Menjelajahi Dunia Wallet Web3

Update 27 Jul 2023 • Waktu Baca 7 Menit
Gambar Menjelajahi Dunia Wallet Web3
Reading Time: 7 minutes

Mempunyai wallet Web3 merupakan hal yang penting demi kenyamanan dan kemudahan dalam menjelajah dunia Web3. Wallet Web3 yang serbaguna akan membantumu dalam proses penyimpanan, transaksi, hingga bertransaksi dengan dApps menjadi lebih praktis. Lalu, apa lagi kelebihannya? Mau tahu wallet Web3 paling populer? Cari tahu semuanya dalam artikel berikut.

Ringkasan Artikel

  • 💼 Wallet Web3 adalah dompet digital yang digunakan untuk menyimpan dan bertransaksi aset crypto, berinteraksi dengan dApps, serta mengelola aset digital seperti NFT.
  • ⚖️ Tipe-tipe wallet Web3 meliputi browser-based wallets, mobile wallets, desktop wallets, dan hardware wallets.
  • 🔒 Keuntungan menggunakan wallet Web3 adalah serbaguna (bisa digunakan untuk beragam fungsi), keamanan (private keys tersimpan dengan aman), kontrol sepenuhnya bagi pengguna, dan kerahasiaan identitas saat bertransaksi.
  • ⚠️ Kekurangan wallet Web3 adalah keharusan mandiri dalam pengaturan dan penggunaan, memerlukan pengetahuan teknis, dan adanya risiko risiko aksi penipuan.

Apa itu Wallet Web3?

Wallet Web3 adalah sebuah dompet digital yang digunakan oleh pengguna crypto untuk menyimpan dan bertransaksi aset crypto, berinteraksi dengan decentralized apps (dApps), serta mengelola aset digital seperti Non Fungible Token (NFT). Dengan demikian, penggunnya tak perlu lagi mengelola banyak wallet secara terpisah untuk masing-masing penggunaan.

Tingkat keamanan wallet Web3 juga tidak perlu diragukan karena ia pasti menyimpan private keys. Namun, cara penyimpanannya bisa berbeda-beda. Penyimpanan private keys secara mandiri dikenal dengan nama non-custodial wallet. Sementara penyimpanan private keys yang dilakukan oleh pihak ketiga disebut sebagai custodial wallet.

Private keys adalah deretan kunci rahasia yang digunakan untuk mengakses wallet dan melakukan transaksi (tidak boleh diketahui orang lain). Public keys adalah alamat wallet yang digunakan untuk mengirim dan menerima transaksi (boleh diketahui orang lain)

Bagi kamu yang ingin mempelajari lebih lanjut mengenai perbedaan cara kerja custodial wallet dan non-custodial wallet, Pintu Academy telah menyiapkan artikelnya di sini.

Banyak yang menyangka wallet Web3 merupakan produk yang sama dengan wallet crypto. Nyatanya keduanya merupakan hal yang berbeda. Wallet Web3 jauh lebih serbaguna karena bisa digunakan untuk berinteraksi secara langsung dengan dApps, menyimpan dan transaksi aset crypto serta NFT. Sementara wallet crypto hanya terbatas untuk transaksi dan menyimpan aset crypto saja.

