Pemula
Disertai Video

Altcoin: Investasi Crypto Alternatif Selain Bitcoin

Update 1 Feb 2023 • Waktu Baca 6 Menit
Reading Time: 6 minutes

Perkembangan Bitcoin dan teknologi blockchain membuka jalan inovasi-inovasi baru di industri ini. Salah satunya adalah perkembangan altcoins, yang pada dasarnya adalah semua aset crypto selain Bitcoin.  

Data dari CoinMarketCap, per tahun 2022, terdapat kurang lebih dari 10.000 aset crypto yang aktif. Pada artikel ini, tim Pintu Academy akan menjelaskan tentang apa itu altcoin, jenis-jenisnya, dan beberapa contohnya.

Ringkasan Artikel

  • 🪙 Altcoin adalah istilah yang mengacu pada semua cryptocurrency selain Bitcoin. Ia merupakan singkatan dari kata alternative dan coin yang biasa juga disingkat lebih lanjut jadi “alt.”
  • 💵 Altcoin bisa dilihat sebagai proyek-proyek crypto dengan fungsi, peran, dan penawaran nilai yang berbeda-beda. Dengan total sekitar 10.000 aset crypto yang aktif, kapitalisasi pasar altcoin memiliki nilai sebesar 606 miliar dolar AS (4 Agustus 2022).
  • ⚖️ Perbedaan utama dari altcoin dengan Bitcoin adalah fungsi dan perannya dalam pasar aset crypto. Altcoin dapat dibagi menjadi banyak kategori berdasarkan fungsinya seperti altcoin stablecoin, platform smart contract, Layer-2, dan DeFi.
  • 🧠 Berinvestasi pada altcoin memiliki risiko yang lebih tinggi daripada Bitcoin karena pergerakan harganya biasanya lebih cepat dan lebih besar. Maka dari itu, kamu perlu meneliti setiap aset altcoin dengan baik sebelum membelinya.

Pengertian Altcoin

Altcoin adalah istilah yang mengacu pada semua cryptocurrency selain Bitcoin. Altcoin sendiri adalah singkatan dari kata alternative dan coin yang biasa juga disingkat lebih lanjut jadi “alt.” Apabila Bitcoin sering dianggap sebagai emas digital yang menyimpan nilai, altcoin bisa dilihat sebagai proyek-proyek crypto dengan fungsi, peran, dan penawaran nilai yang berbeda-beda. Dengan total 10.000 koin yang aktif saat ini, kapitalisasi pasar altcoin memiliki nilai sebesar 606 miliar dolar AS (4 Agustus 2022).

Lahir sebagai alternatif terhadap Bitcoin, altcoin memiliki pengaruh besar dalam pengembangan industri crypto. Altcoin dengan kapitalisasi pasar terbesar saat ini adalah Ethereum. Diluncurkan pada tahun 2015, Ethereum menciptakan kompetisi industri platform smart contract, menjadi awal kelahiran DeFi dan mendorong munculnya berbagai altcoin baru.

Altcoin sendiri memiliki peran penting dalam dinamika pasar aset crypto. Dalam sebuah bull market terdapat istilah altcoin season atau altseason. Istilah ini menunjuk pada situasi di mana mayoritas altcoin mengalami peningkatan harga secara signifikan, mengikuti Bitcoin. Kamu bisa menggunakan indikator Altcoin Season Index untuk mengetahui kapan kita masuk altseason.

Baca juga: Apa itu altcoin season?

Perbedaan Altcoin dengan Bitcoin

Perbedaan utama dari altcoin dengan Bitcoin adalah fungsi dan perannya dalam pasar aset crypto. Bitcoin memiliki dua fungsi utama (yang masih diperdebatkan) sebagai medium perpindahan kekayaan seperti uang dan juga sebagai “emas digital” dengan nilai yang terus meningkat. Sementara itu, altcoin mengisi kelemahan Bitcoin dan memiliki berbagai jenis fungsi. Altcoin seperti ETH berperan sebagai biaya transaksi dan digunakan dalam berbagai aplikasi sementara stablecoin seperti USDT dan USDC melindungi nilai aset pada bear market.

