Di saat pasar crypto masih bergerak sideways, derivative trading menjadi salah satu alternatif menarik bagi pengguna untuk meraih keuntungan cepat namun berisiko tinggi. Bagi mereka yang gemar berspekulasi terhadap naik turunnya harga aset crypto, centralized exchange (CEX) sering menjadi pilihan utama. Dalam DeFi, ada sebuah platform yang memfasilitasi derivative trading dengan murah, nyaman, dan cepat, yaitu dYdX. Di artikel ini, mari kira telusuri lebih dalam apa itu dYdX dan apa saja yang bisa kamu lakukan di dalamnya.
Apa itu dYdX? dYdX adalah decentralized exchange (DEX) yang memungkinkan pengguna untuk melakukan derivative trading (perpetual dan margin), spot trading, dan pinjam meminjam. Platform ini dirancang bagi pengguna profesional untuk mengakses layanan keuangan tanpa perlu bergantung pada perantara atau lembaga keuangan tradisional.
dYdX menggunakan model centralized order book, berbeda dengan Automated Market Maker (AMM) yang digunakan oleh Uniswap. Pendekatan ini memberikan kenyamanan bagi pengguna yang telah terbiasa dengan trading di luar dunia crypto. Model dYdX mengintegrasikan elemen keamanan dan transparansi yang umumnya terkait DEX dengan tingkat kecepatan dan kemudahan penggunaan yang lebih mirip dengan centralized exchange CEX).
Data dari CryptoRank menunjukan bahwa dYdX menjadi DEX perpetual terbesar berdasarkan jumlah trading volume selama sebulan terakhir (September 2023), yakni sebesar 17.3 miliar dolar AS.
Tingginya volume perdagangan tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh pembaharuan sistem dYdX pada tahun 2021 lalu yang dikenal dengan dYdX V3. Pembaharuannya sebagai berikut:
Saat ini, dYdX masih beroperasi menggunakan jaringan layer 2 Ethereum, StarkWare, untuk mengakomodasi tingginya transaksi. Namun, seiring berkembangnya sistem dYdX, platform ini mengumumkan akan membuat blockchain sendiri menggunakan Cosmos SDK dan melakukan update dYdX V4. Founder dYdX, Antonio Juliano, mengatakan update tersebut akan berlangsung pada Oktober 2023.
Baca juga apa itu GMX, platform sejenis dengan dYdX di sini.
dYdX diciptakan oleh Antonio Juliano, seorang lulusan Princeton University dengan latar belakang ilmu komputer. Ia lulus pada tahun 2015 dan bergabung dengan Coinbase sebagai software engineer. Di Coinbase, ia mendalami dunia crypto dan tertarik pada Ethereum beserta teknologinya.
Kemudian, pada tahun 2017 Antonio membangun dYdX. dYdX kemudian berhasil mendapatkan pendanaan tahap awal sebesar 2 juta dolar AS dari Andreessen Horowitz, Polychain, dan beberapa investor lainnya.
Pada 2018, beberapa nama bergabung dengan dYdX. Mereka adalah Brendan (sekarang chief of architect), Zhuoxun (head of operations, sekarang telah keluar dan mendirikan Magic Eden), dan Bryce (software engineer).
Sejak pendiriannya, dYdX telah beroperasi di mainnet Ethereum untuk mendukung margin trading dan simpan pinjam. Pada bulan April 2021, dYdX mengalami transisi jaringan ke StarkWare, dan pada bulan Agustus, mereka memperkenalkan produk perpetual cross-margin trading. Sejak saat itu, volume transaksi dYdX terus meningkat, mencapai lebih dari 100 miliar dolar AS hingga bulan Oktober 2021.
Dalam perpetual trading, pengguna dapat membuka posisi long atau short yang mirip dengan futures contract trading (kontrak berjangka) dan melakukan leverage hingga 25x.
Namun, tidak seperti kontrak berjangka, kontrak perpetual tidak memiliki tanggal kadaluarsa yang ditentukan. Oleh karena itu, pengguna dapat mempertahankan posisi mereka tanpa batas waktu. dYdX mendukung 36 aset crypto pada perpetual trading seperti Ethereum , Bitcoin , Solana , dan Cardano .
Pengguna dapat meminjam dana dari pengguna lain untuk membeli lebih banyak aset. Ada dua jenis perdagangan margin di dYdX, yaitu isolated margin dan cross margin. Sejauh ini, margin trading dYdX hanya mendukung tiga aset: ETH, DAI, dan USDC. Trading pair-nya adalah ETH-DAI, ETH-USDC, dan DAI-USDC, dan pengguna dapat memanfaatkan leverage hingga 5x.
dYdX mendukung spot trading seperti pada CEX. Pengguna dapat membeli dan menjual aset crypto dengan memasang market order, limit order, dan stop order. Platform spot trading dYdX mendukung tiga trading pairs yang sama dengan margin trading.
Pengguna dYdX dapat menyetor atau meminjamkan aset mereka ke dalam lending pool dan mendapatkan imbalan. Selain itu, pengguna juga dapat meminjam dana dari pool tersebut untuk digunakan pada layanan platform lainnya.
