Backtesting adalah salah satu dari 3 metode pengujian sistem trading. Metode lainnya yang juga sering digunakan adalah forward testing. Artikel ini akan membahas lengkap tentang apa itu backtesting dan forward testing dalam crypto.
Backtesting adalah metode pengujian strategi trading berdasarkan data historis yang tersedia guna melihat seberapa bagus kinerjanya apabila kamu sudah menggunakannya di masa lalu. Metode ini biasanya digunakan oleh trader sebelum mereka melakukan aktivitas trading dengan uang sungguhan.
Fungsi dari backtesting adalah untuk menilai suatu model terhadap deret waktu historis. Jika strategi bekerja dengan baik di masa lalu, maka strategi tersebut berkemungkinan berkinerja baik juga di masa depan.
Jika strategi yang digunakan buruk di masa lalu, maka startegi tersebut juga berkemungkinan akan buruk di masa depan.
Penggunaan backtesting bisa membuat kamu menemukan strategi terbaik serta menghindari strategi dengan performa yang buruk.
Backtesting bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara manual atau dengan memanfaatkan perangkat lunak tertentu.
Cara manual dengan menggunakan catatan atau spreadsheet biasanya akan memakan waktu lebih banyak dan sulit untuk menguji sistem tersebut secara efektif.
Sedangkan, backtesting dengan menggunakan perangkat lunak akan lebih menghemat waktu dan presisi untuk menguji sistem.
Selanjutnya, kamu perlu menentukan aset yang ingin kamu gunakan untuk backtesting apakah saham, crypto atau aset lainnya.
Pertanyaannya, bagaimana cara memilih aset yang ingin kamu backtesting, terlebih apabila kamu merupakan trader pemula tanpa pengalaman trading sama sekali?
Secara umum, terdapat 3 faktor utama yang dapat kamu pertimbangkan sebelum memilih aset untuk di-backtesting dan kamu tradingkan nantinya, yaitu:
Prinsip untuk semua instrumen investasi dan trading pun sederhana, yaitu high risk high return, di mana semakin tinggi tingkat risiko, maka semakin tinggi pula potensi return yang bisa kamu peroleh, begitu pula sebaliknya.
Jika kamu adalah trader berpengalaman, pemilihan aset ini seharusnya tidak menjadi hal yang sulit dan bisa disesuaikan dengan aset yang biasanya kamu tradingkan.
Setelah mengetahui aset yang ingin kamu backtesting, kamu perlu menentukan data historikal yang ingin kamu ambil untuk backtesting.
Data ini bisa kamu peroleh dari vendor data atau broker. Pastikan untuk memilih data yang berkualitas karena akan menentukan kualitas dari hasil backtesting kamu pula.
Jika kamu ingin melakukan trading jangka pendek, gunakan data historikal yang pendek pula, misalnya harian atau mingguan.
Sementara jika kamu ingin melakukan trading jangka panjang, gunakan data historikal yang panjang pula, baik bulanan atau tahunan.
Usahakan untuk menentukan setiap parameter secara spesifik dengan berbagai skenario yang mungkin terjadi, sehingga kamu bisa memastikan bahwa “Jika X terjadi, maka kamu akan melakukan Y” sementara “Jika Z terjadi, kamu akan melakukan A” dan seterusnya
Backtesting sendiri biasanya dilengkapi oleh beberapa komponen berikut:
Ini salah satu langkah backtesting yang paling penting, yaitu memilih tools yang ingin kamu gunakan untuk backtesting. Secara umum, terdapat 3 tools yang bisa kamu gunakan untuk backtesting, yaitu:
Sebagai catatan, setiap tools memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan bisa disesuaikan dengan preferensi serta kemampuan kamu dalam mengoperasikan alat-alat tersebut.
Tradingview adalah plaform analisis harga yang bisa membantu trader menganalisis pergerakan harga berbagai aset sekaligus merencanakan strategi trading yang efektif. Tools ini juga memungkinkan backtesting yang bisa kamu lakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
(Sumber: Atozmarkets)
Baca juga: Cara Menggunakan Tradingview untuk Mengoptimalkan Strategi Trading Kamu!
Forward testing adalah pengujian strategi perdagangan yang sebenarnya. Nama lain dari metode ini adalah paper trading. Metode testing ini bekerja dengan membuat simulasi yang menggambarkan situasi perdagangan sebenarnya.
Beberapa fungsi forward testing adalah:
Baca juga: Berikut 10 Metode Manajemen Risiko yang Wajib Kamu Ketahui!
Untuk bisa melakukan forward testing, kamu harus mencari platform yang menyediakan akun paper trading. Selanjutnya, kamu bisa melakukan trading seperti biasa.
Perbedaan utama dari forward testing dan trading biasa adalah forward testing hanyalah simulasi untuk menguji strategi trading kamu, sehingga kamu tidak perlu menggunakan modal uang sungguhan.
Perbedaan utama dari forward testing dan backtesting adalah backtesting merupakan langkah pertama dalam menentukan efektivitas sistem, sedangkan forward testing digunakan untuk memberikan evaluasi lebih lanjut mengenai keakuratan strategi perdagangan. Jadi, baik backtesting maupun forwardtesting, mereka memiliki peran pentingnyanya masing-masing.
Beberapa fungsi forward testing yang tidak bisa diperoleh dari backtesting adalah:
Penjelasan di atas memberitahu kamu bahwa forward testing maupun backtesting adalah metode pengujian sistem trading yang sangat penting dan memiliki perannya masing-masing. Untuk kamu yang ingin belajar lebih lanjut mengenai strategi trading, kamu bisa mengunjungi Pintu Blog.
Sementara, untuk kamu yang ingin belajar tentang crypto, salah satu aset yang kini tengah populer di kalangan masyarakat dan trader seluruh dunia, bisa mengunjungi Pintu Academy. Simak juga berita terbaru seputar crypto di Pintu News.
Download Pintu di App Store dan Play Store untuk berinvestasi crypto mulai dari Rp11.000 saja!
Referensi: