Perkembangan ekosistem SUI berhasil mencuri perhatian komunitas crypto. Kehadiran beragam protokol inovatif serta lahirnya demam native memecoin di Sui berhasil mendorong adopsi protokol yang dikembangkan oleh eks-Meta ini. Baru-baru ini, Sui berhasil masuk 20 besar crypto dengan kapitalisasi pasar terbesar. Prestasi tersebut diiringi dengan kenaikan TVL yang hampir 5x lipat serta rekor all time high untuk token SUI. Sebenarnya, seperti apa pekembangan ekosistem Sui saat ini? Apa saja protokol potensial di dalamnya? Cari tahu jawabannya melalui artikel berikut.
Sui adalah blockchain permissionless layer-1 yang dibuat oleh tim pengembang eks-Meta. Sui didesain untuk menjadi platform smart contract yang bisa memenuhi berbagai kebutuhan dalam satu ekosistem.
Salah satu karakteristik unik Sui adalah eksekusi transaksi secara paralel melalui object-centric processing. Model transaksi ini membuat Sui sangat berbeda daripada blockchain pada umumnya.
Sui memiliki perbedaan fundamental dengan blockchain lain. Umumnya, blockchain menyimpan semua data transaksi secara kronologis, dari transaksi pertama sampai terakhir. Bitcoin, Ethereum, dan Solana bekerja seperti ini. Sementara mayoritas transaksi pada Sui diproses tanpa ada susunan, melainkan berdasarkan kausalitas (sebab-akibat). Dalam kasus ini Sui menyimpan histori transaksi yang saling berkaitan ini dari genesis sampai yang terbaru.
Pelajari secara lebih mendalam mengenai SUI beserta cara kerjanya melalui artikel berikut.
Mainnet SUI diluncurkan pada awal tahun 2023 lalu. Belum genap berusia dua tahun, ekosistem SUI mencatatkan perkembangan yang signifikan. Mereka tidak henti melakukan pembaruan dan peluncuran berbagai fitur baru untuk meningkatkan kualitas kinerja dan ekosistem mereka.
Sepanjang kuartal III-2024, SUI telah meluncurkan berbagai pembaruan penting untuk meningkatkan likuiditas dan kinerja jaringan mereka. Beberapa di antaranya adalah peluncuran mesin konsensus baru bernama Mysticeti . Konsensus baru tersebut dapat mengurangi latancy SUI menjadi hanya 390 milliseconds, atau 80% lebih rendah dibanding konsesus sebelumnya. Kehadiran Mysticeti memungkinkan finalisasi transaksi SUI menjadi lebih cepat.
Selain itu, Sui Bridge, sebuah native bridge juga telah diluncurkan pada 30 September 2024. Bridge tersebut mendukung transfer aset native secara lintas-rantai antara Ethereum dan Sui. Belum lama ini, SUI juga meluncurkan DeepBook v3, sebuah lapisan likuiditas native untuk Sui, beserta DEEP sebagai native tokennya.
Dari segi metrik, SUI juga berhasil mencatatkan beberapa milestone penting sejak peluncurannya pada awal 2023.
Saat artikel ini ditulis, Sui memiliki Total Value Locked (TVL) sebesar $1,19 miliar berdasarkan data dari DefiLlama. Padahal, pada awal tahun 2024 angkanya hanya sebesar $212 juta. Dengan kata lain, Sui mencatatkan kenaikan TVL hingga 461% sepanjang tahun berjalan. Pertumbuhan TVL tersebut berhasil menempatkan Sui sebagai blockchain terbesar ketujuh.
Sementara metrik on-chain Sui terlihat mengalami volatilitas yang cukup tinggi. Namun, secara keseluruhan, metrik on-chain mengalami tren kenaikan, khususnya dalam satu bulan terakhir. Data dari Artemis memperlihatkan Sui mencatatkan kenaikan dari segi transaksi harian, alamat aktif harian, serta volume trading DEX dalam satu bulan terakhir.
Pertumbuhan TVL dan kenaikan metrik on-chain Sui tidak terlepas dari naiknya popularitas sektor memecoin yang ada di Sui. Kehadiran token memecoin seperti HIPPO, BLUB, dan FUD yang mencatatkan kenaikan hingga 10x berhasil menarik minat pelaku pasar. Hal tersebut juga dibarengi dengan berkembangnya native protokol di SUI seperti NAVI Protocol, Cetus, Scallops, dan DeepBook.
Navi Protocol adalah protokol one-stop likuiditas native pertama yang ada di ekosistem Sui. Ia mirip dengan Aave, menyediakan layanan simpan-pinjam yang mendukung beragam aset seperti SUI, vSUI, NAVX, USDT, USDC, CETUS, WBTC, dan WETH. Navi Protocol juga memiliki fitur Volo, layanan liquid staking untuk SUI dengan token voloSUI sebagai gantinya.
Saat ini Navi Protocol menjadi protokol dengan TVL terbesar di ekosistem Sui. Berdasarkan data DefiLlama, ia memiliki TVL $348,37 juta. Angka tersebut naik lebih dari 30% dalam sebulan terakhir berbarengan dengan rally yang dialami SUI.
Lending protokol lainnya yang ada di ekosistem Sui adalah Suilend dan Scallop Lend. Keduanya memiliki TVL masing-masing $190,5 juta dan $159,3 juta berdasarkan data dari DefiLlama.
Cetus menjadi protokol DEX dengan TVL terbesar di ekosistem Sui, yakni $247,17 juta. Nilai tersebut sekaligus menjadikannya sebagai protokol dengan TVL terbesar kedua di Sui. Selain Cetus, ada juga native DEX di Sui yakni Aftermath Finance. Namun, protokol DEX yang baru-baru ini mencuri perhatian adalah DeepBook.
DeepBook adalah protokol central limit order book (CLOB) terdesentralisasi yang dibangun di atas jaringan Sui. Ia memanfaatkan teknologi eksekusi paralel dan biaya transaksi yang rendah milik Sui untuk menghadirkan exchange dengan performa tinggi dan latency rendah secara on-chain.
Sebagai layer likuiditas di Sui, pengguna bisa mengakses likuiditas DeepBook dengan melakukan trading di beragam DEX yang ada Sui seperti Cetus, Aftermath Finance, dan lainnya. Pengunaan Deep Book dapat membantu DEX tersebut untuk memangkas jarak antara apa yang tersedia di Sui dan apa yang tersedia di CEX.
Sebagai protokol baru, DeepBook masih belum memperlihatkan kinerja dan metrik yang oke. Kendati begitu, mengingat ekosistem Sui sendiri masih tergolong baru dan belum luas, maka hal tersebut merupakan hal yang wajar. Kondisi tersebut justru memberi keleluasaan bagi Mysten Labs untuk membangun fungsionalitas dan fitur DeepBook sedari awal. Apalagi DeepBook mendapat dukungan kuat dari Sui Foundation yang dapat mempermudah proses integrasi dengan ekosistem Sui ke depannya.
Hop Aggregator adalah layer aggregator terdesentralisasi untuk ekosistem Sui. Dengan infrastruktur bernama aggregation mechanism, ia menghadirkan akses langsung kepada pengguna untuk mendapatkan harga dan rate pinjaman yang paling optimal ke berbagai DEX yang ada di ekosistem Sui.
Saat ini, Hop Aggregator telah mendukung seluruh native token yang ada di Sui, serta berbagai versi wrapped token besar seperti WBTC, WETH, WFTM, WMATIC, dan sebagainya. Bahkan, proses swap di Hop Aggregator tidak dikenakan biaya alias 0%.
Selain itu, Hop Aggregator juga memungkinkan pengguna untuk melakukan bridge lintas-rantai. Dengan demikian, pengguna bisa langsung mengirim token mereka seperti BTC, ETH, FTM, dan sebagainya langsung ke jaringan Sui dengan harga terbaik.
Hop Aggregator saat ini juga tengah mengembangkan Hop Fun, sebuah fitur untuk pembuatan token dan platform bonding curve. Lewat Hop Fun, kreator dan komunitas dapat membuat dan meluncurkan memecoin mereka. Selain pembuatan memecoin, pengguna juga bisa membeli dan berkomunikasi dengan degens lainnya. Fitur ini dikabarkan akan diluncurkan pada 20 Oktober 2024.
Secara mengejutkan sektor memecoin di Sui mencatatkan kenaikan signifikan baik dari segi kehadiran token baru maupun volume transaksinya. Bahkan, memecoin menjadi salah satu faktor yang mendorong harga token SUI naik dan masuknya pengguna baru ke ekosistem Sui.
Pada periode tersebut, proyek memecoin seperti HIPPO, BLUB, FUD, hingga AAA sempat berhasil mencatatkan kenaikan hingga 10x. Bahkan kapitalisasi pasar HIPPO saat ini mengungguli kapitalisasi pasar token di ekosistem Sui seperti CETUS, NAVX, dan SCA.
Momentum tersebut kemudian mendorong para degens untuk masuk ke jaringan Sui. Di saat bersamaan, memecoin baru terus bermunculan di Sui. Tercatat, hampir sebesar 27% dana yang keluar dari ekosistem Solana ternyata berpindah ke Sui sepanjang September. Sementara itu, data CoinGecko memperlihatkan kapitalisasi pasar memecoin yang ada di ekosistem Sui telah naik 170%, mencapai $296 juta saat artikel ini ditulis.
Selain pertumbuhan TVL dan metrik on-chain, harga SUI juga memperlihatkan tren positif. Bahkan, pada 13 Oktober kemarin, SUI mencatatkan ATH baru dengan menyentuh level $2,2. Kini, SUI juga telah masuk ke dalam 20 token dengan kapitalisasi pasar terbesar, tepatnya pada peringkat ke-18.
Salah satu narasi Sui yang menarik adalah potensi Sui sebagai Solana berikutnya. Narasi ini cukup banyak diperbincangkan di kalangan crypto twitter. Salah satunya adalah cuitan dari CryptoGoos yang menyebut bahwa pergerakan SUI saat ini mempunyai kemiripan dengan pergeralan SOL pada fase awal sebelum bull run di 2023.
Selain sebatas cocoklogi berdasarkan pola pergerakan harga, pertumbuhan ekosistem Sui dan kuatnya fundamental mereka juga menjadi salah satu alasan potensi Sui sebagai ‘the next Solana’. Sepanjang 2024, ekosistem Sui berkembang pesat dengan kehadiran beragam dApps, termasuk DEX, protokol simpan-pinjam, protokol liquid staking, hingga sektor memecoin.
Apalagi dengan adanya integrasi native stablecoin USDC ke jaringan Sui. Integrasi ini bisa menambah likuiditas, memperbaiki efisiensi transaksi, serta meningkatkan pengalaman pengguna di dalam ekosistem SUI. Keberadaan USDC akan menjadi kunci penting untuk menarik pengguna baru yang pada akhirnya akan mendorong tingkat adopsi Sui lebih jauh.
Tak berhenti di situ, ekosistem Sui masih berpotensi untuk terus berkembang menjadi lebih besar. Salah satunya adalah dengan rencana peluncuran konsol gaming bernama SuiPlay0x1. Konsol ini dikembangkan oleh Mysten Labs, tim pengembang utama di balik Sui. Banyak yang memprediksi SuiPlay0x1 akan mirip dengan Saga milik Solana di mana pembeli akan mendapatkan airdrop yang nilainya lebih besar dari harga pembelian device-nya.
Sementara itu, analis K33 DeFi David Zimmerman berujar bahwa kinerja Sui sebanding dengan Solana. Ia menyebut Sui secara teknis bisa menjadi saingan Solana. Sui secara teori memiliki TPS maksimum sebesar 297.000, jauh lebih tinggi dari milik Solana yang hanya 65.000.
Namun praktiknya, Solana pernah mencatatkan TPS tertingginya hingga 3.000 TPS, sementara Sui baru mencapai 864 pada Juli 2023 berdasarkan data CoinGecko. Lebih lanjut, rata-rata TPS harian memperlihatkan Solana juga lebih unggul, yakni 1.504 TPS dibanding Sui yang hanya 853.
“Sui telah menciptakan teknologi yang impresif, namun terbukti belum bisa mengungguli Solana pada praktiknya, Namun, jika Sui bisa terus menarik pengguna baru dan aliran dana ke ekosistemnya, bukan tidak mungkin Sui bisa menyaingi Solana,” jelas Zimmerman seperti dikutip dari CoinTelegraph.
Namun, salah satu yang berpotensi menjadi katalis negatif untuk Sui ke depan adalah pasokan token SUI. Sejak diluncurkan, saat ini jumlah SUI yang beredar di sirkulasi hanya 27% dari total pasokan. Bandingkan dengan sirkulasi SOL yang telah beredar sebanyak 80%. Kondisi tersebut membuat pemilik SUI saat ini terekspos pada sell-off yang signifikan ketika token unlock terjadi.
Saat ini Sui telah menjadi salah satu aset yang menjadi perhatian komunitas crypto. Sejauh ini, ia memperlihatkan fundamental yang kuat, pertumbuhan adopsi, dan perkembangan utilitas dari token SUI. Selain itu, potensi teknologi serta perkembangan ekosistem Sui menjadi faktor yang bisa mendongkrak popularitasnya ke depan. Tak mengherankan kemudian muncul prediksi bahwa Sui bisa menjadi penantang bagi Solana, bahkan Ethereum. Kendati begitu, Sui masih punya banyak pekerjaan rumah dan jalan yang panjang untuk bisa membuktikan seluruh prediksi tersebut.
Setelah mengetahui perkembangan ekosistem Sui, kamu bisa mulai berinvestasi pada token SUI dan berbagai macam altcoin di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli SUI pada aplikasi Pintu:
Selain SUI, kamu juga bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan