Seluruh perhatian pelaku pasar saat ini tertuju pada pemilihan presiden Amerika Serikat. Acara empat tahunan tersebut dinilai punya banyak dampak besar ke perekonomian dan dunia investasi. Bahkan, kini nasib pasar crypto juga turut dipengaruhi oleh siapa yang terpilih menjadi pemimpin di negeri Paman Sam tersebut. Mau tahu mengapa dinamika pemilihan presiden AS bisa berdampak ke perekonomian dan pasar crypto? Simak ulasannya pada artikel berikut.
Pemilihan umum presiden (pemilu) Amerika Serikat (AS) untuk periode 2024-2028 menjadi fokum utama pelaku pasar di seluruh dunia. Pada pemilu kali ini, mantan Presiden AS ke-45 Donald Trump yang diusung oleh Partai Republikan akan berhadapan dengan presiden petahana Joe Biden yang diusung oleh Partai Demokrat.
Di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, hasil pemilu AS tersebut diyakini akan punya dampak yang besar. Apalagi, masing-masing calon mempunyai visi-misi dan pendekatan kebijakan ekonomi yang berbeda. Selain ekonomi dunia, perhatian juga tertuju pada kebijakan calon presiden terhadap industri crypto.
Setidaknya, terdapat tiga kebijakan yang mempunyai dampak terhadap perilaku investor global dan sektor crypto. Pertama adalah kebijakan terkait permasalahan geopolitik. Permasalahan ini menjadi salah satu penyebab lesunya ekonomi global akibat ketidakpastian yang ditimbulkan. Jika presiden terpilih bisa memperbaiki situasi tersebut, niscaya ekonomi global akan mulai membaik.
Kedua adalah permasalahan suku bunga. The Fed sejauh ini masih menerapkan suku bunga yang tinggi sebagai upaya menekan inflasi. Walaupun inflasi mereda, The Fed belum menurunkan suku bunganya. Tingginya suku bunga membuat perusahaan enggan untuk melakukan ekspansi bisnis. Di sisi lain, aliran dana investasi pun jadi tersendat akibat kondisi tersebut. Kebijakan suku bunga yang lebih akomodatif dinilai bisa menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi dan perputaran uang.
Ketiga adalah kebijakan terkait regulasi crypto. Sejauh ini AS cukup keras terhadap para pelaku di industri crypto. Selain melalui regulasi yang ketat, pemanggilan atau penahanan terhadap tokoh-tokoh besar crypto juga terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Menarik untuk melihat seperti apa kebijakan yang akan diambil oleh presiden terpilih nantinya terhadap industri crypto.
Di satu sisi, kini komunitas crypto punya pengaruh yang cukup besar dalam peta persaingan pemilu AS. Salah satu temuan menarik datang dari Impact Research milik Coinbase yang dilakukan pada Juni 2024. Diketahui bahwa komposisi pemilih yang merupakan pemilik crypto terbagi menjadi tiga kubu di mana porsinya sama rata.
Sebanyak 35% dari koresponden menyatakan kemungkinan akan memilih Partai Demokrat, lalu sebanyak 34% akan memilih Partai Republikan. Sisanya, yakni 31% belum menentukan pilihan alias swing voters.
Dengan demikian, ceruk komunitas crypto yang bisa dikejar oleh masing-masing calon terbilang cukup besar. Jika nanti pemilihan berjalan ketat, keberadaan swing voters tersebut menjadi krusial. Penting bagi para calon presiden untuk bisa menarik simpati dari swing voters tersebut agar memuluskan jalan mereka menjadi orang nomor satu di AS.
Berikut ini adalah posisi dan arah kebijakan calon presiden AS berdasarkan kampanye ataupun pendekatan mereka selama menjabat sebagai presiden:
Pasca kasus penembakan yang menimpa dirinya, Trump menunjuk J.D Vance sebagai kandidat wakil presidennya. Vance secara terbuka telah mengakui memiliki BTC dan menentang pendekatan yang dilakukan Ketua SEC Gary Gensler.
Perlu diketahui, Presiden AS (eksekutif) tidak mempunyai wewenang untuk mengintervensi kebijakan moneter yang diambil oleh The Fed (independen).
Disclaimer: Posisi kebijakan Partai Demokrat diambil berdasarkan kebijakan dan kampanye Joe Biden. Seiring dengan pengunduran diri Biden, tidak menutup kemungkinan akan ada perubahan posisi kebijakan yang akan diambil oleh Kamala Harris.
Di luar kebijakan ekonomi dan crypto yang berdampak langsung, secara historis pemilu AS cenderung mengangkat harga aset berisiko, termasuk crypto. Pemilu seringkali menghadirkan insentif perubahan pasar yang dinamis serta insentif pertumbuhan. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya kenaikan jumlah pasokan uang yang beredar.