Sebagai DEX, dYdX menawarkan produk utamanya yaitu perpetual swaps (perps) atau perpetual trading. Perps mirip dengan kontrak berjangka (futures contracts) karena memungkinkan pengguna untuk berspekulasi tentang pergerakan harga aset crypto di masa depan. Perbedaan utamanya adalah perpetual swaps tidak memiliki tanggal kedaluwarsa.
Dari sisi teknis, dYdX merupakan DEX hybrid yang menggabungkan sistem sentralisasi dan desentralisasi. Komponen yang tersentralisasi adalah order book dan matching engine, sedangkan komponen yang terdesentralisasi adalah smart contracts dalam sistemnya.
Oleh karena itu, dYdX berbeda dengan DEX lainnya seperti Uniswap dan Pancakeswap yang menggunakan model Automated Market Maker (AMM). dYdX bekerja menggunakan centralized order book yang biasa digunakan di centralized exchange (CEX).
Menurut Antonio Juliano, penggunaan order book dinilai sudah mapan dan lebih efisien dibandingkan dengan AMM. Ia juga mengatakan bahwa order book tidak terlalu membutuhkan dana besar untuk mencapai likuiditas yang sama pada AMM.
Namun, dengan pembaharuan sistem pada dYdX V4, dYdX akan membuatnya menjadi fully decentralized exchange dengan penggunaan decentralized order book.
Pada dasarnya, V4 akan membawa tiga perubahan utama, yaitu mendesentralisasikan order book dan matching engine, memungkinkan penambahan trading pairs yang permissionless, dan mendistribusikan pendapatan trading fee kepada pemegang token DYDX.
Untuk memfasilitasi banyaknya transaksi pengguna dan menuju fully decentralized exchange, dYdX akan meluncurkan blockchain-nya sendiri, yaitu dYdX Chain. dYdX Chain dikembangkan menggunakan Cosmos SDK dan protokol konsensus Tendermint Proof-of-Stake.
dYdX V4 akan memiliki order book dan matching engine yang sepenuhnya terdesentralisasi dan berada di luar rantai (off-chain) yang mampu mengatasi jumlah throughput jauh lebih tinggi dibandingkan dengan blockchain sebelumnya.
Nantinya, selain menjalankan tugas sebagai validator, mereka juga akan menjalankan sebuah order book dalam memori mereka sehingga tetap berada di luar rantai (off-chain). Pesanan dan pembatalan transaksi akan disebarkan melalui jaringan seperti transaksi blockchain biasa. Pesanan akan dicocokkan secara real-time oleh jaringan, dan perdagangan yang dihasilkan akan dikonfirmasi di rantai secara berkala. Desain ini memungkinkan throughput yang tinggi dalam order book sambil tetap menjaga tingkat desentralisasi.
Dalam dYdX V3, tim developer dYdX telah menentukan trading pairs apa saja yang akan ditambahkan ke bursa. Namun, dYdX v4 mengubah hal itu. Siapapun memungkinkan melakukan penambahan dan penghapusan trading pairs melalui tata kelola on-chain.
Jika sebelumnya dYdX terkenal lambat dalam penambahan trading pairs, dengan penambahan permissionless trading pairs pada V4, tentu membuat dYdX menjadi platform yang menarik bagi pengguna platform perpetual terpusat.
dYdX menerapkan gas fee yang sangat rendah berkat penggunaan sistem L2 StarkWare. Lalu, saat penerapan V4 dengan penggunaan sistem Cosmos, pengguna tidak perlu membayar gas fee untuk proses transaksi yang tidak tereksekusi. Pengguna hanya membayar biaya atas transaksi yang dieksekusi mirip pada dYdX V3 dan CEX dengan sangat rendah bahkan hingga tanpa biaya.
Dengan dYdX V4, seluruh biaya transaksi tersebut tidak lagi diberikan kepada pihak terpusat termasuk dYdX Trading Inc. Melainkan sepenuhnya akan dibagikan kepada validator dan para pemegang token DYDX.
Saat ini, dYdX menerapkan trading fee yang akan menurun seiring dengan meningkatnya volume trading bulanan pengguna. Dengan volume perdagangan platform 100.000 dolar AS pertama setiap bulan, pengguna tidak dikenakan trading fee.
DYDX adalah token asli platform dYdX yang berfungsi sebagai token tata kelola dan utilitas. DYDX memiliki maximal supply sebanyak 1 miliar token. Per Oktober 2023, sudah hampir 184 juta token DYDX yang beredar di pasar. Saat ini, DYDX berada di posisi ke-89 Coinmarketcap berdasarkan jumlah market cap-nya.
Bagi para pemegang token DYDX, ada beberapa keuntungan yang didapat, yaitu sebagai berikut:
dYdX menjadi platform DeFi yang mendapatkan banyak perhatian karena menjadi salah satu pionir dalam perdagangan aset derivatif. Platform ini menawarkan perdagangan derivatif crypto dengan biaya rendah, leverage, dan permissionless.
Pergeseran menuju blockchain baru, dYdX Chain, dan pembaharuan lain dalam roadmap dYdX yang dikenal dengan dYdX V4, menjadikan platform ini sangat menarik untuk dipantau.
Setelah mengetahui apa itu dYdX, kamu bisa mulai berinvestasi pada token DYDXdan aset crypto lainnya seperti BTC, ETH, SOL, dan lain-lain di Pintu tanpa harus khawatir adanya penipuan. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan