Apa Itu Cloud Mining, Cara Kerja & Daftar Platformnya
Update 22 Jul 2023 • Waktu Baca 5 Menit
Reading Time: 5minutes
Dalam dunia cryptocurrency, banyak cara untuk bisa mendapatkan keuntungan. Tidak hanya melalui investasi jual beli aset pada umumnya, namun bisa dengan menambang aset crypto untuk mendapatkan imbalan. Mining dalam crypto pun terbagi dalam beberapa jenis, salah satunya adalah cloud mining, sebuah solusi bagi miners untuk menambang aset crypto tanpa memiliki hardware. Lantas, apakah cloud mining masuk kategori aman dan mampu memberikan keuntungan bagi miners? Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Ringkasan Artikel
☁️ Cloud mining adalah metode penambangan mata uang crypto tanpa perlu memiliki perangkat keras sendiri, dengan cara menyewa sumber daya komputasi dari perusahaan penyedia layanan cloud mining.
2️⃣ Dua tipe model cloud mining adalah Host Mining, di mana penambang memiliki lebih banyak kontrol atas rig dan Hash Power Leasing, di mana penambang menyewa sebagian dari hash power sebuah mining farm.
✍🏻 Beberapa metrik penting dalam cloud mining meliputi hash rate (kecepatan komputasi), cost per hash (biaya kontrak dibagi total hash power), pool fees (biaya yang mengurangi pendapatan), block reward (jumlah aset kripto yang diterima per blok), dan energy consumption (penggunaan energi).
💵 Keuntungan dari cloud mining meliputi cost-effectiveness, tidak memerlukan pengetahuan teknis, bebas dari masalah pemeliharaan, dan mendapatkan penghasilan pasif.
🔴 Namun, ada juga kelemahan cloud mining seperti risiko penipuan, profit yang rendah, kurangnya kontrol, kurang transparan, dan risiko regulasi.
Apa Itu Cloud Mining?
Cloud mining adalah sebuah metode untuk melakukan penambangan mata uang crypto seperti Bitcoin tanpa memerlukan hardware (perangkat keras). Cloud mining menjadi solusi bagi yang ingin melakukan penambangan mata uang crypto dengan hanya meminjam atau menyewa sumber daya komputasi dari penyedia jasa layanan cloud mining.
Berbagai perusahaan penyedia jasa layanan cloud mining memberikan izin bagi siapa pun dapat berpartisipasi dalam proses menambang aset crypto dari jarak jauh namun dengan biaya yang relatif rendah.
Cloud mining pada dasarnya memanfaatkan cloud computing (komputasi awan) untuk memproduksi aset crypto berbasis teknologi blockchain. Cloud computing adalah layanan komputasi seperti pemrosesan, perangkat lunak, hingga penyimpanan dokumen digital yang bisa diakses melalui teknologi cloud.
Cara Kerja Cloud Mining
Hadirnya mata uang crypto, menawarkan kebaruan dalam dunia pertambangan. Berbeda dengan cara kerja dunia pertambangan emas dan isi perut bumi yang menghasilkan benda padat. Cara kerja cloud mining adalah tidak melibatkan penambangan secara fisik, melainkan menggunakan komputer bertenaga tinggi bertujuan untuk memecahkan masalah yang kompleks dalam matematika komputasi.
Dalam prosesnya, ketika penambang aset crypto menambahkan sebuah blok transaksi baru ke dalam blockchain, tugas penambang adalah memverifikasi apakah transaksi tersebut akurat, dan tidak terduplikasi. Proses tersebut sangat penting untuk memberikan keamanan pada ledger (buku besar) terdistribusi seperti halnya blockchain. Nantinya operasi tersebut mampu menghasilkan aset crypto baru yang bisa didapatkan para penambang.
Selanjutnya, langkah-langkah yang bisa dilakukan penambang untuk melakukan cloud mining di antaranya:
Berpartisipasi dalam cloud mining lewat mining farm milik penyedia jasa layanan penambangan dengan membeli sebagian ‘hash power‘ dari penyedia layanan penambangan. Lokasi mining farm biasanya berada di lokasi terpencil namun merupakan sebuah pusat data.
Setelah membeli sejumlah hash power, penyedia layanan cloud mining menawarkan akses untuk mendapatkan keuntungan atau rewards ke penambang sesuai jumlah hash power yang sudah dibeli.
Cloud mining memberikan kebebasan bagi penambang dari seluruh biaya pemeliharaan perangkat komputer maupun tagihan listrik. Proses penambangan seluruhnya berlangsung melalui cloud.
Pastikan untuk memilih penyedia layanan cloud mining tepercaya dan memilih jenis kontrak dan durasi yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk proses awalnya, penambang perlu melakukan pembayaran di awal dengan menggunakan aset crypto atau mata uang fiat.
Ada beberapa opsi kontrak yang bisa dipilih, di antaranya kontrak dengan 500 hingga 1000 Giga hash per detik dari hash power dengan durasi satu tahun. Penyedia cloud mining juga menawarkan kontrak cloud mining aset crypto dengan durasi di bawah 1 tahun.
Tipe-tipe Cloud Mining
Terdapat dua tipe model cloud mining yang dapat disesuaikan dengan preferensi miners, di antaranya:
Host Mining: Tipe cloud mining di mana penambang wajib membeli atau menyewa rig penambangan dan menanggung biaya instalasi dan pemeliharaan. Dalam tipe cloud mining ini, penambang memiliki lebih banyak kontrol atas rig, yang memungkinkan untuk mengarahkan hash power yang dihasilkan ke mining pool sekaligus menurunkan biaya overhead.
