Sebelum menjadi seorang pebisnis, kamu harus tahu terlebih dahulu beberapa penting perihal bisnis seperti cash ratio. Cash ratio berhubungan dengan analisa keuangan bisnis sehingga kamu bisa mendapatkan laporan yang lebih mendetail seputar keuangan usaha kamu.
Pengertian cash ratio adalah rasio kas yang digunakan sebagai penilaian perbankan antara total kas dengan kas setara di suatu perusahaan yang memiliki kewajiban lancar di dalamnya. Cash ratio hadir untuk menyempurnakan quick ratio atau rasio cepat. Sehingga perhitungan finansial perusahaan menjadi lebih jelas dengan perhitungan yang presisi dan tepat.
Selain itu, cash ratio juga diartikan sebagai rasio likuiditas dengan sifat konservatif. Yang mana rasio ini mengandung informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menutupi hutang jangka pendek. Biasanya cash ratio hanya digunakan untuk penghitungan aktiva lancar jangka pendek, sebab aktiva ini memiliki sifat yang paling likuid.
Cash ratio memegang peranan yang cukup penting dalam perhitungan keuangan perusahaan. Adapun manfaat cash ratio adalah:
Sebagai pebisnis, kamu harus melakukan kontrol cash ratio setiap bulannya secara rutin. Yang mana dari proses ini kamu akan tahu tingkat keamanan likuiditas yang dimiliki oleh perusahaan.
Cash ratio yang dikerjakan secara rutin tidak hanya bisa meningkatkan keamanan likuiditas perusahaan saja, namun kamu juga bisa menggunakannya untuk mengatasi masalah di masa yang akan datang. Dari hasil cash ratio bisa terlihat likuiditas mana saja yang bermasalah sehingga kamu bisa dengan cepat menemukan solusinya.
Selain manfaat, terdapat beberapa faktor perubahan cash ratio yaitu:
Cash ratio yang terlalu tinggi bisa menjadi salah satu faktor dari perubahan rasio kas perusahaan. Kondisi ini bisa terjadi karena kekayaan perusahaan tidak digunakan secara maksimal dan lebih banyak disimpan dalam bentuk uang tunai.
Normalnya nilai cash ratio berada di 1,0, namun di lapangan sering terjadi beberapa industri memiliki nilai cash ratio yang lebih rendah. Hal ini karena industri tersebut terlalu sering membeli inventaris tanpa melihat kondisi keuangan perusahaan. Untuk menanganinya, perusahaan harus bisa menyimpan dana tunai guna membayar kewajiban perusahaan.
Tidak hanya dari faktor internal, cash ratio sebuah perusahaan juga bisa berubah jika kondisi ekonomi atau politik sebuah negara sedang tidak stabil. Yang mana kondisi ini memicu pencairan aset perusahaan agar kondisi cash ratio mereka meningkat.
Kemungkinan besar sebuah perusahaan yang sedang berkembang pesat akan menyimpan uang tunai dalam jumlah yang besar. Uang tunai tersebut berperan sebagai modal tambahan jika ada kebutuhan operasional perusahaan di masa perkembangan.
Sikap toleransi pebisnis pada resiko juga bisa menjadi salah satu faktor perubahaan cash ratio. Jika pebisnis memiliki sikap toleransi tinggi pada risiko maka mereka akan menggunakan uang tunai perusahaan untuk membeli aset yang tidak efisien. Namun jika toleransi pebisnis rendah terhadap resiko maka mereka akan menyimpan seluruh uang tunai sebagai dana cadangan.
Ada beberapa istilah dalam cash ratio, seperti setara kas dan hutang lancar. Setara kas merupakan sebuah instrumen investasi yang bersifat sangat likuid, cocok digunakan untuk jangka pendek, dan juga bisa dijadikan sebagai kas untuk kurun waktu yang cepat.
Setara kas bisa disimpan dalam jumlah tertentu tanpa takut terjadi perubahan nilai. Sedangkan hutang lancar yaitu jumlah hutang yang dimiliki perusahaan dan harus dilunasi dalam waktu 1 tahun atau sesuai siklus perusahaan. Adapun rumus perhitungan cash ratio adalah cash ratio = (kas + setara kas) / hutang lancar.
Cash ratio merupakan rasio kas dengan likuiditas paling ketat sebab hanya menggunakan aset dengan likuiditas tinggi seperti kas setara. Cara menafsirkan cash ratio adalah dengan melihat kondisi cash ratio sebuah perusahaan.
Jika sebuah perusahaan memiliki nilai cash ratio 1,0 maka sudah bisa dipastikan perusahaan tersebut memiliki kas yang cukup untuk melunasi hutang jangka pendek mereka. Namun jika sebuah perusahaan memiliki nilai cash ratio yang kurang dari 1,0 maka perusahaan tersebut tidak bisa membayar tagihan jangka pendeknya.
Diantara jenis rasio yang lain, analisis rasio kas yang paling sering digunakan para investor dan kreditur untuk menentukan apakah sebuah perusahaan memiliki permasalahan finansial atau tidak. Semakin tinggi nilai cash ratio sebuah perusahaan maka akan semakin baik nilai finansialnya. Umumnya nilai cash ratio berkisar di angka 0,5 hingga 1,0.
Cara memaksimalkan nilai cash ratio adalah dengan menyimpan laba bersih dalam bentuk uang tunai maupun instrumen yang setara. Atau kamu juga bisa memangkas biaya operasional dan mengurangi jumlah hutang.
Jika cash ratio terlalu tinggi maka turunkan dengan cara memakai dana kas perusahaan untuk investasi jangka panjang. Semakin ideal nilai cash ratio perusahaan maka akan semakin banyak investor yang datang.
Cash ratio merupakan salah satu bagian keuangan yang harus diketahui oleh para pebisnis karena memegang peranan yang cukup penting. Jika kamu tidak hanya ingin berbisnis namun juga tertarik mencoba berinvestasi maka gunakan aplikasi Pintu. Terdapat beberapa instrumen investasi di Pintu yang bisa kamu coba hanya dengan modal Rp11.000 saja.
Referensi:
Will Kenton, Cash Ratio. Diakses tanggal: 03-12-2021
My Accounting Course, Cash Ratio. Diakses tanggal: 03-12-2021
Corporate Finance Institute, Cash Ratio – Overview, Example, Free Template Download. Diakses tanggal: 03-12-2021
Rosemary Carlson, What Is the Cash Ratio?. Diakses tanggal: 03-12-2021