Memahami Siklus Pasar Crypto dan Cara Memanfaatkannya

Update 15 Mar 2023 • Waktu Baca 6 Menit
Gambar Memahami Siklus Pasar Crypto dan Cara Memanfaatkannya
Reading Time: 6 minutes

Pasar keuangan terkadang terlihat misterius dan tidak bisa ditebak akan seperti apa pergerakannya. Namun, jika dilihat secara menyeluruh dan diperhatikan dari waktu ke waktu, akan selalu ada tren dan pola yang berulang. Semua instrumen keuangan, mulai dari saham, obligasi, hingga aset crypto akan selalu dipengaruhi oleh pasokan, permintaan, sentimen, serta emosi dari pelaku pasar.

Memperkirakan pergerakan pasar memang sesuatu yang sulit dan tidak bisa dijamin. Akan tetapi, dengan mengamati dan memahami pola dan siklus yang kerap kali terulang dari waktu ke waktu, bisa membantu investor dalam mengambil keputusan. Dalam artikel berikut, kita akan mempelajari seputar fase siklus pasar crypto!

Ringkasan Artikel

  • 🔄 Siklus pasar merupakan fenomena pengulangan tren yang terjadi di seluruh pasar, termasuk pasar crypto.
  • 🌟 Terdapat empat fase pada siklus pasar crypto, yakni fase akumulasi, kenaikan harga, distribusi, dan penurunan harga.
  • 🔎 Memahami siklus pasar crypto bisa membantu investor memahami dinamika pasar dari waktu ke waktu, menemukan peluang, serta mengambil keputusan investasi yang lebih tepat.

Pengertian Siklus Pasar Crypto

Siklus pasar adalah pola pergerakan secara spesifik yang terjadi di pasar didorong oleh kondisi psikologis peserta pasar dan kondisi ekonomi secara umum. Mengingat namanya adalah siklus, maka kondisi ini akan terjadi secara berulang. Siklus pasar sendiri terjadi di seluruh jenis pasar, termasuk juga pasar crypto.

Keadaan psikologis dalam siklus pasar crypto
Keadaan psikologis dalam setiap siklus pasar. Sumber: Bybit

Siklus pasar crypto memiliki empat fase, yakni fase akumulasi, kenaikan harga, distribusi, dan penurunan harga. Secara historis, pasar crypto dan Bitcoin sebagai aset utamanya, telah mengalami beberapa kali siklus tersebut. Pada setiap siklus, harga sebuah aset akan mengalami pergerakan dari level all time low ke all time high, dan sebaliknya. Namun, setiap fase mempunyai durasi dan tingkat intensitas yang berbeda-berbeda.

Perlu diingat bahwa siklus pasar crypto bukanlah model proyeksi yang sempurna dan dapat diprediksi tingkat akurasinya. Selain itu, menentukan periode awal dan akhir dari sebuah siklus pasar juga merupakan hal yang sangat sulit. Kendati begitu, siklus pasar crypto dapat dijadikan sebagai alat bantu analisis maupun sebagai informasi tambahan bagi investor untuk memahami dinamika pasar crypto.

Fase Siklus Pasar Crypto

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, terdapat empat fase dalam sebuah siklus pasar crypto. Setiap fase bisa dilihat berdasarkan aktivitas yang ada di pasar serta sentimen yang mendorong perilaku pelaku pasar tersebut. Berikut ini adalah fase-fase dalam sebuah siklus pasar crypto:

1. Fase Akumulasi

Fase akumulasi adalah kondisi di mana pasar bergerak secara datar dan tidak ada perubahan yang signifikan. Biasanya, fase akumulasi mulai terjadi ketika pasar baru saja mengalami crash besar.

Beberapa karakteristik yang bisa terlihat di fase akumulasi adalah sebagai berikut:

  • Sekelompok investor atau whale mulai mengakumulasi aset karena meyakini harganya ada titik terendah
  • Sentimen negatif pasca crash berganti menjadi “yang terburuk sudah berakhir”
  • Minat investor masih rendah sehingga belum ada perubahan tren dan volume perdagangan rendah

Dalam artikel berikut, kamu bisa mempelajari lebih dalam mengenai siklus bull run Bitcoin.

2. Fase Kenaikan Harga

Setelah fase akumulasi, pasar akan berlanjut ke fase kenaikan harga. Pada fase ini, kenaikan harga sebuah aset menjadi lebih konsisten dan terjadi secara jangka panjang. Banyak pihak yang menyebut fase ini sebagai periode bull run.

Fase kenaikan harga dalam dua siklus terakhir memperlihatkan kenaikan harga BTC yang sangat signifikan. Pada periode 2017, harga BTC menguat dari US$ 700-an menjadi US$ 20.000-an atau hampir tiga kali lipat. Sementara pada 2020-2021, harga BTC juga meroket dari US$ 15.000-an menjadi US$ 69.000-an, naik sekitar empat kali lipat.

Beberapa karakteristik yang bisa terlihat di fase kenaikan harga adalah sebagai berikut:

  • Sentimen yang ada di pasar menjadi positif sehingga meningkatkan kepercayaan investor.
  • Indeks Fear and Greed berada di spektrum paling kanan, alias greed. Mendorong adanya tren FOMO alias Fear of Missing Out
  • Volume perdagangan melonjak tinggi dan harga aset mengalami kenaikan signifikan.
Empat fase dalam siklus pasar crypto
Empat fase dalam siklus pasar crypto. Sumber: Chaindebrief.

3. Fase Distribusi

Fase distribusi merupakan penanda berakhirnya periode bull run atau fase kenaikan harga. Pada fase ini, investor kembali terbagi menjadi dua kelompok, yakni investor yang meyakini “yang terbaik sudah berakhir”, dan yang meyakini harga masih akan terus naik.

Beberapa karakteristik yang bisa terlihat di fase distribusi adalah sebagai berikut:

  • Investor yang mengakumulasi aset pada fase awal akan mulai menjual asetnya. Investor yang meyakini harga masih menguat akan menambah posisi, atau setidaknya menahan posisi.
  • Sentimen negatif berupa ketidakpastian mulai mewarnai pasar, tapi sentimen terlalu percaya diri masih tetap kuat.
  • Imbas investor terbagi menjadi dua kubu, yakni feer dan greed, volume perdagangan meningkat, tapi volatilitas harganya rendah.

Jangan lewatkan, belajar lebih lanjut soal indikator Fear and Greed dan cara membacanya di artikel berikut.

4. Fase Penurunan Harga

Pada fase penurunan harga, gelembung akhirnya pecah yang memicu terjadinya tren koreksi.

Beberapa karakteristik yang bisa terlihat di fase distribusi adalah sebagai berikut:

  • Sentimen negatif seperti “yang terburuk sedang terjadi” menjadi sangat dominan dan membuat investor dipenuhi ketakutan.
  • Volume perdagangan didominasi oleh penjualan seiring investor menghindari kerugian yang mendalam.
  • Harga aset mengalami penurunan yang tajam.
Tak selamanya fase penurunan harga merupakan hal yang buruk. Bagi trader yang melakukan short, momen ini bisa digunakan untuk melakukan short dan meraup keuntungan ketika harga aset mengalami koreksi.

Fase penurunan harga akan terus berlanjut sampai pasar meyakini bahwa “yang terburuk sudah berakhir” dan harga tidak bisa turun lebih dalam dari posisi saat ini. Pada kondisi tersebut, harga aset akan mulai stabil dan bergerak pada rentang yang lebih terbatas.

Mulai stabilnya kondisi pasar akan mendorong sebagian investor untuk kembali masuk ke pasar dan membeli aset di harga yang sedang “diskon”. Hal tersebut sekaligus menjadi penanda bahwa fase penurunan harga berakhir. Mulai masuknya investor sekaligus menjadi penanda bahwa fase akumulasi sudah dimulai. Dengan demikian, satu siklus pasar crypto telah selesai dan bersiap memulai kembali siklus berikutnya.

Timeline siklus pasar crypto
Timeline siklus pasar crypto. Sumber: Coin Telegraph

Faktor yang Memengaruhi Siklus Pasar Crypto

  • Bitcoin Halving. Lewat Bitcoin Halving yang terjadi kurang lebih setiap empat tahun sekali, imbalan yang diperoleh penambang akan dikurangi setengahnya. Di saat yang bersamaan, pasokan Bitcoin yang baru juga dibatasi. Akibatnya, ketika permintaan tetap kuat, harga Bitcoin bisa menguat karena adanya persepsi keterbatasan pasokan. Secara historis, Bitcoin Halving terbukti menciptakan fase kenaikan harga, sehingga bisa dijadikan sebagai indikator penanda yang patut dipertimbangkan.
  • Makroekonomi. Sebagai aset berisiko, kondisi makroekonomi beserta berbagai kebijakan fiskal dan moneter di dalamnya juga punya peranan besar dalam menentukan kondisi bull dan bear pada aset crypto. Kondisi makroekonomi yang tidak bersahabat dapat memicu koreksi pada sebuah aset crypto, dan sebaliknya.

Strategi Investasi pada Siklus Pasar Crypto

Dengan memahami setiap fase pada siklus pasar crypto, tentunya kita sebagai investor bisa menyusun strategi investasi agar mendapatkan imbal hasil yang paling optimal. Idealnya adalah dengan membeli aset crypto ketika berada di fase akumulasi, lalu menjualnya ketika berada di fase distribusi. Dengan demikian, investor bisa membeli aset crypto di harga paling murah dan menjualnya di harga yang paling tinggi.

Untuk mempermudah menemukan setiap fase tersebut, sebaiknya investor menggunakan analisis tambahan, yakni analisis on-chain. Dengan melakukan analisis on-chain, kita bisa menemukan data-data terkait supply dan demand dari sebuah koin, psikologi pasar, dan juga aktivitas yang berkaitan dengan jaringan. Tak hanya itu, lewat analisis on-chain, kita juga bisa memantau aktivitas para whale di crypto. Beberapa platform analisis on-chain yang bisa kamu gunakan adalah IntoTheBlock, Glassnode, Nansen, Dune, dan sebagainya.

Selain itu, investor juga bisa mengawasi sentimen yang sedang ada di pasar crypto. Salah satu cara mengukur sentimen yang ada di pasar melalui indeks fear and greed. Indeks tersebut memperlihatkan angka dari 0-100 di mana 0 mengindikasikan extreme fear, sedangkan 100 mengindikasikan extreme greed. Indeks fear and greed dihitung dengan mempertimbangkan faktor seperti volatilitas, momentum pasar, serta aktivitas media sosial.

Dalam berinvestasi aset crypto, kamu juga bisa mencoba menggunakan lima strategi investasi berikut.

Kesimpulan

Siklus pasar crypto pada dasarnya cukup mudah untuk dipahami. Hanya saja, aset crypto merupakan kelas aset investasi yang tergolong baru, dengan teknologi sebagai underlying-nya. Ini membuat pergerakan pasar crypto menjadi jauh lebih dinamis dan masih punya potensi untuk terus berevolusi. Ditambah lagi, siklus pasar crypto mungkin saja tidak punya pola yang sama.

Akan tetapi, pemahaman tentang siklus pasar crypto beserta masing-masing karakteristik setiap fase dan perilaku pelaku pasar di dalamnya dapat membantu investor membuat keputusan mengenai investasi mereka. Siklus pasar crypto bisa menjadi alat analisis tambahan sebelum mengambil keputusan investasi.

Beli Aset Crypto di Pintu

Tertarik berinvestasi pada aset crypto? Tenang saja, kamu bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Kirsty Moreland, Crypto Market Cycles – How to Read Them; Why They Matter, The Ledger, diakses pada 13 Maret 2023.

Velvet Capital, Understanding Crypto Market Cycles, Coin Market Cap, diakses pada 13 Maret 2023.

Coinbase, From avoiding FOMO to having a plan, 5 key ways to manage a crypto down cycle, diakses pada 13 Maret 2023.

Penulis:Hikma Dirgantara

Beri nilai untuk artikel ini

Penilaian kamu akan membantu kami.

Apa yang kamu tidak suka?

Apakah ada saran untuk artikel ini?

Terima kasih untuk masukanmu!Tutup
Masukan gagal terkirim. Silakan coba lagi.Tutup

Bagikan