Ketika jumlah uang beredar semakin banyak, maka ia akan mendorong terjadinya inflasi moneter. Secara historis, aset berisiko seperti saham dan BTC cenderung mengalami kenaikan harga ketika terjadi inflasi moneter. Hal tersebut besar kemungkinan akan kembali terjadi pada pasca pemilu kali ini. Tak mengherankan banyak yang meyakini agenda ini jadi sentimen positif untuk pasar crypto.
Pergerakan harga BTC secara historis juga berkorelasi dengan asumsi tersebut. Kemenangan Obama pada 2012 mendorong harga BTC naik dari $8 menjadi $820. Lalu, kemenangan Trump pada 2016 juga berhasil membuat harga BTC melonjak dari $670 menjadi $17.350. Terbaru, kemenangan Biden pada 2020 membawa harga BTC naik dari $15.000 menjadi $30.000 dan kapitalisasi pasar crypto lain untuk pertama kalinya mencapai $1 triliun.
Bagaimana kondisinya untuk pemilu kali ini? Sulit untuk menebak secara pasti seperti apa kenaikan yang akan terjadi. Namun, kenaikan BTC dan crypto lainnya diyakini akan lebih signifikan ketika Trump yang berhasil menjadi presidennya. Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, sejauh ini Trump menjadi yang paling vokal dalam menunjukkan dukungannya terhadap crypto.
Salah satu indikasinya adalah kejadian penembakan yang menimpa Trump pada 13 Juli 2024. Polymarket, sebuah platform prediksi berbasis blockchain, memperlihatkan prediksi kemenangan Trump langsung naik dari 60% menjadi 71% pasca penembakan tersebut. Pasar crypto juga bereaksi positif terhadap pemberitaan tersebut.
Bitcoin yang sebelumnya tertahan di bawah zona $58.000 selama delapan hari, langsung naik menembus area $65.000. Kenaikan tersebut tidak terlepas dari sentimen semakin besarnya peluang Trump akan terpilih sebagai presiden AS. Pasca kejadian tersebut, BTC juga berhasil mengubah level $62.762 yang sebelumnya menjadi resistance penting menjadi level support.
Selain BTC, memecoin yang bertemakan Trump juga mengalami kenaikan pasca insiden tersebut. Misalnya TREMP yang naik hingga 80% menjadi $0,72 atau MAGA Trump yang naik lebih dari 40% melewati $10. Selain itu, memecoin Trump lainnya seperti MAGA Hat, Super Trump, dan lainnya juga mengalami kenaikan. Hanya saja kenaikannya tak berlangsung lama dan harganya berangsur-angsur turun.
Pada 21 Juli 2024, secara mengejutkan Biden mengumumkan dirinya mundur dari kontestasi pemilihan Presiden AS. Ia kemudian menunjuk Wakil Presiden AS Kamala Harris sebagai calon presiden pengganti dirinya.
Dengan mundurnya Biden, peluang terpilihnya Trump pun semakin membesar. Banyak yang meyakini, Trump bisa menang mudah melawan Harris. Pasar crypto kemudian bereaksi positif dengan perkembangan tersebut. Pasca keluarnya pengumuman tersebut, BTC langsung meroket dari $63.400-an menuju area US$ 68.169 saat artikel ini ditulis.
Naiknya harga BTC semakin menegaskan asumsi bahwa terpilihnya Trump nanti sebagai presiden merupakan katalis positif bagi industri crypto.
Siapapun presiden AS yang terpilih kelak, hanya ada satu jalan agar industri crypto bisa terus berkembang, yakni kejelasan regulasi. Jika presiden terpilih memberlakukan kebijakan ketat yang membatasi perkembangan industri crypto, maka ia akan berdampak negatif. Hal tersebut akan memicu terjadinya volatilitas dan mengurangi jumlah investor ritel ataupun institusional.
Namun, jika presiden terpilih justru mengakomodasi industri crypto dengan kebijakan yang mendukung, maka ia berdampak positif. Sentimen dan kepercayaan terhadap crypto akan meningkat. Hal tersebut bisa mendorong pertumbuhan investor ritel dan institusi, serta mendorong bertambahnya aliran dana yang masuk ke pasar crypto.
Katalis positif akan semakin bertambah jika presiden terpilih mempunyai ketertarikan terhadap sektor tokenisasi seperti Real World Asset (RWA). Sektor RWA saat ini menjadi penghubung utama antara investor institusional dengan teknologi blockchain.
Untuk menyimpulkannya, berikut ini adalah tiga skenario bagi industri crypto pasca rampungnya pemilu AS:
📈 Skenario Bullish:
📉 Skenario Bearish:
↔️ Skenario Netral:
Tertarik berinvestasi pada aset crypto? Tenang saja, kamu bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan