Strategi lockdrop adalah strategi distribusi token sebagai alternatif dari ICO dan airdrop. Apa itu lockdrop dalam crypto dan bagaimana perbedaannya dengan airdrop? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Lockdrop adalah salah satu metode pendistribusian token crypto kepada sejumlah pengguna atau partisipan.
Sistem ini pertama kali dikenalkan oleh Commonwealth Labs pada jaringan Edgeware. Pada tahun 2019, Edgeware mengklaim bahwa mereka telah menyebarkan hampir 90% tokennya melalui metode lockdrop.
Raymond Zhong dan Dillon Chen selaku pendiri Edgware mengungkapkan bahwa jika dibandingkan dengan ICO atau airdrop. Lockdrop dianggap bisa menarik investor dan trader yang lebih tepat untuk mencapai tujuan pendistribusian token mereka.
Lalu, mengapa sejumlah perusahaan menerepkan lockdrop? Sebenarnya, lockdrop memiliki tujuan dasar yang tidak berbeda dengan ICO dan airdrop. Fungsi lockdrop adalah untuk mendistribusikan token kepada kalayak luas untuk meningkatkan ketertarikan komunitas crypto terhadap token yang mereka buat tersebut.
Baca juga: Apa itu IDO dalam Crypto? Ini Perbedaannya dengan ICO
Setelah memahami tentang pengertian lockdrop dan fungsinya, tentunya kamu juga perlu mengetahui bagaimana cara kerja lockdrop. Pada dasarnya, lockdrop bekerja dengan cukup sederhana. Saat lockdrop diluncurkan, pemegang token dari satu jaringan tertentu perlu mengunci token mereka ke dalam smart contract selama jangka waktu tertentu.
Pada umumnya, semakin lama token dikunci dalam smart contract, maka semakin banyak token yang akan diterima pemegang pada jaringan baru tersebut. Ketika masa penguncian telah berakhir, pemilik token akan mendapatkan kembali token yang mereka kunci sebelumnya.
Untuk bisa lebih memahami cara kerja lockdrop, berikut contohnya.
Developer dari token A mengeluarkan program lockdrop, di mana investor bisa mendapatkan sejumlah native token A secara gratis dengan “mengunci” sejumlah aset USDT yang dimiliknya dalam waktu 1 – 12 bulan. Semakin lama aset USDT dikunci, maka semakin banyak token A yang diperoleh investor. Di akhir masa penguncian, investor bisa mendapatkan kembali 100% dari USDT yang ia depositkan ditambah sejumlah native token A sebagai bentuk reward.
Baca juga: Perbedaan IEO dan ICO dalam Dunia Crypto
Lalu, apa sebenarnya perbedaan lockdrop dengan airdrop?
Airdrop bekerja dengan mengirim token ke dompet crypto acak secara gratis dengan harapan jika lebih banyak orang memegang token, maka lebih banyak orang yang akan menaruh perhatian terhadap token tersebut.
Namun sayangnya pada praktiknya, sebagian besar token yang diberikan melalui proses airdrop biasanya akan langsung dijual atau malah hanya disimpan saja di dompet crypto pemiliknya selama bertahun-tahun tanpa diperjualbelikan di pasar. Bahkan, beberapa orang yang menerima airdrop bahkan lupa kalau mereka pernah memiliki token tersebut.
Lockdrop sendiri merupakan modifikasi dari sistem airdrop yang dianggap lebih hemat biaya, efektif dan mampu menarik investor atau trader yang lebih potensial serta aktif terhadap proyek yang diluncurkan oleh pengembang token.
Secara umum, perbedaan lockdrop vs airdrop adalah dari segi komitmen dan target audiensnya.
Salah satu perbedaan lockdrop dan airdrop yang paling utama adalah lockdrop menuntut komitmen yang lebih besar dari pengguna untuk bisa menerima token secara gratis. Dalam hal ini, airdrop bisa diterima siapa saja secara mudah. Sementara lockdrop mewajibkan penerima token untuk mengunci sejumlah aset crypto mereka terlebih dahulu untuk bisa menerima token gratis.
Airdrop memiliki kelebihan dari segi lingkup pemasaran yang luas dan bisa menjangkau banyak orang. Hal ini bermanfaat bagi pengembang crypto yang ingin menciptakan buzz atau tren di kalangan anggota komunitas.
Sementara itu, lockdrop lebih berfokus pada orang-orang atau komunitas yang memang serius terhadap proyek tersebut. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, lockdrop menawarkan komitmen untuk jangka waktu yang cukup panjang sementara airdrop berfokus pada viralitas singkat yang cenderung gampang memudar.
Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai apa itu lockdrop dalam crypto dan perbedaannya dengan airdrop. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Buat kamu yang ingin belajar lebih lanjut mengenai dasar-dasar crypto hingga tips dan trik investasinya, kunjungi Pintu Academy! Sementara untuk kamu yang ingin mulai berinvestasi crypto namun tidak tau harus mulai dari mana, download Pintu sekarang di App Store atau Play Store kamu masing-masing. Pintu adalah aplikasi jual beli crypto yang telah terdaftar resmi di Bappebti, di mana kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp11.000 saja.
Referensi:
Decrypt.co. What is a Lockdrop? – Decrypt. Diakses pada Senin, 25 Juli 2022.
LCX.com. What is Lockdrop? – LCX. Diakses pada Senin, 25 Juli 2022.