Tipe-Tipe Wallet Web3

Tipe-tipe wallet Web3
Tipe-tipe wallet Web3. Sumber: Thirdweb
  • 🌐 Browser-based wallets. Ia merupakan jenis wallet Web3 yang dapat diakses melalui extension pada sebuah web browser. Browser-based wallets menjadi salah satu yang paling mudah digunakan tapi jadi yang paling rentan karena selalu terhubung dengan internet. Contohnya adalah Metamask.
  • 📱 Mobile wallets. Sesuai namanya, ia adalah wallet yang diinstal di smartphone atau tablet. Ia menjadi yang paling praktis karena semuanya ada dalam genggaman. Punya tingkat keamanan yang lebih baik dibanding browser-based wallets. Contohnya adalah Trust Wallet.
  • 🖥️ Desktop wallets. Jenis Wallet Web3 yang diinstal langsung ke PC atau laptop. Dianggap sebagai wallet yang terhubung internet paling aman. Pasalnya, private keys disimpan langsung di perangkatnya. Contohnya adalah Electrum.
  • 💼 Hardware wallets. Dikenal juga dengan nama cold wallet adalah jenis wallet Web3 yang menyimpan private key dan aset crypto dalam bentuk perangkat fisik offline. Ia jadi yang paling aman karena tidak terhubunga dengan internet. Contohnya adalah Trezor dan Ledger.

Keuntungan Wallet Web3

  • ♻️ Serbaguna. Wallet Web3 tak hanya menawarkan tempat penyimpanan dan transaksi untuk crypto saja, melainkan juga untuk NFT. Ia juga terhubung dan dapat digunakan mengakses beragam dApps dan blockchain.
  • 🔐 Keamanan. Ekosistem DeFi yang dibayangi oleh aksi pihak tidak bertanggung jawab membuat tingkat keamanan jadi aspek paling penting. Wallet Web3 menghadirkan solusi penyimpanan aset crypto dan aset digital lainnya yang aman dan terpercaya.
  • 🎮 Kontrol sepenuhnya. Sekalipun banyak wallet Web3 yang dibuat oleh pihak ketiga, tetapi ia tetap memberikan kendali sepenuhnya ke pengguna. Dengan demikian, pengguna bisa mengendalikan penggunaan wallet sesuai kebutuhan dan kemauannya masing-masing.
  • 🥷 Kerahasiaan identitas. Penggunaan wallet Web3 memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi tanpa harus mencantumkan nama atau informasi pribadi lainnya.

Kekurangan Wallet Web3

  • ⛔ Harus mandiri. Kontrol sepenuhnya bisa menjadi hal yang tidak menenangkan bagi sebagian orang, khususnya pengguna baru. Minimnya pengetahuan dan dukungan dari penyedia Wallet Web3 ketika terjadi kesalahan bisa berujung kehilangan isi wallet sepenuhnya.
  • 📖 Memerlukan pengetahuan teknis. Fitur dan pengaturan bersifat advanced yang ditawarkan wallet Web3 bisa menyulitkan pengguna baru. Terlebih beberapa jenis mempunyai tampilan yang kurang ramah bagi pengguna minim pengetahuan teknis.
  • ☠️ Risiko scams. Walaupun wallet Web3 mengutamakan aspek keamanan, maraknya aksi scams bisa menjadi risiko bagi pengguna baru dan minim pengalaman.

Self custody menjadi salah satu cara menyimpan crypto dengan aman. Pelajari caranya melalui artikel berikut.

Contoh Wallet Web3 Populer

1. MetaMask

MetaMask adalah wallet Web3 paling populer
Tampilan MetaMask. Sumber: MetaMask

Wallet Web3 yang satu ini sudah pasti familiar bagi investor crypto, bahkan yang pemula sekalipun. Maklum, MetaMask merupakan wallet Web3 yang paling populer saat ini. Ia merupakan non-custodial wallet sehingga pengguna memegang kendali penuh atas private key. MetaMask dapat diakses melalui browser ataupun aplikasi mobile.

MetaMask mempunyai pengoperasian dan cara install yang sederhana. Hal ini membuatnya mudah digunakan, sehingga banyak dijadikan wallet rujukan para investor pemula.

Salah satu kelebihannya adalah fitur MetaMask Portfolio. Melalui fitur tersebut, pengguna dapat melihat harga dan kinerja token yang ada di wallet. Tak hanya itu, MetaMask Portfolio juga memungkinkan pengguna untuk melakukan bridge dan pembelian token menggunakan kartu debit.

Namun, karena MetaMask hanya mendukung jaringan yang Ethereum-compatible, ini membuat penggunaannya jadi terbatas. Pengguna tidak bisa menggunakan MetaMask untuk bertransaksi ataupun menyimpan token non-Ethereum. Kekurangan lainnya adalah pengguna harus mengatur pemilihan jaringan ketika hendak melakukan transaksi sehingga membuatnya tidak praktis.

2. Avocado

Avocado adalah wallet Web3 buatan InstaDapp yang menggunakan sistem account abstraction untuk memberikan pengalaman menjelajah DeFi terbaik. Penggunaan account abstraction memungkinkan pengguna untuk melakukan satu klik ketika bertransaksi, proteksi 2FA, membuat dan memulihkan wallet menggunkan email atau nomor telepon.

Account abstraction adalah teknologi yang memungkinkan pembuatan non-custodial wallet sebagai smart contract yang dapat diprogram. Account abstraction memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk mengatur keamanan dan user experience sesuai preferensi masing-masing.
Node RPC yang memungkinkan Avocado terhubung dengan beragam blockchain
Node RPC yang memungkinkan Avocado terhubung dengan beragam blockchain. Sumber: Avocado

Wallet Web3 Avocado terhubung dengan jaringan Avocado, sebuah smart contract yang memiliki node Remote Procedure Call (RPC) tersendiri. Node tersebut menghubungkan seluruh blockchain yang didukung pada satu atap, sembari mempertahankan tingkat keamanan masing-masing. Alhasil, setiap transaksi pengguna akan otomatis disesuaikan dengan jaringan blockchain terkait setiap melakukan transaksi.

Avocado juga mempunyai fitur Swap and Bridge di mana pengguna bisa mengakses beragam dApps secara langsung melalui wallet. Fitur lainnya adalah seluruh transaksi yang dilakukan di Avocado bisa dibayar menggunakan USDC, terlepas dari blockchain apapun yang digunakan. Dengan demikian, pengguna tidak perlu lagi khawatir menyisihkan sejumlah native token untuk kebutuhan membayar gas fee.

Namun, perlu diketahui terdapat biaya gas tambahan sebesar 20% bagi pengguna Avocado. Jika menggunakan jaringan Ethereum tentu angka tersebut membuat keseluruhan transaksi menjadi lebih mahal. Namun, jika menggunakan jaringan layer-2 seperti Arbitrum, angka tersebut tentu tidak terlalu besar. Nantinya, setengah dari biaya tambahan tersebut akan diberikan kepada dApp yang mendukung jaringan Avocado.

3. Rabby

Rabby adalah self-custodial wallet berbasis web extension maupun desktop yang dikembangkan oleh DeBank. Ia juga merupakan dompet yang Ethereum-compatible sehingga memungkinkan untuk dihubungkan Metamask.

Fitur impor akun MetaMask milik Rabby
Fitur impor akun MetaMask milik Rabby. Sumber: Rabby Wallet

Jadi, selain membuat alamat baru, pengguna bisa mengimport wallet MetaMask yang ada ke Rabby. Hal ini dilakukan dengan cara mengimpor seed phrase atau private key. Alhasil, tak perlu lagi ada proses memindahkan token secara manual karena setelah proses import, seluruh token akan berpindah secara otomatis.

Rabby merupakan wallet Web3 multichain yang saat ini telah mendukung lebih dari 57 jaringan. Ia juga secara otomatis mengganti jaringan yang sesuai dengan kebutuhan ketika hendak melakukan transaksi. Rabby juga menjadi wallet Web3 pertama yang menampilkan saldo setelah transaksi. Memudahkan pengguna untuk mengetahui saldo akhir pasca transaksi

Kelebihan lain yang ditawarkan Rabby adalah adanya pemberitahuan risiko keamanan. Jadi, setiap pengguna hendak melakukan transaksi, Rabby akan memberikan peringatan terkait risiko keamanan seperti kemungkinan kegagalan ataupun alamat tujuan pernah terkena serangan. Hal ini tentunya membantu pengguna terhindar dari transaksi yang berbahaya dan tidak diinginkan.

Sayangnya kekurangan Rabby adalah tidak terlalu ramah bagi pengguna dengan pengetahuan teknis yang minim. Pasalnya, informasi terkait cara penggunaannya sangat terbatas. Rabby saat ini juga belum mendukung mata uang fiat.

4. Argent

Argent adalah Web3 Wallet self-custody berbasis Ethereum yang dibangun di atas jaringan Layer-2 zkSync. Selain ETH dan token ERC-20, pengguna juga bisa menyimpan koleksi NFTnya di Argent. Sama halnya dengan Avocado, Argent juga memanfaatkan penggunaan smart contract dalam sistem operasinya sehingga membuatnya mempunyai fitur keamanan tambahan.

Guardian menjadi fitur yang menambah keamanan bagi pengguna Argent. Source: Argent

Fitur keamanan tambahan yang dimiliki Argent adalah Guardian. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan akun kedua yang bertugas memberikan izin terhadap setiap transaksi yang dilakukan. Guardian bisa berupa sebuah hardware wallet, akun MetaMask, seseorang yang kamu percaya, ataupun opsi 2FA milik Argent.

Berikutnya, Argent tidak memerlukan seed phrase untuk pemulihan wallet, namun menggunakan guardian. Penggunaan seed phrase cukup berisiko karena ketika pengguna kehilangannya, maka wallet tidak bisa dialihkan. Belum lagi kemungkinan diketahui oleh orang lain.

Selain aspek keamanan, kelebihan lain dari Argent adalah adanya fitur staking bagi penggunanya. Dalam menjalankan proses staking tersebut, Argent bekerjasama dengan Yearn, Lido, dan Gro. Berikutnya, Argent juga memberikan layanan pembelian token melalui kartu debit, kredit, ataupun transfer bank. Argent menggandeng pihak ketiga untuk layanan ini, yakni Moonpay dan Wyre.

Namun, kekurangan Argent adalah ia merupakan mobile wallets, artinya hanya bisa diakses melalui smartphone. Selain itu, karena ia berbasis Ethereum, maka Argent tidak bisa digunakan pada jaringan blockchain lain ataupun menyimpan token non ERC-20. Menjadikan Argent tidak sefleksibel dibanding multi-chain dan multi-platform wallet lainnya.

Kamu bisa memperdalam pengetahuanmu mengenai dunia Web3 melalui artikel Pintu Academy berikut.

Kesimpulan

Mempunyai wallet Web3 merupakan hal penting bagi kamu yang aktif transaksi aset crypto, NFT, dan menggunakan dApps. Ia memudahkan proses penggunaan dan semuanya bisa dilakukan menggunakan satu dompet saja. Tak perlu lagi punya beberapa wallet terpisah untuk setiap transaksi ataupun kebutuhan.

Banyaknya pilihan dan jenis juga membuat pengguna tak kesulitan mencari yang sesuai kebutuhan dan preferensi masing-masing. Oleh karena itu, entah kamu trader aktif, investor jangka panjang, ataupun memerlukan wallet untuk sekadar menyimpan koleksi NFT dan aset digital, maka sekarang merupakan waktu yang tepat untuk mencari wallet Web3 yang sesuai.

Beli Aset Crypto di Pintu

Tertarik berinvestasi pada aset crypto? Tenang saja, kamu bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Penulis:Hikma Dirgantara

Beri nilai untuk artikel ini

Penilaian kamu akan membantu kami.

Apa yang kamu tidak suka?

Apakah ada saran untuk artikel ini?

Terima kasih untuk masukanmu!Tutup
Masukan gagal terkirim. Silakan coba lagi.Tutup

Bagikan