Kekurangan Memilih Altcoin

  • 📉 Fluktuasi Harga: Altcoin memiliki fluktuasi harga yang jauh lebih tinggi dibanding Bitcoin yang disebabkan oleh pasar altcoin yang lebih kecil. Koreksi altcoin biasanya lebih dalam dari Bitcoin. Bahkan, dalam fase bear market, altcoin bisa mengalami penurunan 90% dari harga tertingginya (ATH).
  • Terlalu Banyak Pilihan: Terdapat ribuan altcoin di pasar aset crypto. Namun, proyek yang memiliki potensi jangka panjang dan komunitas pengguna kuat bisa dihitung menggunakan jari. Kamu perlu hati-hati dalam memilih proyek altcoin.
  • ⚠️ Risiko Tinggi: Altcoin secara natural memiliki risiko yang lebih tinggi daripada Bitcoin. Seperti yang sejarah tunjukkan, banyak altcoin yang tiba-tiba populer dalam satu waktu namun beberapa tahun kemudian “mati”.

Keuntungan Memilih Altcoin

  • 📈 Kenaikan signifikan: Fluktuasi harga altcoin juga berlaku ke arah atas. Altcoin cenderung mengalami kenaikan harga yang lebih drastis dari Bitcoin.
  • 🔧 Memiliki kegunaan selain sebagai aset investasi: Mayoritas aset altcoin memiliki fungsi tambahan, tidak hanya sebagai aset investasi. Contohnya: Ethereum (ETH) digunakan sebagai biaya transaksi untuk aplikasi, kemudian token APE merepresentasikan suara dalam sebuah sistem pemilu untuk kebijakan ekosistem ApeCoin.
  • 🤑 Potensi keuntungan: Proyek altcoin yang begitu banyak juga memberikan potensi keuntungan besar. Kamu bisa saja menemukan proyek altcoin yang kemudian meledak karena koin tersebut menyelesaikan masalah fundamental di pasar crypto. Kamu hanya perlu meneliti nilai fundamental apa yang diberikan oleh suatu proyek crypto.

Jenis dan Kategori Altcoin

beberapa jenis dan kategori altcoin
Beberapa aset altcoin paling populer. Sumber: N26

Stablecoin

Stablecoin adalah salah satu altcoin paling populer yang nilainya dipatokkan kepada mata uang fiat (dolar, rupiah, dll). Ia didesain untuk menjadi mata uang crypto dengan nilai yang stabil. Stablecoin juga memiliki fungsi sebagai aset off-ramp dan on-ramp ke dalam dunia crypto. Artinya, ia merupakan gerbang awal bagi investor yang ingin masuk ke dunia crypto.

Stablecoin dibagi menjadi dua jenis berdasarkan aset yang menjaminnya yaitu dijamin oleh fiat dan aset kripto. Beberapa contoh stablecoin yang dijamin oleh fiat adalah USDT, USDC, IDRT, dan BUSD. Sementara itu, stablecoin yang dijamin oleh aset kripto adalah DAI dan USDD.

Stablecoin memiliki keunggulan yang dimiliki aset crypto dan mata uang fiat, yakni proses transaksi yang cepat, aman dan memiliki nilai yang stabil.

Baca juga: Apa itu Stablecoin?

Platform Smart Contract

Platform smart contract (biasa disebut layer-1) adalah sebutan untuk aset crypto yang bisa menciptakan ekosistem aplikasinya sendiri. Setiap aset crypto dalam kategori ini memiliki ekosistem berisi aset crypto lain dan aplikasi terdesentralisasi (DApps). Beberapa contoh altcoin dalam kategori ini adalah Ethereum (ETH) dan Avalanche (AVAX). Keduanya memiliki ekosistem berisi berbagai aplikasi, protokol, dan aset crypto masing-masing.

Aset crypto platform smart contract menjadi alasan lahirnya banyak inovasi di dunia cryptocurrency. Saat ini, terdapat kompetisi sengit di antara berbagai aset crypto dalam kategori ini dan masing-masing memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing.

Baca juga: Mengenal Teknologi Smart Contract & DApps.

Layer-2

Altcoin layer-2 adalah aset crypto yang didesain sebagai solusi skalabilitas bagi jaringan blockchain lainnya. Semua aset crypto layer-2 dibangun di atas blockchain “induknya”. Ia dibuat untuk meningkatkan kapabilitas transaksi blockchain induknya dengan menawarkan kecepatan dan biaya transaksi yang lebih murah. Industri layer-2 awalnya tercipta pada Ethereum yang selalu mengalami kepadatan jaringan. Beberapa aset dalam kategori ini adalah Polygon (MATIC), Optimism, (OP), dan Immutable X (IMX).

DeFi

Decentralized Finance (DeFi) adalah sebuah industri layanan keuangan terdesentralisasi di dalam dunia crypto. Altcoin dalam industri ini biasanya memiliki fungsi sebagai governance token dalam sebuah aplikasi DeFi. Industri ini berkembang pesat sejak Ethereum mengenalkan teknologi smart contract yang membuka jalan bagi banyak pengembang membuat aplikasi-aplikasi keuangan berbasis aset crypto. Contoh beberapa altcoin DeFi adalah UniSwap (UNI), Curve Finance (CRV), dan dYdX (DYDX).

Layanan keuangan yang tersedia pada DeFi meliputi decentralized exchange (DEX), yield aggregator, simpan pinjam, asuransi aset crypto, perdagangan derivatif, dan layanan keuangan lainnya.

Baca juga: Apa itu DeFi (Decentralized Finance)?

Memilih Altcoin

grafik kapitalisasi pasar altcoin
Grafik kapitalisasi pasar altcoin. Sumber: Trading View

Memilih altcoin sebagai aset investasi bisa sangat membingungkan. Terdapat ribuan altcoin dengan fungsi dan peran yang berbeda. Namun, hanya beberapa altcoin yang memiliki ekosistem aplikasi yang hidup, komunitas kuat, dan basis pengguna yang cukup besar. Tidak ada satu altcoin yang bisa disebut sebagai altcoin terbaik karena semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan berbeda. Maka dari itu, kamu perlu teliti saat memilih altcoin untuk investasi jangka panjang.

Lalu, bagaimana cara memilih altcoin? Kamu bisa memperhatikan beberapa hal di bawah:

  • 💻 Teknologi: Setiap altcoin menawarkan teknologi berbeda-beda dengan spesialisasi tertentu. Contoh: Solana selalu membanggakan kecepatan transaksinya, Ethereum memiliki jaringan paling terdesentralisasi, dan Fantom menawarkan keamanan yang bagus.
  • 👤 Komunitas dan Basis Pengguna: Salah satu indikator penting untuk proyek altcoin adalah basis pengguna yang aktif dan komunitas. Bahkan, hal ini bisa dibilang sebagai satu-satunya indikator yang perlu kamu perhatikan.
  • ⚖️ Tokenomics: Tokenomics atau ekonomi token berhubungan dengan sirkulasi sebuah aset crypto dan jumlah suplai maksimumnya. Prinsip pertama terkait ini adalah cari altcoin yang distribusi tokennya berorientasi kepada komunitas penguna dan bukan kepada investor besar di belakangnya. Selain itu, indikator baik lainnya adalah mayoritas tokennya sudah beredar di pasar.
  • 🧰 Kegunaan: Kriteria ini mengacu kepada fungsi dari sebuah altcoin dalam dua hal yaitu fungsi asetnya dan juga fungsi platformnya. Contohnya: ETH memiliki fungsi sebagai biaya transaksi sehingga akan terus digunakan dan Ethereum sebagai platform memiliki fungsi sebagai platform aplikasi. Carilah altcoin yang memiliki kegunaan jelas dan mendorong permintaan dari penggunanya.

Baca juga: Mengenal Analisis Fundamental

Berinvestasi Pada Altcoin

Kamu dapat mulai berinvestasi dan melihat harga altcoin pada aplikasi Pintu. Melalui Pintu, kamu bisa membeli berbagai altcoin terbaik ETH, SOL, ADA, dan yang lainnya dengan cara yang aman dan mudah.

Selain itu, aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Penulis:Ari Budi Santosa

Beri nilai untuk artikel ini

Penilaian kamu akan membantu kami.

Apa yang kamu tidak suka?

Apakah ada saran untuk artikel ini?

Terima kasih untuk masukanmu!Tutup
Masukan gagal terkirim. Silakan coba lagi.Tutup

Bagikan