investor terus memantau apakah emas akan kembali menjadi pelindung nilai atau mengikuti tren bearish yang lebih dalam. Dengan tekanan teknikal dan makro yang saling menguatkan, risiko penurunan lanjutan tetap menjadi perhatian.
Harga emas dan perak sedang berada dalam fase koreksi besar yang dipicu kombinasi faktor teknikal, tekanan makro, dan perilaku pasar ritel. Grafik kedua logam menunjukkan tren bearish yang kuat dan memunculkan pertanyaan mengenai risiko krisis pasar yang lebih luas. Dalam lingkungan seperti ini, investor berbagai kelas aset, termasuk cryptocurrency, berupaya membaca arah pasar dengan lebih hati-hati. Pergerakan emas dan perak dalam beberapa minggu ke depan dapat menjadi penentu arah sentimen global.
Harga emas turun karena momentum bullish melemah setelah mencapai rekor $4.380 (Rp73.150.000), diikuti tekanan teknikal dan euforia ritel yang menandai puncak siklus.
Perak memiliki volatilitas lebih tinggi dan menunjukkan pola bearish double top serta koreksi A-B-C yang memperkuat risiko penurunan.
Tekanan berasal dari kenaikan imbal hasil obligasi Jepang dan potensi gelembung AI yang menambah ketidakpastian pasar global.
Perubahan sentimen emas dapat memengaruhi perilaku investor global, termasuk pasar cryptocurrency seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
Pada awal 2025, emas naik saat pasar saham jatuh, namun tahun ini emas justru berkorelasi positif dengan S&P 500, sehingga arah berikutnya masih tidak pasti.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.