Apa Itu Initial DEX Offering (IDO)?

Update 24 Nov 2023 • Waktu Baca 5 Menit
Gambar Apa Itu Initial DEX Offering (IDO)?
Reading Time: 5 minutes

Investor crypto sudah mengenal model penggalanan dana seperti Initial Coin Offering (ICO) dan Initial Coin Offering (IEO) yang populer di tahun 2016 hingga 2019. Namun, kedua model ini mendapat sorotan karena memiliki beberapa kelemahan. Di tahun 2020 hadir sebuah metode baru yaitu Initial DEX Offering (IDO). Artikel kali ini kita akan mengupas tentang apa itu IDO, cara kerjanya, serta keunggulan dan kekurangan dari metode ini.

Ringkasan Artikel

  • 💰 Initial DEX Offering (IDO) adalah metode penggalangan dana yang memungkinkan proyek crypto mengumpulkan dana melalui bursa terdesentralisasi (DEX).
  • 🥇 IDO muncul seiring dengan popularitas DEX pada tahun 2019. Raven Protocol menjadi proyek crypto pertama yang melaksanakan IDO pada 17 Juni 2019.
  • 🛃 Proses IDO melibatkan beberapa tahap seperti pemeriksaan kredibilitas proyek, penetapan harga token, daftar putih investor, pembentukan kolam likuiditas dan transfer dana, dan memulai perdagangan token di DEX.
  • ✍🏻 IDO menawarkan keuntungan seperti likuiditas tinggi, partisipasi yang adil dan terbuka, kecepatan, efektivitas biaya, dan transparansi. Namun, memiliki kelemahan seperti proses pemeriksaan yang kurang ketat, risiko penipuan, dan tantangan dari sisi regulasi.
  • 💼 Kamu tinggal memiliki wallet crypto untuk berpartisipasi dalam IDO. Selalu lakukan riset mendalam, menggunakan launchpad tepercaya dan melihat fundamental sebuah aset.

Apa Itu Initial Dex Offering (IDO)?

Initial DEX Offering adalah sebuah metode penawaran koin atau token crypto yang terjadi di bursa terdesentralisasi (DEX). IDO bertujuan melakukan penggalangan dana yang digunakan oleh proyek crypto menggunakan crowdfunding di DEX.

Berbeda dengan ICO, IDO justru mendaftarkan langsung token di DEX. Popularitas IDO meningkat karena sebuah proyek crypto dapat mengumpulkan dana lewat kumpulan likuiditas tanpa perantara yang memberikan keuntungan bagi investor dari perdagangan token instan. Selain itu, IDO juga biasanya lebih adil untuk investor retail dibanding ICO.

Kapan Pertama Kali Initial DEX Offering Dilakukan?

IDO pertama kali populer saat banyak bermunculan decentralized exchange (DEX) di tahun 2019. Kemudian, banyak proyek crypto tertarik pada sifat desentralisasi DEX dan IDO dianggap cara lebih baik untuk meluncurkan token dan mengumpulkan dana. IDO masih sering dilakukan di berbagai jaringan baru seperti Arbitrum.

Raven Protocol

Proyek crypto pertama yang melakukan IDO adalah Raven Protocol pada 17 Juni 2019 di Binance Launchpad. Total pasokan token Raven sebanyak 10.000.000.000 Raven dengan 3% (300.000.000 RAVEN) atau berjumlah $500 ribu yang dialokasikan untuk IDO.

Raven Protocol adalah protokol pelatihan pembelajaran yang memberikan solusi cepat dan hemat biaya untuk mengubah industri artificial intelligence (AI) menggunakan teknologi blockchain. Pengguna menerima hadiah karena berbagi sumber daya komputer melalui token Raven dan token utilitas digunakan untuk pelatihan AI.

Sebagai informasi, token Raven Protocol (RVN) juga tersedia di aplikasi PINTU. Cek deretan token yang diperdagangkan di sini https://pintu.co.id/market.

Bagaimana Cara Kerja IDO?

Untuk melakukan IDO setidaknya memiliki enam tahap yang mesti dilakukan, di antaranya:

  1. Pemeriksaan: Demi menjaga kredibilitas dari sebuah proyek sebelum dapat dilakukan IDO, tim dari DEX akan melakukan due diligence atau uji tuntas secara menyeluruh. Syarat ini dilakukan untuk mencegah proyek penipuan dari platform dan tentunya memberikan perlindungan bagi investor.
  2. Penetapan harga: Setelah melewati proses pemeriksaan dan proyek diterima, langkah selanjutnya adalah menentukan harga pasokan token yang akan ditawarkan.
  3. Masuk daftar putih: Investor harus mendaftarkan alamat dompet mereka atau melakukan tugas pemasaran untuk bisa ditambahkan ke dalam daftar yang bisa membeli. Namun, beberapa proyek tidak menggunakan daftar putih dan membebaskan pembelian token mereka saat IDO.
  4. Berinvestasi: Investor yang masuk daftar putih dapat mengunci dana yang ingin diinvestasikan ke dalam smart contract di DEX. Sebagai imbalannya, investor akan menerima token proyek setelah dirilis.
  5. Kumpulan likuiditas dan Transfer Dana: Dana yang telah terkumpul disimpan dalam liquidity pool bersama dengan token proyek di DEX, untuk memastikan likuiditas perdagangan sejak hari pertama. Sisa dana akan disalurkan ke proyek. Pada saat yang sama, token proyek ditransfer ke dompet pembelinya.
  6. Mulai Perdagangan: Setelah dana dipertukarkan antar pihak, liquidity pool terbuka untuk diperdagangkan dan harga token ditentukan oleh pasar.

Alih-alih menjual token langsung ke investor, IDO menjadi cara yang efektif untuk menggalang dana untuk proyek. Pada saat yang sama, investor memasukkan dana melalui platform terpercaya. DEX akan melakukan distribusi akhir dan transfer dana. Proses ini sepenuhnya otomatis dan dijalankan oleh smart contract di blockchain.

Keunggulan dan Kelemahan IDO

Keunggulan

  1. Likuiditas Tinggi: Manfaat terbesar berpartisipasi dalam IDO adalah memiliki jaminan likuiditas untuk token baru yang kamu peroleh. Adanya liquidity pool di DEX tempat IDO berlangsung menjamin token bisa diperdagangkan dengan aman.
  2. Partisipasi yang Adil dan Terbuka: IDO memastikan siapa saja bisa berpartisipasi sehingga menjadikan mekanisme ini dijalankan secara demokratis.
  3. Kecepatan dan Efektivitas Biaya: IDO menawarkan likuiditas cepat dan melibatkan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan metode tradisional.
  4. Transparansi dan Desentralisasi: Interaksi langsung antara pengembang proyek dan investor memastikan transparansi yang tinggi serta menghilangkan kebutuhan akan otoritas pusat.
  5. Menghilangkan Investor Whales: Mekanisme IDO bisa mencegah satu investor membeli token dalam jumlah besar sehingga memastikan keseimbangan liquidity pool. Sistem ini lebih adil karena jumlah pembelian token setiap investor dibatasi.

Kelemahan

  1. Proses Pemeriksaan yang Kurang Ketat: Penipuan jadi salah satu masalah karena kemudahan dalam meluncurkan token melalui mekanisme IDO dibanding IEO. Dalam beberapa kasus, penipuan dilakukan oleh sekelompok orang yang menyamar dengan mengeluarkan proyek terkemuka dan menerbitkan smart contract palsu untuk mengelabui peserta agar mau mengirimkan dana.
  2. Favoritisme: IDO dapat memihak pengembang proyek dan investor swasta. Investor yang berminat harus mewaspadai dan mengetahui distribusi token sebuah proyek.
  3. Konsep Baru: DeFi dan DEX masih merupakan konsep yang cukup baru dan lebih kompleks dibandingkan platform kustodian. Akibatnya, mungkin sulit bagi pemula untuk berpartisipasi dalam IDO.
  4. Risiko Pasar Umum: Hambatan terbesar yang dihadapi adalah risiko pasar secara umum. Bear market dalam crypto bisa menjadi sangat brutal, dan IDO cenderung tidak berkinerja baik ketika sentimen investor terlalu negatif. Beberapa proyek memutuskan untuk membatalkan atau menunda IDO karena kondisi pasar yang buruk.
  5. Tantangan dari Sisi Regulasi: Peraturan dan pertimbangan hukum menjadi salah satu hambatan bagi IDO. Kurangnya peraturan dan pedoman yang jelas membuat investor tidak yakin mengenai status legal investasi mereka.

Bagaimana Cara Berpartisipasi dalam IDO?

Pertama, pastikan untuk memiliki wallet crypto dan membaca dengan cermat syarat dan ketentuan sebelum berpartisipasi. Syarat yang diberlakukan biasanya juga sebagai sebuah instruksi tentang tata cara mengunci sejumlah dana untuk persiapan IDO. Dana tersebut sebagian besar akan ditransfer kembali setelah berlangganan selesai.

Berikut beberapa langkah yang perlu diperhatikan untuk mengikuti IDO:

  1. Gunakan tautan yang benar: Penipu memanfaatkan hype seputar IDO dan membuat halaman berlangganan palsu untuk menipu calon investor.
  2. Gunakan launchpad tepercaya: Peluang terbaik bagi pengguna untuk menerima token setelah penjualan massal adalah menggunakan DEX yang tepercaya. Beberapa DEX yang dapat dipercaya seperti Uniswap dan PancakeSwap.
  3. Riset: Investor harus melakukan riset mendetail pada suatu proyek sebelum berinvestasi.
  4. Baca syarat dan ketentuan IDO: Token kripto pengguna dapat dikunci untuk jangka waktu lama setelah IDO. Sangat penting memahami tokennomics suatu proyek sebelum berinvestasi.
  5. Berinvestasilah dengan bijaksana: Penjualan token crypto bisa sangat fluktuatif. Pengguna harus mempertimbangkan hal ini sebelum berinvestasi.

Platform untuk IDO

Beberapa DEX populer yang memfasilitasi IDO adalah Uniswap dan Sushiswap yang dibangun di atas Ethereum. Bahkan Sushiswap memiliki Minimal Initial SushiSwap Offering (MISO) untuk IDO.

Selain itu, Balancer adalah platform berbasis Ethereum yang menyediakan kumpulan multi-token unik untuk IDO. Terakhir, protokol likuiditas on-chain jaringan Kyber mencakup protokol Dynamic Market Maker (DMM) untuk IDO.

Kamu bisa memantau tentang proyek yang akan melakukan IDO dengan mengunjungi situs CoinMarketCap atau CoinGecko. Pastikan untuk memantau secara berkala untuk bisa berpartisipasi lebih awal.

Kesimpulan

IDO (Initial Dex Offering) telah menjadi metode penggalangan dana yang efisien dan inovatif dalam dunia cryptocurrency, menawarkan aksesibilitas tinggi, desentralisasi, dan kesempatan berpartisipasi awal bagi investor. Dengan perkembangan DeFi dan DEX, IDO menjadi pilihan populer atas ICO dan IEO, membuka peluang baru bagi proyek crypto untuk mengakses dana dan memperluas jangkauannya.

Namun, IDO juga menghadirkan risiko terkait dengan keamanan dan keaslian proyek. Investor harus waspada terhadap risiko penipuan dan penjualan token palsu. Investor harus mengedepankan riset menyeluruh sebagai langkah penting sebelum berinvestasi.

Referensi

Penulis:Moch. Yoga Samudera

Bagikan