Adopsi Teknologi Web3 Oleh Brand Web2

Update 18 Aug 2023 • Waktu Baca 5 Menit
Gambar Adopsi Teknologi Web3 Oleh Brand Web2
Reading Time: 5 minutes

Evolusi Web2 ke Web3 semakin hype dengan banyaknya perusahaan yang memanfaatkan teknologi Web3 ke berbagai program bisnisnya. Adaptasi Web3 ini salah satunya bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang menarik dan juga baru kepada para penggunanya. Dalam artikel ini kita akan kupas bagaimana brand-brand Web2 masuk dan memanfaatkan keunggulan yang ada di dalam dunia Web3.

Ringkasan Artikel

  • 🆕 Web3 menawarkan transparansi, keamanan, pengalaman imersif, dan kesempatan untuk membangun komunitas yang lebih erat dengan konsumen yang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
  • ⛓️ Web3 juga memungkinkan peningkatan program loyalitas dengan interoperabilitas, gamifikasi, dan otomasi pemberian hadiah melalui jaringan smart contract.
  • ↔️ Brand ternama seperti Visa, Tiffany & Co, Gucci, Nike, dan Starbucks telah mengintegrasikan teknologi Web3 ke dalam strategi bisnis mereka. Bahkan loyalty program Starbucks lewat penjualan NFT-nya meraih penjualan US$143.000.
  • ✍🏻 Adopsi Web3 oleh brand besar menunjukkan pentingnya teknologi desentralisasi dalam meningkatkan loyalitas pelanggan dan menciptakan pendekatan inovatif di era digital yang berkembang.

Mengapa Brand-brand Besar Masuk ke Dunia Web3?

Adaptasi dalam berbisnis sangat dibutuhkan, terutama bagi jenama besar yang memiliki banyak pelanggan loyal. Sebagai upaya mempertahankan pelanggannya, banyak di antara mereka memanfaatkan teknologi Web3, karena memiliki banyak sekali keunggulan, di antaranya:

  • Desentralisasi: Web3 dibangun di atas teknologi desentralisasi yang dapat menyediakan transparansi dan keamanan yang lebih baik dalam aktivitas pemasaran. Hal ini bisa sangat penting untuk aspek seperti privasi data, pencegahan iklan palsu, dan bisa meningkatkan kepercayaan konsumen.
  • Pengalaman imersif: Teknologi Web3 dapat menyediakan pengalaman yang lebih mendalam dan menarik bagi konsumen, sehingga memungkinkan brand untuk menciptakan kampanye pemasaran yang unik dan menarik.
  • Micropayments: Teknologi Web3 dapat memfasilitasi micropayment dan model pendapatan berbasis micropayment, seperti pay-per-view yang dapat meningkatkan peluang pendapatan yang lebih besar bagi bisnis, sekaligus memberikan pelanggan kontrol yang lebih besar atas konten yang mereka konsumsi.
  • Kepemilikan: Web3 memungkinkan konsep kepemilikan bagi pengguna, termasuk data diri, identitas, dan aset online. Melalui ownership Ini dapat menciptakan peluang pemasaran bagi bisnis yang fokus pada pemberdayaan pengguna dan insentif.
  • Membangun Komunitas: Teknologi Web3 seperti jaringan media sosial desentralisasi dapat melibatkan lebih dekat komunitas dan memupuk hubungan saling menguntungkan antara brand dengan pelanggan.

Keuntungan memasuki dunia Web3 yang sangat banyak diharapkan mampu meningkatkan loyalitas customer. Selain itu, brand-brand juga semakin leluasa untuk berinovasi dan menghadirkan yang terbaik bagi customer setianya.

Teknologi Web3 Dapat Mengembangkan Program Loyalitas Web2

Kehadiran Web3 memperkaya loyalty program yang diberikan untuk customer setia. Seiring perkembangan dan adopsi Web3, brand perlu memperkuat dan mempertahankan pengguna mereka. Berikut beberapa loyalty program yang dapat ditingkatkan oleh teknologi web3 berbasis blockchain antara lain:

  1. Interoperabilitas: Loyalty point atau hadiah seringkali jumlah dan kegunaannya terbatas salah satunya tidak dapat dikirimkan dan digunakan antar pelanggan. Dengan web3, dan kehadiran token loyalitas dapat distandarisasi dan dengan mudah ditransfer di antara program loyalitas yang berbeda, sehingga pengguna dapat mengumpulkan dan menukarkan hadiah dengan lebih mudah.
  2. Gamifikasi dan Keterlibatan: Gamifikasi dan keterlibatan pelanggan ke dalam loyalty program juga juga dimanfaatkan lewat smart contract dan Decentralized Application (dApps) yang dapat menciptakan pengalaman interaktif seperti games, challenge, atau pun kompetisi berbasis loyalitas.
  3. Sistem Rewards yang Dapat Diprogram dan Otomatis: Masih memanfaatkan smart contract, loyalty program bisa melakukan otomasi distribusi sebuah hadiah yang didasarkan pada aturan yang telah ditetapkan. Contohnya, token loyalitas dapat diberikan secara otomatis ketika pengguna sudah menyelesaikan tindakan tertentu atau mencapai pencapaian yang telah ditentukan. Kemampuan pemrograman ini mampu mengurangi biaya administrasi dan memastikan distribusi hadiah yang tepat waktu dan akurat.

Dengan mengintegrasikan fitur-fitur Web3 ini, brand dapat menawarkan loyalty program yang lebih dinamis, menarik, dan berfokus pada pengguna sehingga akan berdampak positif untuk meningkatkan retensi pelanggan dan brand loyalty di era blockchain dan crypto yang terus berkembang.

Brand-brand Web2 yang Mengadopsi Web3

Dengan segudang manfaat yang didapatkan dengan mengadopsi teknologi Web3, lantas brand apa saja yang sudah terjun ke dunia Web3? Berikut beberapa deretan brand yang mengadopsi Web3:

Visa

Dengan menjajaki kolaborasi bersama Visa, ShopNEXT meluncurkan Platform Loyalitas Web3 pertama. Melalui integrasi dengan Platform Tawaran Visa, pengguna dapat menghubungkan kartu Visa ke aplikasi ShopNEXT dan memungkinkan melakukan pelacakan transaksi dan pemberian hadiah token berbasis blockchain kepada pengguna. Platform ini juga menampilkan permainan dalam aplikasi dan kartu NFT untuk meningkatkan pemberian hadiah. Mengusung model “Shop-To-Earn” ini didukung oleh External Profit Reserve (EPR), di mana 100% keuntungan komisi penjualan akan dialokasikan mendukung nilai token.

Tiffany & Co

Brand perhiasaan mewah ini mengadopsi Web3 dengan menyediakan akses token-gated untuk pemegang NFT CryptoPunks. Sebagai informasi, pada Agustus 2022, Tiffany bermitra dengan Crypto Punks yang memungkinkan pemilik CryptoPunk yang sudah ada bisa mendapatkan liontin CryptoPunk Tiffany & Co seharga 30 ETH.

Gucci

Brand fashion mewah Gucci masuk ke dunia web3 melalui kemitraan dengan SuperRare NFT, dengan meluncurkan brankas digital untuk memamerkan dan menjual karya seni. Sebagai koleksi perdana, mereka memperkenalkan ‘The Next 100 Years of Gucci’, yang menampilkan warisan merek dan visi masa depannya. Selain itu, Gucci juga meluncurkan ‘Gucci Town’ di Roblox Metaverse, memungkinkan pelanggan bisa melihat, mencoba, dan membeli barang digital Gucci. Kedua kemitraan ini menggabungkan nilai dan sejarah brand Gucci dan menciptakan pengalaman unik dan meningkatkan keterlibatan brand di komunitas web3.

Nike

Pada tahun 2021, Nike meluncurkan NIKELAND, sebuah imersi olahraga gratis di metaverse di mana pengguna bisa mendapatkan token yang dapat ditukarkan dengan mata uang untuk digital apparel. Sejak diluncurkan total pemain NIKELAND mencapai 6,7 juta yang berasal dari 224 negara telah mengunjungi NIKELAND di Roblox.

Nike sangat serius masuk dalam dunia Web3, di bulan Juni 2023 lalu, Nike melakukan kolaborasi dengan sebuah perusahaan penghasil game terbesar yaitu EA Sports. Nantinya Nike dan EA Sports dapat menghadirkan NFT .Swoosh ke dalam web3 games esports. Selain itu, kolaborasi yang dijajaki bersama dengan Epic Games, pencipta game viral Fortnite.

Starbucks

Meluncurkan program Starbucks Odyssey, yang menggabungkan teknologi blockchain dengan program rewards Starbucks, dan merilis beberapa edisi NFT yang berhasil meraih penjualan mencapai US$143.000.

Starbucks Odyssey adalah perluasan program Starbucks rewards bekerja sama dengan Polygon yang mengadopsi teknologi blockchain “Proof-of-Stake” (PoS) untuk mengeluarkan koleksi NFT-nya kepada member Starbucks Rewards dan juga karyawan Starbucks di Amerika Serikat lewat kegiatan interaktif bertemakan “Journey Stamps”.

Lalu belum lama ini, pada tanggal 1 Agustus 2023 sebagai bagian dari program loyalitas dan reward Web3 Starbucks Odyssey,meluncurkan koleksi NFT ke delapannya berjudul “Green Apron”. Koleksi terbaru ini hanya tersedia sebanyak 5000 NFT yang terinspirasi dari sejarah orisinil Pike Place apron.

Kesimpulan

Adaptasi teknologi Web3 dalam dunia bisnis telah menjadi kunci bagi brand-brand besar untuk meningkatkan loyalitas dan keterlibatan pelanggan. Teknologi desentralisasi ini menawarkan beragam keunggulan, seperti transparansi, pengalaman imersif, dan kemudahan dalam transaksi. Selain itu, penggunaan Web3 memungkinkan inovasi dalam program loyalitas, seperti interoperabilitas, gamifikasi, dan otomasi hadiah. Brand-brand ternama seperti Visa, Tiffany & Co, Gucci, Nike, dan Starbucks jeli dalam memanfaatkan potensi Web3 untuk menciptakan pendekatan kepada customer dengan cara yang lebih inovatif. Selain itu, dengan Web3, brand-brand ini dapat membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan, dan tentunya dapat berkompetisi di era digital yang terus berkembang.

Baca juga: Web2 vs Web3: Perbedaan dan Masa Depannya

Referensi

Penulis:Moch. Yoga Samudera

Beri nilai untuk artikel ini

Penilaian kamu akan membantu kami.

Apa yang kamu tidak suka?

Apakah ada saran untuk artikel ini?

Terima kasih untuk masukanmu!Tutup
Masukan gagal terkirim. Silakan coba lagi.Tutup

Bagikan