Has Power Leasing: Dalam tipe cloud mining ini, penambang bekerja pada penyewaan sebagian spesifik dari hash power yang dihasilkan oleh sebuah mining farm. Penambang harus berlangganan pada jangka waktu tertentu, dan dari perusahaan mining cloud akan memberikan bagian dalam keuntungan. Penambang tidak perlu membayar biaya pemeliharaan atau instalasi saat menyewa hash power dari mining farm.
Metrik Dalam Cloud Mining
Untuk melakukan cloud mining, penambang perlu memiliki pengetahuan tentang beberapa metrik yang dapat membantu meningkatkan potensi keuntungan dalam cloud mining, di antaranya:
Hash rate adalah jumlah perhitungan yang dapat dilakukan penambang dalam satu detik. Hash rate yang lebih tinggi meningkatkan dapat probabilitas menemukan blok berikutnya dalam blockchain dan menerima rewards.
Hash rate dapat diukur dalam hash per detik (H/s), dan biasanya diwakili dalam unit yang lebih besar seperti:
Kilohash (KH/s) adalah 1.000 (atau 10^3) hash per detik.
Megahash (MH/s) adalah 1.000.000 (atau 10^6) hash per detik. Ini adalah 1.000 kali kilohash.
Gigahash (GH/s) adalah 1.000.000.000 (atau 10^9) hash per detik. Ini adalah 1.000 kali megahash atau 1.000.000 kali kilohash.
Terahash (TH/s) adalah 1.000.000.000.000 (atau 10^12) hash per detik. Ini adalah 1.000 kali gigahash atau 1.000.000.000 kali kilohash.
Petahash (PH/s) adalah 1.000.000.000.000.000 (atau 10^15) hash per detik. Ini adalah 1.000 kali terahash atau 1.000.000.000.000 kali kilohash.
Exahash (EH/s) adalah 1.000.000.000.000.000.000 (atau 10^18) hash per detik. Ini adalah 1.000 kali petahash atau 1.000.000.000.000.000.000 kali kilohash.
Cost per hash adalah biaya kontrak cloud mining dibagi dengan total hash power yang didapatkan yang berguna untuk membandingkan kontrak cloud mining atau perusahaan yang berbeda.
Pool fees adalah biaya yang terkait dengan dengan cloud mining yang akan mengurangi pendapatan.
Block reward yaitu jumlah aset crypto yang diterima untuk menambang blok baru untuk mengetahui potensi pendapatan.
Energy consumption yang diukur dalam watt. Selain itu, efisiensi setup penambangan diukur dalam joule per terahash (J/TH), yang menunjukkan berapa banyak energi yang dipakai pada hardware untuk melakukan sejumlah komputasi. Sebagai pengukuran, nilai J/TH yang lebih rendah akan lebih baik, yang berarti hardware bekerja lebih efisien.
Keunggulan dan Kelemahan Cloud Mining
Keunggulan
Kelemahan
Cost-effectiveness
Scams and fraud
No technical knowledge required
Low profit
No heat or noise
Lack of control
Free from maintenance troubles
Lower transparancy
Get a passive income
Regulatory risks
Setelah mengetahui kekurangan dan juga keunggulan dari cloud mining, miners tetap perlu melakukan riset secara komprehensif dan mengukur tingkat potensi risiko yang dapat terjadi.
Daftar Platform Cloud Mining
Beberapa rekomendasi penyedia jasa tepercaya di antaranya:
Setelah menentukan platform cloud mining yang akan digunakan, selanjutnya adalah melakukan registrasi. Setelah registrasi selesai kamu bisa membeli hasrate (mining contracts) untuk memulai cloud mining.
Apakah Cloud Mining Aman?
Dalam cloud mining pasti memiliki sejumlah risiko, yang utamanya adalah penambang tidak memiliki kontrol penuh atas peralatan penambangan yang digunakan. Selain itu, profit dalam kontrak juga bisa bergerak fluktuatif dan agak sulit memprediksi kapan akan mendapatkan modal atau meraih keuntungan dengan tepat. Meskipun begitu, cloud mining tetap menjadi sarana yang memberikan banyak keuntungan potensial. Terakhir pemilihan penyedia jasa layanan cloud mining yang tepercaya akan meningkatkan faktor keamanan bagi penambang. Karena saat ini banyak penyedia jasa layanan cloud mining yang melakukan scam dan tidak bertanggungjawab. Sehingga perlu kehati-hatian dan riset yang lebih dalam sebelum memulai melakukan cloud mining.
Kesimpulan
Cloud mining adalah metode penambangan mata uang crypto yang memanfaatkan layanan komputasi awan. Dengan cloud mining, penambang tidak perlu memiliki perangkat keras penambangan sendiri dan dapat menghindari biaya pemeliharaan dan energi yang tinggi. Namun, cloud mining memiliki risiko, termasuk fluktuasi profit dan potensi scam. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan riset mendalam dan memilih penyedia layanan cloud mining yang tepercaya. Meskipun ada risiko, cloud mining masih bisa menjadi cara yang efisien dan efektif untuk terlibat dalam penambangan mata uang crypto jika dilakukan dengan cara yang benar dan bijaksana.