Sidechain: Definisi dan Contoh-contohnya

Update 11 Apr 2022 β€’ Waktu Baca 5 Menit
Gambar Sidechain: Definisi dan Contoh-contohnya
Reading Time: 5 minutes

Sidechains pada dasarnya adalah sebuah mekanisme untuk membuat transaksi pada blockchain dapat bekerja lebih terukur dan efisien. Apa itu sidechain dalam crypto? Bagaimana cara kerjanya dan apa saja contoh sidechain? Ketahui lebih lanjut di artikel ini.

Ringkasan Artikel

  • πŸ”— Sidechain adalah blockchain terpisah yang berjalan secara paralel dengan blockchain utama namun beroperasi secara independen.
  • πŸ‘¨β€πŸ’» Sidechain adalah salah satu cara yang digunakan oleh aset kripto untuk mengatasi permasalahan skalabilitas.
  • πŸƒβ€β™‚οΈ Salah satu kegunaan sidechain adalah transaksi dapat diproses dengan lebih cepat dan lebih murah melalui banyak pengoptimalan. Misalnya, dengan memindahkan jenis transaksi tertentu ke rantai lain yang protokolnya dibuat khusus untuk jenis transaksi tersebut.

Trilemma Skalabilitas

Sidechain adalah salah satu cara yang digunakan oleh aset kripto untuk mengatasi permasalahan skalabilitas mereka. Sebagai perumpamaan, blockchain dapat diibaratkan seperti kereta api yang berangkat pada interval yang ditentukan. Kereta tersebut memiliki kursi terbatas di setiap gerbong, dan untuk mendapatkan tiket, setiap penumpang harus menawar harga tiket mereka sebagai jaminan mendapatkan tempat. Penumpang yang membayar tiket paling mahal akan diprioritaskan mendapatkan tempat. Jika semua orang mencoba naik kereta pada saat yang bersamaan, maka harga tiket akan tinggi.

Demikian pula halnya dengan blockchain. Apabila jaringan blockchain tersumbat karena adanya transaksi yang tertunda, ini akan menyebabkan pengguna membayar biaya yang lebih tinggi jika mereka ingin memasukkan transaksi secepatnya.

Salah satu solusinya adalah membuat gerbong kereta yang lebih besar. Ini berarti lebih banyak kursi, throughput yang lebih tinggi, dan harga tiket yang lebih murah. Tetapi tidak ada jaminan bahwa kursi tidak akan terisi penuh dengan cepat juga.

Inilah yang disebut sebagai trilemma skalabilitas. Ada tiga aspek yang idealnya dimiliki oleh setiap blockchain yaitu keamanan, skalabilitas dan desentralisasi. Akan tetapi, tidak semua blockchain memiliki ketiga aspek tersebut secara bersamaan.

  • Apabila kita menginginkan blockchain yang aman dan terdesentralisasi, biasanya ia mengalami kesulitan skalabilitas.
  • Apabila kita menginginkan blockchain yang memiliki skalabilitas tinggi, biasanya akan mengkompensasikan keamanan dan juga lebih mudah dilakukan dalam blockchain yang terpusat.

Sehingga untuk mengatasi ini muncullah konsep off-chain. Off-chain adalah sebuah cara yang memungkinkan transaksi dieksekusi tanpa membebani blockchain, sehingga dapat diproses dengan lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Protokol off-chain yang terhubung ke blockchain memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima dana, tanpa transaksi yang muncul di rantai utama.

Lalu, apa itu sidechain dalam crypto?

Sidechain adalah blockchain terpisah atau blockchain independen yang dapat dengan aman mentransfer satu koin secara internal dan dari/ke jaringan blockchain asli tanpa harus menggunakan token uang yang berbeda. Blockchain ini dipatok dengan cara tertentu ke blockchain utama. Sidechain dan blockchain utama dapat mengalir dengan bebas dari satu ke yang lain.

Dua blockchain ini dapat bertukar aset menggunakan sistem two-way-peg atau pasak dua arah, yang sering disebut bridge. Bridge adalah sejenis protokol komunikasi antar buku besar. Ada banyak jenis bridge antara lain: Powpegs, SPV, hybrid-SPV, federated dan collateralized.

Ada dua tipe dasar sidechain. Pertama adalah sidechain yang memiliki dua blockchain independen, dan yang kedua adalah blockchain bergantung pada yang lain. Dalam kasus yang pertama, kedua blockchain dapat dianggap sebagai sidechain dari yang lain, yang berarti mereka sama, dan terkadang kedua blockchain akan memiliki token asli mereka sendiri (terpisah).

Untuk sidechain yang bergantung dengan blockchain yang lain, sidechain dapat dianggap sebagai rantai induk dan yang lainnya sebagai rantai dependen atau β€˜anak’. Biasanya dalam hubungan sidechain induk-anak, rantai anak tidak membuat asetnya sendiri. Sebaliknya, ia memperoleh aset apa pun dari transfer dari rantai induk.

Sidechain dapat berinteraksi dengan berbagai cara. Akan tetapi fungsi sidechain utamanya adalah menukar aset antar rantai. Hal ini dicapai melalui penggunaan pasak 2 arah. Pasak 2 arah yang paling mudah untuk dipahami adalah pertukaran terpusat, yang bekerja seperti ini: kamu memiliki BTC, tetapi kamu menginginkan ETH, jadi kamu menukar BTC dengan ETH melalui pasangan BTC-ETH.

Sayangnya, menggunakan exchange membutuhkan mengandalkan pihak pusat yang terpercaya, sesuatu yang menuntut biaya perantara dan membawa risiko pihak ketiga. Ada cara yang lebih baik.

Pasak dua arah yang terdesentralisasi pada dasarnya terdiri dari β€˜kotak kunci’ di kedua blockchain. Mari kita lihat contoh sederhana untuk mengilustrasikan bagaimana kotak kunci ini digunakan untuk memfasilitasi transfer aset dari satu rantai ke rantai lainnya.

transaksi dua arah dari side chain

Bayangkan kamu ingin mentransfer 1 BTC dari jaringan Bitcoin ke sidechain. Pertama, kamu harus mengirim transaksi untuk 1 BTC ke alamat kotak kunci yang ditentukan di jaringan Bitcoin. Bitcoin apa pun yang ada di kotak kunci secara efektif dihapus dari total pasokan Bitcoin untuk saat ini. Dalam transaksi itu, kamu harus menyertakan informasi tentang alamat sidechain yang ingin kamu kirimi BTC. Setelah transaksi diterima oleh jaringan Bitcoin dan ditambahkan ke blockchain, kotak kunci sidechain melepaskan 1 BTC dan mengirimkannya ke alamat yang ditunjukkan dalam transaksi jaringan Bitcoin. Untuk mengirim kembali BTC, kamu cukup membalikkan langkah-langkah tadi.

Manfaat dan kelebihan sidechain

Sidechain membawa tiga manfaat utama: skalabilitas, eksperimentasi/upgradeability, dan diversifikasi.

Skalabilitas

Sidechain dapat menawarkan transaksi yang lebih cepat dan lebih murah melalui banyak pengoptimalan, misalnya, dengan memindahkan jenis transaksi tertentu ke rantai lain yang protokolnya dibuat khusus untuk jenis transaksi tersebut. Ini akan mengurangi rantai pertama, membuat rantai pertama lebih cepat dan lebih murah juga. Sidechain juga dapat menggunakan teknik yang lebih cepat dan lebih baru yang lebih efisien.

Peningkatan kemampuan

Meng-upgrade blockchain yang terkadang bisa menjadi sulit. Terkadang untuk mencapai konsensus membutuhkan waktu yang sangat lama. Sidechain memungkinkan ide-ide baru untuk diuji dan disebarkan tanpa ada konsensus luas. Eksperimen dan kemampuan upgrade ini memungkinkan banyak efisiensi yang berkontribusi pada skalabilitas.

Diversifikasi

Aset dari blockchain lain dapat diakses oleh lebih banyak orang. Aplikasi seperti DeFi Lending (pinjam meminjam) dapat digunakan di dalam sidechain.

Kekurangan sidechain

Sidechain bertanggung jawab atas keamanan mereka sendiri; keamanan sidechain tidak berasal dari blockchain yang dijembataninya.

Di satu sisi keamanan satu blockchain tidak akan mempengaruhi keamanan dari blockchain yang terhubung. Sisi negatifnya sidechain bisa menjadi rawan akan serangan.

Sidechain juga membutuhkan penambang mereka sendiri. Kumpulan besar penambang yang beragam adalah cara penting sebagian besar blockchain mengamankan jaringan mereka. Rantai yang lebih baru harus melakukan yang terbaik untuk menumbuhkan ekosistem penambangan mereka, tetapi ini bisa sulit karena rantai yang lebih baru seringkali kurang menguntungkan bagi penambang. Sidechain dapat memperburuk keadaan, karena dalam sidechain induk-anak, rantai anak biasanya tidak memiliki koin asli sendiri. Ini tidak menguntungkan bagi para penambang karena sumber pendapatan utama mereka adalah dari penerbitan koin asli.

Contoh Sidechain

Polygon

Polygon adalah campuran dari kedua jenis sidechains. Ini menggunakan kerangka kerja Ethereum yang disebut Plasma, yang memungkinkan pembuatan rantai anak yang dapat memproses transaksi sebelum diselesaikan secara berkala di blockchain Ethereum. Polygon kompatibel dengan EVM (Ethereum Virtual Machine). Ethereum Virtual Machine (EVM) adalah tumpukan virtual sandbox yang tertanam di dalam setiap node penuh Ethereum, yang bertanggung jawab untuk mengeksekusi bytecode kontrak.

Baca juga: Apa Itu Polygon (MATIC)?

Di sisi lain, Polygon mengeluarkan token aslinya sendiri bernama MATIC, melalui validator proof-of-stake. Polygon memiliki dua pasak dua arah, satu melalui Plasma dan satu melalui validator proof-of-stake.

Polygon bertujuan untuk menyediakan koneksi antar blockchain. Karena Polygon kompatibel dengan EVM, ia dapat menghubungkan dengan blockchain lain yang juga kompatibel dengan EVM.

Liquid Network

Liquid Network adalah jaringan sidechain Layer 2 yang dibangun di atas platform Elements untuk meningkatkan efisiensi Bitcoin. Blok di sidechain Liquid Network tidak ditambang dengan algoritma proof-of-work. Sebaliknya, setiap blok ditandatangani oleh unit perangkat keras khusus (dikenal sebagai β€œfungsionaris”). Liquid Network memiliki aset sintetis asli, Liquid Bitcoin (L-BTC), yang digunakan untuk mewakili jumlah BTC yang dipatok dan beroperasi pada model keamanan yang berbeda dengan rantai utama BTC.

Demikian informasi mengenai apa itu sidechain dalam crypto. Jika kamu tertarik untuk melakukan investasi dengan aset kripto, segera kunjungi Pintu,Β aplikasi cryptocurrency Indonesiayang sudah terdaftar di BAPPEBTI. Kamu juga dapat mengakses informasi lain seputar kripto di Pintu Akademi.

Referensi

  • Sergio Demian Lerner, Bitcoin Sidechains, Medium, diakses pada 21 Maret 2022
  • Alexandria, Side Chain, Coinmarketcap, diakses pada 21 Maret 2022
Penulis:Dea Rezkitha

Bagikan