Investasi Asing ke Saham AS Cetak Rekor $646 Miliar! Apa Dampaknya ke Crypto & Ekonomi?

Jakarta, Pintu News – Pasar saham Amerika Serikat (AS) menjadi magnet global di 2025. Dalam 12 bulan terakhir, investor asing mencatatkan pembelian saham AS senilai $646,8 miliar — tertinggi sepanjang sejarah.

Apa yang menyebabkan lonjakan masif ini? Bagaimana pengaruhnya terhadap crypto dan ekonomi dunia? Simak 3 poin penting berikut.

1. Rotasi Modal Global: Semua Ingin Aset AS

Menurut data dari Yardeni Research, arus dana asing ke saham AS melampaui puncak sebelumnya pada 2021 dengan kenaikan 66%. Bahkan pembelian Treasury AS oleh investor non-AS mencapai $492,7 miliar dalam periode yang sama.

Beberapa perubahan besar yang mencolok:

• China: Kepemilikan Treasury turun ke 7,6%, terendah dalam 23 tahun.
• UK: Kepemilikannya naik empat kali lipat ke 9,4%.
• Jepang: Tetap jadi pemegang terbesar (12,9%), tapi tren menurun sejak dua dekade terakhir.

“Semua orang menginginkan aset AS,” ujar analis dari The Kobeissi Letter.

Ini menandakan kepercayaan tinggi terhadap kekuatan ekonomi AS—atau kekurangan alternatif yang lebih menarik di pasar global.

Baca Juga: 7 Cara Menabung yang Benar agar Keuangan Makin Aman

2. Investor Domestik AS Ikut Agresif, Tapi Utang Konsumen Meningkat Tajam

Investor AS sendiri menambah $900 miliar ke reksa dana saham sejak November 2024, separuhnya baru masuk dalam lima bulan terakhir. Sementara itu:

• Dana pendapatan tetap (obligasi): +$400 miliar
• Aset lainnya: +$100 miliar
• Total utang kartu kredit AS Q3 2025: $1,233 triliun (tertinggi sepanjang masa)

Artinya? Optimisme pasar tidak mencerminkan kondisi keuangan rumah tangga. Pasar bullish, tapi konsumen sedang megap-megap.

3. Sentimen Akhir Tahun Kuat, Tapi Risiko Tetap Ada

JP Morgan memperkirakan S&P 500 bisa menembus 8.000 poin pada 2026. Alasannya?

• Desember secara historis adalah bulan terbaik bagi pasar saham (rata-rata return: +1,28%)
• Ramalan “everything rally” dari JP Morgan membuat likuiditas membanjiri pasar
• Crypto juga ikut kecipratan sentimen, terutama jika Fed menahan suku bunga atau mengakhiri QT

Tapi catat: rekor investasi bisa berbalik arah jika utang konsumen menjadi beban berat dan pasar kehilangan momentum di Q1 2026.

Baca Juga: Kapan Harga Emas Akan Turun Drastis? Ini Penjelasan Lengkapnya

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

FAQ

Apa yang menyebabkan rekor pembelian saham AS oleh investor asing?

Kombinasi dari lemahnya pasar negara lain, kekuatan dolar AS, dan kepercayaan pada stabilitas ekonomi AS.

Apakah ini sinyal bullish untuk crypto juga?

Potensial, karena likuiditas pasar meningkat. Tapi crypto masih menghadapi tantangan regulasi dan koreksi makro.

Apakah rekor utang konsumen di AS berbahaya?

Bisa jadi. Meski pasar naik, tekanan pada rumah tangga bisa mempercepat resesi atau krisis keuangan jika tidak dikendalikan.

Apakah Desember selalu bagus untuk pasar saham?

Secara historis, ya. Desember punya rasio kemenangan 73% untuk S&P 500 sejak 1928.

Referensi:

• Lockridge Okoth / BeInCrypto. Foreign Investors Set Record With $646.8 Billion in US Stock Purchases. Diakses 1 Desember 2025.