Di tengah bear market dan berbagai kejadian tak terduga di industri crypto setahun terakhir, Arbitrum, jaringan Layer 2 pada Ethereum, mencatat pertumbuhan transaksi yang luar biasa pesat. Pada Februari lalu, jumlah transaksi harian Arbitrum bahkan sempat melampaui Ethereum, dengan jumlah transaksi yang melonjak ke lebih dari 1,1 juta per harinya, lebih tinggi dari Ethereum yang mencatat 1 juta transaksi.
Pada Kamis lalu, pengembang Arbitrum mengumumkan bahwa mereka akan melakukan airdrop token Arbitrum (ARB) untuk para pengguna jaringan ini. Berita ini telah dinanti-nanti oleh komunitas crypto, mengingat pesatnya pertumbuhan ekosistem Arbitrum setahun terakhir. Lalu, seperti apa ekosistem Arbitrum dan bagaimana potensi token dari blockchain ini? Simak pembahasan lebih lanjutnya di artikel ini.
Arbitrum adalah blockhchain Layer 2 pada Ethereum yang dibangun oleh tim Offchain Labs dan diluncurkan pada September 2021. Arbitrum menggunakan teknologi yang disebut Optimistic Rollups, yang memungkinkannya memproses transaksi dalam jumlah besar secara off-chain, namun dengan tetap mempertahankan keamanan dan desentralisasi yang dimiliki jaringan Ethereum.
Dikutip dari riset oleh Bernstein seperti yang dilaporkan oleh Coindesk, transaksi harian Arbitrum tumbuh sangat cepat, dengan angka yang hampir mencapai 50% transaksi harian Ethereum pada Januari 2023. Bahkan, pada Februari 2023, transaksi harian Arbitrum sempat melampaui Ethereum, dengan jumlah transaksi mencapai 1,1 juta per hari, lebih tinggi dari Ethereum yang mencatat 1 juta transaksi.
Adopsi DeFi dan aplikasi game pada platform ini adalah beberapa hal yang mendorong pertumbuhan agresif pada pengguna dan juga jumlah transaksi di Arbitrum. Yang membuatnya semakin menarik, ekosistem Arbitrum tumbuh secara organik, dan sebelum pengumuman airdrop, jaringan ini beroperasi tanpa token asli. Hal ini lah yang membuat airdrop token Arbitrum sangat dinanti oleh penggunanya dan komunitas crypto secara keseluruhan, mengingat potensi perkembangan jaringan ini.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai teknologi dan cara kerja Arbitrum? Baca artikel ini.
Arbitrum Foundation mengumumkan pada 16 Maret 2023 bahwa mereka akan melakukan airdrop ARB, token baru Arbritrum, yang akan dikirim ke komunitas dan pengguna Arbitrum pada hari Kamis, 23 Maret. ARB akan menandai transisi resmi Arbitrum menjadi organisasi otonom terdesentralisasi (Decentralized Autonomous Organization/DAO), yang berarti pemegang ARB akan dapat memberikan suara pada keputusan penting yang mengatur Arbitrum One dan Arbitrum Nova β jaringan yang memungkinkan pengguna untuk bertransaksi di blockchain Ethereum dengan kecepatan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah.
Berikut adalah presentase distribusi token ARB seperti yang telah diumumkan oleh Arbitrum Foundation pada 16 Maret 2023.
Mengutip dokumen yang dirilis oleh Arbitrum Foundation, airdrop akan diberikan kepada pengguna Arbitrum yang menggunakan jaringan selama satu tahun terakhir. Adapun alokasi airdrop adalah sebesar 11,6% dari total pasokan token untuk pengguna Arbitrum, 1,1% untuk DAO di ekosistem Arbitrum dan Protocol Guild, dan 42,8% untuk Arbitrum Foundation di bawah kendali Arbitrum DAO yang baru dibentuk. Offchain Labs dan advisors protokol ini akan menerima 27% dari pasokan token, sementara investor Offchain Labs akan mendapatkan 17,5% dari total pasokan token. Hingga waktu penulisan artikel, perusahaan belum berkomunikasi dengan exchange mana pun untuk mendaftarkan token Arbitrum.
Meskipun Arbitrum Foundation berencana untuk memberikan token dalam jumlah yang relatif tinggi kepada investor dan kontributor inti, pencipta Arbitrum β Offchain Labs β mengatakan bahwa token ARB akan membuat ekosistem Arbitrum lebih terdesentralisasi daripada sekedar menjadi jaringan alternatif yang berfungsi untuk meningkatkan skalabilitas Ethereum.
Seperti yang disinggung di atas, Arbitrum telah mengalami ledakan pertumbuhan yang pesat dalam enam bulan terakhir, dengan ekosistemnya berkembang cepat, dan protokol baru yang terus bermunculan. Per Maret 2023, Arbitrum memiliki total nilai terkunci (TVL) tertinggi dari semua jaringan Layer-2 Ethereum, dengan market share sebesar 64%.
