Perkembangan teknologi dan kemajuan di era internet belakangan ini berdampak pada lahirnya berbagai inovasi baru, salah satunya adalah di bidang Financial Technology (fintech). Apa itu fintech? Apa saja jenis-jenisnya dan manfaatnya bagi masyarakat? Simak selengkapnya di bawah ini!
Baca juga: Apa itu Risiko Finansial dan Jenis-Jenisnya?
Fintech adalah akronim dari “Financial Technology” atau di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Teknologi Finansial (Tekfin). Istilah tersebut digunakan untuk mendefinisikan penerapan teknologi pada sistem back-end oleh perusahaan penyedia jasa keuangan.
Tujuannya adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan keuangan konsumen secara lebih mudah, cepat, dan efisien. Sementara itu, pengertian Fintech menurut OJK adalah inovasi industri jasa keuangan yang memanfaatkan penggunaan teknologi.
Lalu, apa itu fintech menurut pendapat para ahli? Simak selengkapnya di sini.
NDRC mendefinisikan fintech sebagai inovasi dalam sektor finansial berupa layanan lembaga keuangan non-bank dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk menjangkau konsumennya.
Sementara itu, Julia Kagan dari Investopedia mengungkapkan bahwa fintech bekerja dengan cara menciptakan suatu pasar baru serta memanfaatkan perangkat lunak dan algoritma khusus untuk membuat suatu sistem keuangan yang kompleks dengan bantuan teknologi guna mengurangi biaya operasional.
Fintech secara sederhana dapat dijelaskan sebagai teknologi yang memudahkan berbagai aktivitas keuangan, seperti transfer uang, menyetor cek, mengelola investasi, bahkan pengembangan dan penggunaan mata uang crypto.
Sebagai salah penemuan yang booming di abad ke-21, berikut ini adalah beberapa manfaat penggunaan fintech bagi masyarakat, khususnya para penggunanya, antara lain:
Otorisasi merupakan salah satu hal yang sangat penting saat transaksi keuangan berlangsung. Sayangnya, layanan keuangan tradisional memiliki alur otorisasi keuangan yang rumit dan bertele-tele sehingga proses otorisasi pun memakan waktu yang relatif lama.
Fintech memungkinkan alur otorisasi keuangan yang lebih sederhana sehingga dapat mempercepat persetujuan berbagai aktivitas keuangan mulai dari pengajuan anggaran maupun pengambilan keputusan dalam bidang keuangan.
Sebagian besar perusahaan memanfaatkan fintech untuk memodifikasi layanan keuangan agar menjadi lebih mudah diakses di manapun dan kapanpun dibutuhkan. Hal tersebut juga dimaksudkan agar para pengguna dapat melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja secara lebih cepat.
Fintech merupakan jenis layanan teknologi yang dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing pengguna. Dengan menggunakan algoritma khusus, penyedia jasa fintech bisa memberikan kenyamanan dan pengalaman yang terbaik bagi pengguna.
Fintech menjamin keamanan data para penggunanya dengan transaksi yang hanya bisa dilakukan melalui otorisasi, sehingga para pengguna pun akan merasa jauh lebih aman. Perusahaan penyedia layanan fintech akan terus melakukan upgrade terhadap sistem keamanan, salah satunya dengan memanfaatkan data biometrik dan enkripsi yang merupakan opsi keamanan tercanggih saat ini.
Hemat Biaya
Perusahaan penyedia layanan fintech biasanya menawarkan biaya bulanan atau transaksi yang lebih rendah dibanding bank atau metode layanan keuangan konvensional. Fitur inilah yang paling banyak disukai dan dinilai menguntungkan oleh para pengguna.
Baca juga: Apa itu Bitcoin?
Perusahaan fintech menyediakan berbagai layanan jasa keuangan, di antaranya adalah sebagai berikut.
Perusahaan fintech menyediakan layanan peminjaman dana secara online yang didukung oleh perangkat lunak termutakhir untuk menilai kelayakan kredit dari calon debitur.
Perangkat lunak canggih yang didukung sistem otomasi menjadikan proses persetujuan kredit berjalan mulus tanpa memakan banyak waktu sebagaimana halnya meminjam dana di bank atau koperasi.
Selain itu, proses peminjaman dana juga bisa dilakukan secara P2P yang biasanya dikenal sebagai P2P Lending. Salah satu contoh perusahaan yang bergerak di bidang ini adalah KoinWorks.
Perusahaan fintech yang menyediakan layanan jasa pembayaran umumnya memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai transaksi non-tunai secara mudah menggunakan aplikasi yang ter-install pada gadget. Beberapa contohnya adalah OVO dan DANA.
Proses transfer uang antar negara biasanya memakan banyak waktu dan biaya. Bagaimana tidak, nasabah bank yang ingin melakukan transfer uang harus menanggung biaya transfer yang cukup besar. Sebagai contohnya, transfer sejumlah Rp2,5 juta ke Eropa lewat bank membutuhkan biaya transfer sebesar Rp93.912.
Perusahaan fintech menawarkan kemudahan transfer uang antar negara dari segi waktu yang lebih singkat, serta biaya transfer yang lebih terjangkau bahkan hingga 3x lebih murah.
Banyak orang yang membutuhkan konsultan keuangan pribadi untuk mengelola keuangan mereka yang cukup kompleks, mulai dari mengatur besar spending tiap bulan, jumlah uang yang seharusnya ditabung, atau bahkan memilihkan jenis investasi dan tabungan pensiun yang paling menguntungkan.
Biasanya, mereka akan mengunjungi bank untuk mendapatkan berbagai saran perihal keuangan. Namun beberapa perusahaan fintech kini telah menyediakan jasa konsultasi keuangan secara online yang tentunya lebih dapat menghemat waktu karena nasabah tidak perlu repot antri di bank.
Beberapa perusahaan fintech juga telah bekerja sama dengan perusahaan asuransi untuk menyediakan jasa asuransi yang dapat diakses secara mudah lewat aplikasi selama jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kini, masyarakat tidak perlu lagi repot-repot datang langsung ke broker untuk berinvestasi maupun trading karena semuanya telah dapat diakses secara mudah lewat website maupun aplikasi. Proses pendaftaran, verifikasi, dan KYC yang mudah juga menjadi beberapa kelebihan dari berinvestasi melalui berbagai perusahaan fintech.
Baca juga: Apa itu KYC?
Perusahaan fintech di Indonesia mengalami perkembangan pesat baik dari segi ukuran perusahaan maupun volume transaksi. Aktivitas perusahaan fintech di Indonesia disebut-sebut memberi manfaat besar dalam memperluas cakupan inklusi keuangan serta memudahkan penyaluran kredit bagi sektor UMKM.
Kendati demikian, wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan bahwa ada risiko yang harus diantisipasi seiring dengan pesatnya perkembangan perusahaan fintech di Indonesia, salah satunya ialah masalah keamanan.
Sebagai pengguna jasa fintech, kamu harus memastikan bahwa perusahaan bersangkutan telah terdaftar resmi di OJK atau Bappebti tergantung dari jenis produk yang ditawarkan.
Nah, itu dia penjelasan mengenai apa itu fintech dan perkembangannya di Indonesia. Kehadiran fintech jelas sangat memudahkan berbagai transaksi keuangan, termasuk berinvestasi. Crypto sebagai salah satu instrumen investasi yang sedang populer belakangan ini bisa kamu beli secara mudah mulai Rp11.000 saja di Pintu, aplikasi jual beli crypto legal di Indonesia.
Pintu juga menyediakan fitur khusus, di mana kamu bisa mengecek harga Bitcoin dan aset crypto lainnya dengan mudah secara real-time, langsung lewat handphone kamu. Jika kamu belum paham tentang seluk beluk crypto, kamu bisa belajar crypto secara gratis di Pintu Akademi.
Referensi:
BeSure, 5 Ways FinTech Can Benefit You. Diakses tanggal: 14-11-2021.
Julia Kagan, Financial Technology – Fintech. Diakses tanggal: 14-11-2021.
Kompas, Biaya Transfer Uang ke Luar Negeri. Diakses tanggal: 17-11-2021.
Okezone, Perkembangan Fintech di Indonesia Sangat Pesat, Ini Buktinya. Diakses tanggal: 14-11-2021.
Otoritas Jasa Keuangan, FAQ Fintech Lending. Diakses tanggal: 14-11-2021.
Tech Slang, What do the Different Types of Fintech Companies Do? Diakses tanggal: 14-11-2021.