Akuntabilitas adalah suatu istilah yang kerap dibicarakan dalam hal pengelolaan atau manajemen perusahaan maupun pemerintahan. Dilansir dari situs KBBI online, kata “akuntabilitas” memiliki arti pertanggungjawaban atau suatu kondisi yang bisa dimintai pertanggungjawaban.
Penggunaan istilah tersebut sangat berkaitan dengan suatu kondisi yang memerlukan suatu pertanggungjawaban dari satu pihak kepada pihak yang lainnya. Namun, siapakah yang perlu bertanggung jawab dan ditujukan kepada siapa serta dalam rangka apa? Untuk lebih mudah memahaminya, simak penjelasan selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Secara sederhana, akuntabilitas adalah bentuk dari rasa tanggung jawab atas suatu kewajiban atau tugas yang diterima. Umumnya, sangat erat kaitannya dengan manajemen dan akuntansi di sebuah perusahaan.
Jika dijabarkan lebih lanjut, akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari individu (pimpinan, pelaksana proyek atau pejabat publik) maupun suatu badan atau organisasi tertentu kepada pihak lainnya.
Pihak yang dimaksud memiliki hak untuk meminta penjelasan terkait tindakan, kinerja maupun kewenangan selama individu atau organisasi tersebut menjalankan tugasnya.
Dapat dikatakan bahwa akuntabilitas merupakan pelaksanaan tanggung jawab yang menuntut pertanggungjawaban atas pelaksanaan, kinerja dan kewenangan sesuai bidang tugas yang diberikan. Sementara menurut sudut pandang para ahli, akuntabilitas memiliki pengertian sebagai berikut:
Menurut penulis buku “Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja”, Sedarmayanti, akuntabilitas disebut sebagai suatu kewajiban yang berkaitan dengan pemberian jawaban atau pertanggungjawaban, baik dari seseorang ataupun organisasi tertentu. Dalam rangka menerangkan tindakan dan kinerjanya kepada suatu pihak tertentu yang berkewenangan atau memiliki hak untuk meminta pertanggungjawaban atau keterangan.
Menurut pendapat Syahrudin Rasul, akuntabilitas merupakan suatu kemampuan dalam memberikan jawaban kepada otoritas diatasnya terkait tindakan yang dilakukan seseorang ataupun sekelompok orang kepada masyarakat lainnya dalam organisasi.
Akuntabilitas memiliki pengertian mempertanggungjawabkan pelaksanaan kebijakan serta pengelolaan suatu sumber daya yang telah diamanatkan pada entitas pelaporan untuk mencapai suatu tujuan yang secara periodik telah ditetapkan.
Akuntabilitas merupakan bentuk kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas atau misi organisasi untuk mencapai tujuan maupun sasaran yang sebelumnya telah ditetapkan, entah memberikan hasil atau tidak. Pertanggungjawaban diberikan melalui suatu media yang pelaksanaannya dilakukan secara periodik.
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai keharusan bagi lembaga-lembaga atau organisasi di sektor publik agar menunjukkan pertanggungjawaban bukan hanya ke arah vertikal saja atau otoritas diatasnya tetapi juga secara horizontal, dalam hal ini masyarakat luas.
Baca juga: Cara Membuat Jurnal Trading Crypto
Dalam pelaksanaannya, akuntabilitas memiliki beberapa prinsip yang perlu diperhatikan agar tujuan yang diinginkan tercapai. Berikut ini prinsip-prinsipnya.
Bukan hanya pelaksana tugas di level bawah saja yang perlu memiliki komitmen dalam menjalankan tugasnya. Tetapi juga di seluruh lapisan dalam suatu organisasi atau lembaga, dari mulai staf hingga pucuk pimpinan. Agar suatu organisasi atau lembaga memiliki nilai yang akuntabel.
Selain komitmen, dukungan sistem juga diperlukan agar suatu lembaga atau organisasi memiliki akuntabilitas. Terlebih akuntabilitas sendiri merupakan sistem yang menjadi jaminan atas pengelolaan sumber daya yang dilakukan secara konsisten sesuai undang-undang yang berlaku.
Tingkat pencapaian dari suatu tujuan maupun sasaran yang sudah ditetapkan, dapat ditunjukkan dengan lebih transparan.
Bukan hanya berorientasi pada visi dan misi saja, tetapi juga hasil serta manfaat yang nantinya akan didapatkan organisasi.
Selalu berpegang erat dengan nilai-nilai kejujuran, transparansi, objektivitas dan inovatif. Serta menjadi alat untuk mengontrol nilai-nilai tersebut.
Jika dilihat dari segi fungsi, banyak pendapat yang berbeda terkait prinsip akuntabilitas. Salah satunya datang dari Bowen, ia berpendapat bahwa terdapat tiga fungsi berbeda dari prinsip akuntabilitas. Berikut beberapa diantaranya.
Wewenang yang disalahgunakan dapat menjurus ke arah tindakan korupsi. Begitu pula dengan kecacatan yang ada dalam sistem di suatu organisasi berpotensi menjadi budaya korupsi. Situasi tersebut berkaitan erat dengan kegiatan yang bertujuan memperkaya diri maupun organisasi dengan cara yang tidak legal.
Seringkali, terbongkarnya penyalahgunaan wewenang terjadi setelah dilakukan proses audit atau pemeriksaan laporan keuangan. Dari laporan pertanggungjawaban dan hasil audit, dewan direksi dapat membaca indikasi ada tidaknya potensi korupsi dalam suatu organisasi.
Pada prinsipnya akuntabilitas merupakan media kontrol dari pelaksanaan program atau tugas yang diberikan. Baik dari pemimpin kepada bawahannya, maupun kepada atasannya.
Akuntabilitas bisa menjadi barometer keberhasilan seorang pemimpin selama menjalankan masa jabatannya. Dewan pengawas atau pihak terkait yang memiliki kepentingan dapat memberikan evaluasi terhadap kinerjanya.
Ketika suatu kegiatan atau sistem mampu mendatangkan keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan, hal ini baru bisa dikatakan efisien. Hal tersebut tentu tidak datang begitu saja, bukan?
Ada proses evaluasi yang perlu dilakukan secara berkesinambungan atau terus menerus agar bisnis menjadi lebih efisien. Proses akuntabilitas mampu memudahkan langkah evaluasi terhadap sejumlah titik yang dianggap belum efisien.
Sementara konsep efektivitas berkaitan dengan level kepuasan yang dirasakan masyarakat maupun stakeholder. Inilah mengapa suatu organisasi perlu memiliki proses atau sistem yang efektif untuk menjalankan usahanya.
Selain meningkatkan kepercayaan, proses akuntabilitas juga membantu organisasi atau perusahaan lebih memahami apa yang saat ini dibutuhkan oleh para stakeholder maupun masyarakat. Salah satunya laporan keuangan, yang menjadi salah satu faktor penilaian akuntabilitas bisnis.
Baca juga: Arti Buyback
Akuntabilitas memiliki banyak jenis, tergantung dari pendapat siapa yang digunakan sebagai rujukan. Salah satunya menurut pendapat Wasistiono yang membagi akuntabilitas menjadi beberapa jenis, antara lain
Pertanggungjawaban yang dilakukan antara pejabat yang memiliki wewenang dengan bawahannya yang memiliki kejelasan dalam hubungan hierarki.
Jenis akuntabilitas ini sangat berhubungan dengan dominasi publik dalam proses legislatif maupun yudikatif. Bentuknya pun cukup beragam sesuai isu terkini. Bisa saja berupa pembatalan peraturan yang dilakukan lembaga yudikatif. Atau peninjauan kembali terhadap suatu kebijakan yang dikeluarkan pejabat publik. Ukuran dari akuntabilitas legal ini berdasarkan ketentuan dalam perundang-undangan.
Dalam akuntabilitas jenis ini, sangat berkaitan dengan wewenang yang dimiliki pemegang kekuasaan secara politik. Dari mulai mengatur dan menetapkan prioritas hingga proses distribusi sumber-sumber serta menjamin kepatuhan dalam pelaksanaan tanggung jawab secara administrasi maupun legal. Jenis akuntabilitas ini cenderung fokus pada tekanan demokratik sesuai pernyataan administrasi publik.
Berkaitan erat dengan tindakan, pelaksanaan, maupun kinerja sesuai tolak ukur yang telah ditetapkan organisasi profesi sejenis. Jenis akuntabilitas ini cenderung lebih fokus pada aspek tindakan dan kinerja yang berkualitas.
Memiliki kaitan yang erat dengan nilai-nilai moral yang ada di masyarakat. Sehingga cenderung lebih banyak membicarakan soal baik buruk atau kepatutan suatu tindakan atau kinerja. Baik dilakukan oleh individu, pimpinan, organisasi dan sebagainya berdasarkan ukuran nilai-nilai yang berlaku di wilayah setempat.
Akuntabilitas memiliki peran dan fungsi yang cukup penting, dalam kaitannya soal pertanggungjawaban kewenangan atau tugas yang diberikan. Baik individu maupun badan atau organisasi, melalui laporan pertanggungjawaban.
Hasil laporan pertanggungjawaban yang sesuai fakta, menunjukkan bahwa individu atau organisasi tertentu memiliki akuntabilitas di bidangnya. Sementara entitas yang menjalankan tugas dan kewajiban yang dimaksud mendapatkan predikat akuntabel atau mampu memenuhi tanggung jawabnya.
Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai apa itu akuntabilitas dan jenis-jenisnya, cukup sederhana bukan?
Kalau kamu mau tahu pengetahuan lain seputar keuangan, investasi, terutama kripto, kamu bisa kunjungi blog Pintu. Kamu juga bisa berinvestasi kripto dengan Pintu mulai dari Rp11.000 saja. Pintu adalah aplikasi crypto yang aman karena sudah mendapatkan izin dari Bappebti.
Dengan aplikasi Pintu, kamu bisa menggunakan beragam fitur istimewa yang cocok bagi investor pemula, di antaranya:
Download Pintu sekarang juga!
Referensi:
Investopedia, Accountability, diakses tanggal 8 juli 2022Â
Inc.com, 7 truth about accountability, diakses tanggal 8 Juli 2022Â
Indeed.com, accountability in management, diakses tanggal 8 Juli 2022