Altcoin adalah sebutan untuk kategori aset kripto selain Bitcoin, dengan Ethereum sebagai altcoin terbesarnya. Banyak trader dan investor lebih memilih untuk berinvestasi pada altcoin karena potensi keuntungan yang jauh lebih besar daripada BTC. Namun, dari ribuan altcoin hanya ada beberapa yang akhirnya menjadi proyek sukses. Daftar altcoin yang masuk ke daftar 10 besar proyek kripto selalu berubah dari siklus ke siklus. Akibatnya, banyak trader berpengalaman membuat strategi investasi altcoin-nya sendiri untuk mencari proyek-proyek dengan potensi sukses yang tinggi. Salah satunya strateginya adalah memilih aset altcoin baru dibanding yang lama. Artikel ini akan menjelaskan strategi investasi altcoin tersebut dan alasan dibaliknya.
Altcoin adalah sebuah penamaan untuk semua aset kripto yang bukan Bitcoin. Terdapat lebih dari 10.000 altcoin di dunia kripto (berdasarkan CMC). Keuntungan dari altcoin jauh lebih besar daripada Bitcoin dengan risiko koreksi harga yang juga lebih dalam. Oleh karena itu, Altcoin merepresentasikan tingkat keuntungan dan risiko yang berbanding lurus. Investor berpengalaman biasanya sudah memiliki daftar altcoin dengan potensi tinggi untuk bull market selanjutnya.
Namun, karena begitu banyaknya pilihan altcoin, tren di sektor ini biasanya bergerak dengan cepat. Contohnya, pada awal tahun 2023 altcoin yang populer adalah aset sektor LSD seperti LIDO dan FXS. Lalu, tren tersebut tiba-tiba berpindah menjadi altcoin AI (Kecerdasan Buatan) dan kemudian berubah menjadi aset-aset kripto dari China dan Hong Kong. Dalam waktu beberapa minggu, tren sektor altcoin bisa berubah.
Maka dari itu, kamu membutuhkan strategi jika ingin berinvestasi dalam altcoin. Hal paling sederhana adalah membuat daftar altcoin yang kamu pikir memiliki potensi. Lalu, kamu bisa membagi aset-aset altcoin ini dalam sektornya masing-masing seperti LSD, DeFi, DEX, atau altcoin metaverse.
Baca juga artikel tentang beberapa strategi investasi crypto di Pintu Academy.
Salah satu strategi investasi altcoin adalah memilih altcoin baru dan tidak berinvestasi pada aset-aset yang populer di bull market sebelumnya. Strategi ini bergantung pada anggapan bahwa aset altcoin baru pasti mendapatkan perhatian lebih besar. Lalu, strategi ini juga berdasarkan data bahwa setiap bull market pasti mempunyai sekelompok aset pemenang baru. Siklus bear market mengajarkan bahwa beberapa altcoin tidak akan kembali ke harga tertingginya lagi di bull market selanjutnya.
Strategi investasi ini memanfaatkan pola yang terjadi pada setiap siklus bear-bull market industri crypto. Aset-aset dengan performa terbaik biasanya selalu berganti di setiap bull market. Bahkan, biasanya beberapa proyek ini baru saja diciptakan pada bear market. Strategi investasi altcoin ini bermula dari beberapa akun di Twitter yang berpendapat bahwa performa altcoin baru biasanya lebih baik dari yang lama. Di bawah ini merupakan beberapa penjelasan mengapa kita lebih baik berinvestasi pada altcoin baru.
Aset-aset altcoin yang baru lahir di bear market 2022-2023 pasti memiliki basis pemilik token yang baru. Bandingkan ini dengan banyak proyek altcoin lama seperti Solana, Fantom, dan Avalanche yang basis pemilik koinnya pasti beragam mulai dari yang baru sampai mereka yang berinvestasi di bull market sebelumnya (2020-2021).
Masalah ini biasa disebut sebagai bagholder problem. Bagholder problem adalah sebuah masalah yang tercipta dari banyaknya pemilik aset yang sedang merugi dan menunggu untuk menjualnya di titik harga impas atau breakeven. Masalah ini spesifik berlaku untuk aset-aset kripto yang sudah melalui satu siklus penuh atau lebih (2021 dan tahun-tahun sebelumnya). Ini bisa terjadi karena pemilik-pemilik tersebut membeli aset di tengah bull market saat harganya sangat tinggi.
Selain itu, bagholder problem juga akan terlihat di grafik harga. Aset dengan bagholder problem biasanya akan memiliki banyak resistensi karena ada banyak titik harga di mana pemiliknya akan menjual untuk menutup kerugian. Gambar di atas merupakan visualisasi dari titik resistensi dan dukungan sebuah aset. Titik merah besar mewakili titik jual dari banyak pemiliknya.
Proyek-proyek altcoin baru tidak memiliki bagholder problem karena mereka diluncurkan di tengah-tengah bear market. Kelompok aset baru juga tidak memiliki banyak resistensi sehingga di dalam bull market ia lebih mudah masuk tahap price discovery dan harganya bisa meningkat lebih dari ratusan persen. Aset-aset ini memiliki basis pemilik token baru yang (biasanya) ingin menunggu untuk mendapatkan keuntungan besar dari investasinya.
Industri kripto adalah industri yang sangat dinamis. Tren protokol, proyek L1 baru, dan tren yang berkaitan dengan industri teknologi seringkali berdatangan silih berganti. Seperti yang sudah disinggung, tren di sektor altcoin bahkan bergerak lebih cepat. Tren baru ini juga biasanya menghasilkan protokol-protokol baru yang kemudian menjadi fokus utama dari komunitas kripto. Contohnya, “DeFi Summer” pada 2020 adalah tren DeFi di mana banyak proyek baru seperti PancakeSwap, SushiSwap, dan Yearn Finance menjadi perhatian utama komunitas.
Gambar di atas menunjukkan aset-aset dengan performa terbaik selalu berganti setiap siklus. Hanya terdapat beberapa aset yang berhasil bertahan melewati beberapa siklus dan mencapai angka tertinggi baru. Aset seperti Ethereum yang berhasil bertahan merupakan sebuah pengecualian, bukan mayoritas.
Contoh kasus: Jika pada awal tahun 2023 kamu membeli aset L1 seperti SOL, FTM, dan AVAX, keuntungan rata-rata kamu ada di sekitar 100-300% dari setiap aset. Sementara itu, jika kamu membeli aset baru dalam kategori AI dan narasi Hong Kong seperti AGIX dan CFX, kamu akan mendapatkan keuntungan lebih dari 1000% dari keduanya. Awal tahun 2023 merupakan contoh sempurna tentang bagaimana performa aset baru jauh lebih baik dari aset-aset altcoin lama.
Data dari CMC pada awal Januari 2020 di atas menunjukkan tujuh dari 15 aset di atas sudah tidak ada lagi di daftar 15 besar. Tujuh lainnya masih ada di sekitar 15 besar tapi tidak setinggi saat 2020 gambar ini diambil. Hal yang sulit adalah memilih aset altcoin lama yang akan kembali ke posisinya di bull market selanjutnya. Contohnya, EOS, XMR, dan XLM sudah jatuh jauh ke bawah di daftar aset kripto. EOS kini berada di peringkat 43, hampir setara dengan proyek kripto baru Stacks (STX).
Salah satu data yang bisa kamu lihat untuk mencari altcoin lama yang masih memiliki potensi adalah menggunakan pasangan trading terhadap ETH. Perbandingan terhadap ETH ini digunakan untuk melihat posisi altcoin tersebut terhadap ETH sebagai pemimpin di sektor altcoin. Idealnya, cari aset kripto yang grafiknya tidak turun terhadap harga ETH. Grafik harga SOL/ETH di bawah menunjukkan posisinya dalam tren menurun terhadap harga Ethereum. Meskipun bearish, SOL/ETH masih bertahan di titik dukungan sejak kejadian FTX akhir 2022.
Banyak proyek altcoin lama dari bull market 2021 tidak akan bertahan sampai ke fase bull market selanjutnya. Namun, beberapa aset yang memiliki pengguna dan proyek yang aktif bisa bertahan sama seperti Ethereum. Jangan lupa untuk melihat data on-chain dan metriks jaringan lainnya agar kamu tidak berinvestasi pada aset altcoin lama yang tidak akan mencapai harga ATH (All-Time High) lagi.
Selain itu, jangan lupa kalau tidak semua proyek baru juga akan mengalami kenaikan harga drastis. Selalu lihat protokol dan proyek baru mana yang menjadi pemimpin di sektornya serta lihat data penggunanya. Analisis fundamental dan teknikal adalah langkah paling penting yang harus kamu lakukan sebelum membeli aset kripto.
Investasi altcoin memiliki risiko seperti koreksi harga drastis dan pilihan altcoin yang terlalu banyak. Aset altcoin baru biasanya memiliki basis pemilik token yang baru dan tidak memiliki masalah bagholder, yaitu masalah yang tercipta dari banyaknya pemilik sebuah aset yang sedang merugi dan menunggu untuk menjualnya di titik harga breakeven.
Dalam konteks aset kripto sebagai investasi, hal yang paling penting terkadang bukan dari sisi fundamental seperti teknologi jaringan atau kecepatan. Seperti yang kita lihat di awal 2023, yang dibutuhkan hanya momentum dan tren yang sesuai. Banyak aset altcoin baru memiliki basis pemilik aset dan pengguna baru yang tidak dihantui oleh pahitnya bear market. Proyek-proyek seperti ini hanya membutuhkan momentum dan perhatian dari komunitas untuk mengalami apresiasi harga drastis.
Aset dengan performa terbaik biasanya selalu berganti di setiap siklus pasar bullish. Meski demikian, beberapa aset altcoin lama masih memiliki potensi, terutama yang memiliki pengguna dan proyek yang aktif. Kamu tetap harus melakukan analisis fundamental dan teknikal sebelum membeli aset altcoin lama mau pun baru.
Kamu bisa mulai berinvestasi pada berbagai macam altcoin dengan membelinya di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli crypto pada aplikasi Pintu:
Kamu bisa berinvestasi pada aset crypto seperti BTC, SOL, ETH, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan