Pernah dengar istilah accrual basis dan cash basis? Dua istilah ini sering muncul dalam dunia akuntansi dan sangat penting untuk dipahami. Penasaran? Yuk, simak apa
Accrual basis adalah metode akuntansi yang mencatat pendapatan dan biaya saat transaksi terjadi, bukan saat uang diterima atau dibayar. Misalnya, jika kamu menjual Bitcoin dan pembeli berjanji akan membayar minggu depan, pendapatan itu sudah bisa dicatat hari ini. Begitu juga dengan biaya, misalnya biaya listrik untuk mining, dicatat saat listriknya digunakan, bukan saat tagihannya dibayar.
Metode accrual basis memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kondisi keuangan perusahaan. Kamu bisa melihat cash flow yang akan datang dan merencanakan ke depan. Berikut selengkapnya mengenai kelebihan dan kekurangan accrual basis.
Misalkan kamu menjual Ethereum senilai $2000 ke temanmu, dan dia berjanji akan membayar dua hari lagi. Dalam metode accrual basis, kamu sudah mencatat $2000 sebagai pendapatan hari ini, meski uangnya belum diterima.
Sekarang, kita beralih ke cash basis. Cash basis adalah metode akuntansi yang mencatat pendapatan dan biaya saat uangnya benar-benar diterima atau dibayar. Jadi, jika kamu menjual Bitcoin dan pembelinya berjanji akan membayar minggu depan, pendapatan itu baru dicatat saat uangnya benar-benar diterima.
Baca juga: Apa itu Kas Kecil dan Bagaimana Cara Mengelolanya?
Kelebihan dari cash basis adalah metodenya lebih sederhana dan murah untuk diterapkan. Selain itu, berikut beberapa kelebihan dan kekurangannya secara lebih lengkap.
Misalkan kamu menjual Ethereum senilai $2.000 ke temanmu, dan dia berjanji akan membayar dua hari lagi. Dalam metode cash basis, kamu baru mencatat $2.000 sebagai pendapatan saat uangnya benar-benar diterima.
Baca juga: Apa itu Kas Kecil dan Cara Mengelolanya?
Jadi, apa perbedaan accrual basis dan cash basis? Sederhananya, accrual basis mencatat transaksi saat terjadi, sedangkan cash basis mencatat transaksi saat uangnya baru diterima atau dibayar. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi pilihlah yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu.
Aspek | Accrual Basis | Cash Basis |
---|---|---|
Pencatatan Pendapatan | Pendapatan dicatat saat transaksi terjadi, tidak peduli kapan uangnya diterima. | Pendapatan baru dicatat saat uangnya benar-benar diterima. |
Pencatatan Biaya | Biaya dicatat saat transaksi terjadi, tidak peduli kapan uangnya dibayar. | Biaya baru dicatat saat uangnya benar-benar dibayar. |
Kesederhanaan | Metode ini lebih rumit dan mungkin memerlukan bantuan dari akuntan profesional. | Metode ini lebih sederhana dan mudah dipahami, bahkan oleh mereka yang tidak memiliki latar belakang akuntansi. |
Pengendalian Cash Flow | Mungkin menyebabkan kesulitan dalam pengendalian cash flow karena pendapatan dan biaya dicatat sebelum uangnya masuk atau keluar. | Lebih mudah dalam pengendalian cash flow karena pendapatan dan biaya dicatat sesuai dengan aliran uang. |
Gambaran Kondisi Keuangan | Memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kondisi keuangan perusahaan. | Mungkin tidak memberikan gambaran yang akurat jika banyak transaksi yang uangnya belum masuk atau keluar. |
Penerimaan oleh Standar Akuntansi | Lebih diterima oleh Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum (GAAP). | Kurang diterima oleh IFRS dan GAAP. |
Dalam konteks pajak, metode yang kamu pilih bisa berpengaruh pada kapan kamu harus membayar pajak atas pendapatan yang diterima. Jika kamu menggunakan metode cash basis, kamu membayar pajak saat uangnya diterima. Sedangkan jika menggunakan metode accrual basis, kamu membayar pajak saat transaksi terjadi, meski uangnya belum diterima.
Pemahaman tentang accrual basis dan cash basis sangat penting dalam dunia ekonomi maupun investasi. Belakangan ini, jenis-jenis investasi semakin berkembang luas, mulai dari saham hingga crypto. Buat kamu yang ingin memulai investasi crypto secara mudah, download Pintu sekarang! Di Pintu, kamu bisa menyimak berita crypto terbaru hingga belajar crypto secara gratis lewat smartphone kamu!
Referensi: