Pertumbuhan pasar kripto yang sangat cepat tidak luput dari pesatnya perkembangan aplikasi-aplikasi DeFi atau decentralized finance yang dibangun di atas blockchain Ethereum. Salah satunya adalah Uniswap.
Uniswap adalah aplikasi decentralized exchange yang memfasilitasi transaksi pertukaran ETH dan token ERC-20, atau standar token yang paling sering digunakan di blockchain Ethereum.
Pada September 2020, Uniswap merilis token UNI yang merupakan governance token atau token yang memberikan hak kepada pemegangnya u ntuk melakukan voting terhadap perubahan pada protokol Uniswap. Pada proyek-proyek DeFi atau decentralized finance, kehadiran governance token diperlukan untuk mendistribusikan hak kepada pengguna agar platform tetap terdesentralisasi.
Per Juli 2021, UNI adalah token DeFi dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di dunia, dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar $8,6 milyar.
Apa sih yang membuat token UNI menjadi sangat populer dan banyak dimiliki sebagai aset investasi? Untuk mengetahui lebih lanjut aspek fundamental dari token UNI, yuk, baca penjelasannya di bawah ini.
Uniswap didirikan oleh Hayden Adams pada tahun 2018. Adams menyelesaikan kuliahnya di Stony Brook University di Amerika Serikat dengan gelar Sarjana Teknik Mesin pada tahun 2016. Pasca lulus dari kampus, Adams mengambil pekerjaan sebagai engineer di Siemens sebelum akhirnya mendirikan Uniswap di tahun 2018.
Pada Mei 2021, Uniswap meluncurkan Uniswap v3, sebuah pembaruan dari Uniswap versi sebelumnya. Dengan adanya pembaruan ini, Uniswap memberikan kuasa lebih kepada liquidity provider untuk menentukan kisaran harga aset yang mereka setorkan, serta memberikan kompensasi yang lebih adil sesuai dengan tingkat risiko yang diambil oleh liquidity provider. Artinya, dengan adanya pembaruan ini, liquidity provider bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan dengan deposit aset yang lebih sedikit.
Selama ini trading kripto atau aset lainnya lebih banyak yang difasilitasi oleh centralized exchange atau dioperasikan oleh suatu perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini berperan sebagai jembatan antara pembeli dan penjual. Artinya, untuk melakukan trading, pengguna menyerahkan dana atau aset mereka di perusahaan tersebut untuk dijual atau untuk membeli aset lain.
Sebagai decentralized exchange, Uniswap pada dasarnya melakukan otomatisasi proses tersebut menggunakan teknologi smart contract pada blockchain Ethereum. Sehingga, siapapun dapat melakukan trading token ERC-20 (contohnya USDT, BNB, LINK, DAI) tanpa harus menitipkan dana mereka kepada pihak manapun.
Sampai sini mungkin kamu akan bertanya-tanya, bagaimana sebetulnya Uniswap melakukan otomatisasi untuk menjembatani pengguna yang ingin membeli aset dengan pihak yang ingin menjual asetnya?
Uniswap menggunakan sistem yang disebut dengan Automated Market Maker (AMM). Dengan AMM, Uniswap menjembatani kebutuhan trader, dengan menjadi penyedia aset atau liquidity provider. Mekanisme yang digunakan Uniswap ini dijelaskan melalui ilustrasi di bawah ini.
Pada dasarnya, siapapun dapat menjadi liquidity provider dengan mendepositkan sepasang token ke dalam liquidity pool. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah contohnya.
Seperti yang ditunjukkan pada ilustrasi di atas pada bagian liquidity provider, jika kamu ingin menjadi liquidity provider di Uniswap, kamu harus mendepositkan dua jenis token sekaligus.
Misalnya kamu memilih untuk mendepositkan ETH dan DAI. Pertama-tama, kamu masukan terlebih dahulu jumlah ETH yang ingin kamu depositkan. Misalkan sejumlah 1 ETH. Kemudian Uniswap akan mengkalkulasi jumlah DAI yang juga harus kamu setorkan senilai dengan 1 ETH, yaitu 1780 DAI (harga per Juli 2021).
ETH dan DAI yang kamu depositkan akan masuk ke dalam liquidity pool DAI/ETH yang akan digunakan jika ada pengguna yang ingin melakukan penukaran ETH dengan DAI atau sebaliknya. Kamu akan mendapatkan token DAI-ETH yang merepresentasikan kepemilikan aset di dalam pool. Token ini digunakan saat kamu ingin menarik kembali aset dari pool.
Uniswap menggunakan formula x*y = k untuk menjaga likuiditas tetap konstan. Sehingga, setiap transaksi yang dilakukan oleh pengguna termasuk membeli aset, Uniswap mengenakan biaya yang dimasukan ke dalam cadangan likuiditas untuk menjaga jumlah token yang terdapat di dalam liquidity pool tetap stabil meski ada transaksi jual beli atau pengurangan dan penambahan token.
Lalu, bagaimana mekanismenya saat seseorang ingin trading di Uniswap? Berikut penjelasanya.
Misalkan kamu ingin membeli ETH menggunakan DAI. Menggunakan formula di atas, jumlah ETH adalah x, sementara jumlah DAI adalah y, sementara k adalah jumlah x*y atau jumlah ETH*DAI di dalam pool yang harus selalu konstan.
Sekarang perhatikan bagian trader pada ilustrasi di atas. Jika kamu membeli 1 ETH dengan DAI, maka jumlah ETH di dalam liquidity pool DAI/ETH akan berkurang sebanyak 1 dan jumlah DAI akan bertambah sebanyak 1780 DAI (harga per Juli 2021).
Agar jumlah likuiditas di dalam pool DAI/ETH atau k tetap konstan, Uniswap mengenakan biaya tambahan untuk setiap pembelian token ETH dengan DAI. Sehingga, semakin besar jumlah ETH yang ingin kamu beli, semakin tinggi juga biaya tambahan yang harus dibayar dalam DAI.
Dengan menjadi liquidity provider atau mendepositkan aset di Uniswap, kamu akan menerima insentif berupa bagian dari biaya yang dibayarkan oleh trader saat melakukan transaksi. Jumlah incentive fee yang kamu dapatkan setara dengan proporsi jumlah token yang kamu simpan dalam liquidity pool. Jika kamu memasukkan aset dengan total nilai $100 ke dalam liquidity pool yang berisi aset senilai $10,000, kamu akan memiliki 1% dari aset pada pool tersebut, dan mendapat 1% dari semua fee yang dibayarkan trader saat trading di pool tersebut.
Pertama, kamu memerlukan dompet Ethereum dan sejumlah ether (ETH). Setelah kamu memiliki dompet, kamu bisa langsung menghubungan dompetmu dengan Uniswap dan menggunakannya untuk mendepositkan likuiditas atau menukar token. Satu hal yang perlu kamu ingat, setiap transaksi di blockchain Ethereum memerlukan biaya yang disebut dengan gas fee untuk dibayarkan kepada para penambang agar transaksi dapat berjalan. Oleh karenanya pastikan kamu memiliki ETH yang cukup untuk menjalankan transaksi.
UNI saat ini adalah token DeFi dengan kapitalisasi pasar tertinggi yaitu sebesar $8,6 milyar. Saat ini token UNI yang sudah beredar di pasaran mencapai 587.325.426 koin UNI dengan maksimal pasokan sebanyak 1.000.000.000 token. Harga satu token UNI per Juli 2021 adalah $14,5. Untuk cek harga token UNI saat ini, kamu bisa klik link ini.
Setelah membaca penjelasan di atas, jika kamu yang tertarik membeli beragam aset kripto seperti token UNI, kamu bisa download Pintu, aplikasi jual beli cryptocurrency yang telah terdaftar di BAPPEBTI. Dengan Pintu, kamu bisa investasi aset kripto mulai dari IDR 11.000 saja dan dalam jumlah yang sama secara berkala dengan fitur Dollar Cost Averaging (DCA). Cukup unduh Pintu dan klik fitur “DCA” yang dapat Anda temukan di halaman beranda aplikasi.
Sumber:
“How to DeFi?”, CoinGecko (2020)
Bagikan