Arbitrum lebih unggul dari Polygon dari sisi TVL dengan nilai yang mencapai $1,64 miliar dolarAS (3,48% dari total TVL industri ini) dibandingkan dengan TVL Polygon senilai $1,03 miliar dolar AS per Maret 2023, seperti yang bisa dilihat dari data Defillama di bawah ini.
Apa yang membuat Arbitrum menarik banyak pengguna? Platform analitik blockchain Nansen mengatakan bahwa Arbitrum memimpin di bidang solusi skalabilitas Ethereum karena kompatibilitasnya dengan Ethereum Virtual Machine (EVM). "Arbitrum adalah layer 2 yang paling kompatibel dengan EVM saat ini. Hal ini memudahkan developer untuk memigrasikan aplikasi Ethereum yang ada ke karena mereka tidak perlu menulis ulang kodenya, "tulis Nansen dalam laporan penelitiannya. Selain itu biaya transaksi Arbitrum jauh lebih rendah dibandingkan Ethereum. Biaya transaksi di Arbitrum saat ini rata-rata masing-masing sekitar 20 sen dan 14 sen, menurut data dari Blockworks. Sebagai perbandingan, biaya transaksi rata-rata di Ethereum lebih dari 75 sen, menurut yCharts.
Arbitrum kerap dibanding-bandingkan dengan Optimism, yang juga merupakan jaringan Layer 2 Ethereum dengan teknologi Optimistic Rollups. Akan tetapi, mengutip dari riset yang dilakukan oleh Messari, Arbitrum mencatat tingkat pertumbuhan pengguna organik yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Optimism, yang lebih banyak memberikan insentif kepada penggunanya untuk meningkatkan jumlah aktivitas.
Bahkan tanpa program insentif yang berkelanjutan seperti yang dilakukan oleh Optimism, pengguna Arbitrum secara konsisten tertarik pada ekosistemnya karena aplikasinya yang dinilai inovatif dan menarik minat pengguna. Seperti yang dapat dilihat dari data Messari di bawah ini, Arbitrum memiliki retensi pengguna aplikasi native yang lebih tinggi dibandingkan Optimism.
Baca juga: Apa Itu Optimism (OP)?
Dengan kata lain, selama beberapa bulan terakhir, pengguna aplikasi asli Arbitrum lebih sering mengunjungi aplikasi pada jaringan ini dibandingkan pengguna aplikasi asli Optimism yang mengunjungi aplikasi asli Optimism. Meski terdapat argumen bahwa aplikasi asli Arbitrum menawarkan banyak inovasi yang membuatnya menarik minat banyak pengguna secara alami, peningkatkan aktivitas pada jaringan dapat disebabkan juga oleh rumor rencana airdrop token ARB yang ditujukan bagi pengguna Arbitrum.
Di Arbitrum, beberapa aplikasi asli atau native dari jaringan ini, seperti GMX dan Radiant Capital, mempertahankan tingkat pengguna rata-rata jaringan yang lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi yang non-native seperti Uniswap dan Aave.
GMX, khususnya telah menjadi pendorong besar pertumbuhan pengguna di Arbitrum sejak peluncuran Nitro upgrade. Meskipun GMX bukan perpetual protokol terdesentralisasi pertama yang diluncurkan di industri crypto, GMX telah menarik banyak pengguna melalui opsi high leverage trading, mekanisme penetapan harga yang bergantung pada oracle, dan imbalan staking yang menguntungkan.
Seperti dikutip dari Messari, para trader dari platform lain seperti dYdX atau Perpetual Protocol mungkin telah beralih menggunakan GMX untuk meningkatkan peluang mereka mendapatkan airdrop token Arbitrum. Secara keseluruhan, GMX memiliki tingkat retensi pengguna jangka pendek 43% dan jangka panjang 31%, di atas rata-rata jaringan masing-masing 32% dan 22%.
GMX adalah decentralized exchange (DEX) yang memfasilitasi perdagangan spot dan perpetual, dan saat ini aktif di jaringan Arbitrum. Seperti yang dijelaskan singkat di atas, GMX, yang diluncurkan pada September 2021, merupakan penyumbang TVL terbesar di jaringan Arbitrum dengan TVL sebesar $505 juta dolar As per Maret 2023, dengan dominasi sebesar 27.8% dari keseluruhan TVL Arbitrum, seperti yang dapat dilihat dari data Defillama di bawah ini.
Salah satu hal yang membuat GMX unggul adalah platform ini tidak hanya melayani spot swap tapi juga perpetual futures, fitur yang sebelumnya hanya tersedia pada centralized exchange (CEX). Pengguna GMX dapat melakukan perpetual futures trading dengan leverage hingga 30x, serupa dengan yang tersedia pada CEX.
Berbeda dengan CEX, pengguna GMX dapat secara mandiri mengelola asetnya tanpa harus βmenitipkanβ asetnya. Hal ini karena perdagangan aset crypto di GMX sepenuhnya terdesentralisasi dan dilakukan secara langsung dari crypto wallet masing-masing pengguna.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai teknologi dan cara kerja GMX? Baca artikel ini.
Vela Exchange adalah perpetual exchange yang beroperasi pada blockchain yang permisionless, yang memprioritaskan transaksi cepat, perdagangan aman, dan perluasan ke synthetic options dan derivatif.
Vela Exchange menawarkan keunggulan dibandingkan pesaingnya, GMX, dalam hal pilihan aset sintetis yang ditawarkan dan jaminan volume pada pair yang tidak didukung oleh GMX, termasuk forex (EURO, GBP, JPY). Selain itu, VLP, keranjang aset Vela Exchange, sepenuhnya didukung oleh USDC, sehingga mengurangi risiko kerugian tidak permanen yang terkait dengan penyediaan likuiditas.
Seperti dapat dilihat dari data Defillama di bawah ini, TVL pada Vela Exchange tumbuh pesat dalam dua bulan terakhir dengan total $48.86 juta dolar AS per Maret 2023.
Salah satu aplikasi native di Arbitrum yang juga tumbuh pesat beberapa bulan terakhir adalah Radiant Capital yang merupakan platform pinjaman omnichain yang memungkinkan pengguna melakukan pinjam meminjam aset di berbagai rantai dengan seamless. Sebelum peluncuran Radiant Capital, sebagian besar platform pinjam meminjam aset crypto mengharuskan pemberi pinjaman crypto untuk memilih rantai tertentu, dan mereka dibatasi untuk menggunakan token khusus pada rantai tersebut itu.
Radiant Capital telah mengubah cara pengguna untuk meminjam aset dan menghasilkan imbalan dari meminjamkan aset yang dimiliki. Pada dasarnya, Radiant Capital berfungsi di sebagian besar blockchain utama, tidak hanya spesifik pada satu blockchain. Saat ini TVL pada Radiant tercatat sebesar $29.3 juta dolar AS.
Tidak hanya platform DeFi, Arbitrum juga menjadi rumah dari satu platfrom game yang saat ini memiliki perkembangan yang cukup pesat, yaitu Treasure. Treasure adalah platform terdesentralisasi yang menghubungkan komunitas crypto dan game melalui Treasure NFT dan token aslinya, MAGIC. Platform ini bertujuan untuk membantu pengembang mewujudkan proyek metaverse mereka dan menarik pengguna baru ke ruang web3.
Platform ini menggunakan token MAGIC untuk aktivitas transaksi di pasar terdesentralisasi, dan Trove, untuk jual beli NFT. Beberapa proyek sedang berjalan di platform ini, termasuk LIFE dan Smolverse. Meskipun baru diluncurkan kurang lebih dari setahun, Treasure telah menjalani rebranding baru-baru ini untuk memperkuat identitas mereknya dan mendukung upaya kreatif para pembangun dan kolaborator yang mengerjakan proyek mereka.
Berdasarkan data dari Dune Analytics di atas, Treasure DAO telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam hal pengguna, transaksi, dan volume dalam beberapa bulan terakhir. Total volume yang ditransaksikan pada platform adalah lebih dari $137 juta dolar AS, dengan mayoritas volume berasal dari perdagangan token asli platform, MAGIC. Nilai transaksi rata-rata di Treasure DAO adalah sekitar $3.300 dolar AS, menunjukkan bahwa penggunanya melakukan perdagangan yang relatif besar di platform ini.
Secara keseluruhan, pengembangan Arbitrum telah menjadi langkah maju yang signifikan untuk ekosistem Ethereum, menawarkan solusi yang sangat dibutuhkan untuk masalah skalabilitas yang telah mengganggu jaringan selama bertahun-tahun. Dengan waktu pemrosesan transaksi yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah, Arbitrum berpotensi meningkatkan penerapan aplikasi terdesentralisasi dan mendorong inovasi lebih lanjut di industri.
Karena adopsi teknologi blockchain dan aplikasi terdesentralisasi terus tumbuh, permintaan untuk layanan Layer 2 seperti Arbitrum kemungkinan akan meningkat. Jika Arbitrum dapat terus memenuhi janjinya akan transaksi yang cepat, murah, dan aman, Arbitrum dapat menjadi solusi Layer 2 terdepan dan menarik basis pengguna yang signifikan.
Namun, seperti teknologi baru lainnya, terdapat risiko dan ketidakpastian terkait dengan penggunaan jaringan Layer 2, seperti potensi kerentanan keamanan, tantangan regulasi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, penting bagi pengguna dan investor untuk mempertimbangkan aspek manfaat dan risiko menggunakan jaringan Layer 2 dan tetap mengikuti perkembangan terbaru di industri ini
Setelah membaca penjelasan mengenai apa itu Arbitrum, kamu bisa mulai berinvestasi pada token-token Layer 2 seperti MATIC, OP, dll, dengan membelinya di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli token Layer 2 pada aplikasi Pintu:
Selain itu, aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan