Yuk, Pahami 11 Metode Manajemen Risiko Ini!

Updated
November 23, 2021
• Waktu baca 4 Menit
Gambar Yuk, Pahami 11 Metode Manajemen Risiko Ini!
Reading Time: 4 minutes

Risiko merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dalam seluruh aspek kehidupan kita. Ketika kita mengambil keputusan untuk melakukan bisnis, investasi, kuliah, hingga menikah, kita akan dihadapkan oleh risiko.

Namun, di balik risiko tersebut, terdapat peluang kesuksesan yang sepadan. Itu sebabnya meskipun dihadang oleh risiko yang tidak kecil sekalipun, para risk taker tetap saja mau mengambil risiko yang sebagian besar orang tidak mau menjalaninya.

Namun, untuk bisa sukses bukan berarti kita bisa dengan sembrono mengambil risiko. Kita harus terlebih dahulu memperhitungkan segala bahaya dan kemungkinan yang akan hadapi.

Yang digunakan untuk menilai dan mengambil sebuah risiko disebut dengan manajemen risiko. Dengan manajemen risiko, kita dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang akan dihadapi dan memiliki solusi yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Hal inilah yang membedakan seorang yang ceroboh dan seorang yang berani, mereka dipisahkan oleh dinding tipis bernama manajemen risiko.

Komponen Manajemen Risiko

komponen manajemen risiko

Metode yang digunakan dalam manajemen risiko digunakan untuk melakukan manajemen risiko, terdapat beberapa komponen yang terdiri dari Lingkungan Internal, Penentuan Sasaran, Identifikasi Peristiwa, Penilaian Risiko, hingga tanggapan Risiko.

1. Lingkungan Internal

Adalah faktor yang dipengaruhi dari dalam individu atau organisasi dan bukan dari luar lingkungan. Misalkan dalam sebuah perusahaan, maka faktor internalnya adalah kedisiplinan pegawai, kompetensi pegawai, dan kemampuan kepemimpinan atasan.

2. Penentuan Sasaran

Dalam suatu misi yang berisiko, tentu ada target yang ingin dicapai. Dalam hal ini penentuan sasaran adalah kegiatan untuk memperjelas apa saja tujuan dan risiko yang ingin diambil oleh seorang risk taker. Hal ini digunakan untuk memetakan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan setelahnya.

3. Identifikasi Peristiwa

Memahami permasalahan yang akan dihadapi dan menyediakan solusi yang dibutuhkan. Dalam hal ini identifikasi peristiwa dilakukan dengan menggambarkan peristiwa akan yang terjadi, memecahnya dalam ukuran-ukuran kecil, menyediakan solusi atas permasalahan-permasalahan kecil tersebut. Pemecahan dengan skala yang lebih kecil ditujukan agar seorang risk taker lebih mudah untuk memahami masalah dan menyediakan risiko yang dibutuhkan.

4. Penilaian Risiko

Penilaian Risiko adalah metode yang digunakan dalam manajemen risiko pada tahap akhir dalam mengambil keputusan untuk tetap melanjutkan misinya atau memutuskan untuk mundur. Dengan begitu ia dapat menghindari risiko yang tidak diperlukan dan menyiapkan strategi barunya atau lanjut untuk dapat mencapai tujuan.

5. Tanggapan Risiko

Setelah melakukan semua komponen tersebut, hal yang akan kamu lakukan adalah menanggapi risiko yang akan kamu hadapi. Beberapa tanggapan yang dapat kamu pilih yakni menghindari, mengurangi, membagi risiko, memindahkan risiko, hingga menerima risiko.

6. Respon Terhadap Risiko

5 Metode Manajemen Risiko

Meskipun risiko tidak dapat dihilangkan, namun risiko masih bisa untuk diminimalisir dan dikelola dengan bijak. Agar dapat mengelola risiko dengan lebih efektif, baik untuk urusan bisnis, keuangan, kesehatan, pendidikan, atau apapun itu. Kamu perlu memahami metode-metode dasar dalam menanggapi risiko. Di antaranya adalah:

1. Avoidance (Menghindari Risiko)

Metode ini adalah metode yang digunakan untuk menghindari risiko yang tidak perlu dengan cara tidak berpartisipasi pada aktivitas yang dapat memberikan kamu kesempatan untuk terpapar dalam risiko ini.

Contohnya dalam berbisnis kamu akan berpotensi mengalami risiko kebangkrutan. Cara agar kamu tidak bangkrut bukanlah dengan tidak melakukan bisnis, tapi dengan mengidentifikasi faktor apa saja yang dapat mengakibatkan risiko tersebut terjadi. Misalkan dengan tidak berspekulasi pada bisnis kamu, atau dengan memilih mitra usaha yang dapat dipercaya.

2. Mengurangi risiko (reduction)

Reduction adalah metode manajemen risiko dengan mengurangi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko menjadi semakin besar. Biasanya metode ini dilakukan dengan mengidentifikasi faktor mana saja yang dapat dikontrol dan mana yang tidak. Dengan begitu kita dapat mengurangi ketergantungan kita pada faktor yang tidak dapat kita kontrol, misalkan cuaca atau bencana alam.

Setelah itu kita dapat meningkatkan faktor-faktor yang dapat kita kendalikan misalkan proses produksi, keterampilan pegawai, dan sebagainya.

3. Sharing (Berbagi Risiko)

Tidak semua risiko harus kamu tanggung sendiri, kamu bisa membagi risiko yang dihadapi dengan partner kamu. Jika kamu menjalankan bisnis, ada baiknya kamu membicarakan secara matang mengenai risiko yang akan dihadapi bersama. Jika kamu akan melangsungkan pernikahan, sebaiknya kamu mendiskusikan secara matang dengan pasangan bagaimana kalian akan bersikap dalam mengantisipasi risiko.

Dengan membagi risiko, masing-masing pihak dapat meringankan beban sekaligus dapat berbagi kesuksesan bersama. Pastikan kamu memilih pasangan yang dapat berbagi risiko serta memiliki pemikiran dan tujuan yang sama.

4. Transferring (Pengalihan Risiko)

Metode ini biasanya dilakukan oleh perusahaan asuransi baik asuransi kesehatan, pendidikan, atau masa tua. Metode ini biasanya dilakukan dengan cara kamu menunjuk seseorang atau sebuah lembaga untuk menanggung suatu beban dengan imbalan tertentu.

Sebagai contoh kamu mengambil asuransi kesehatan, berarti dalam hal ini kamu menunjuk suatu lembaga agar dapat membantu kamu mengantisipasi risiko kesehatan dengan imbalan yakni kamu membayar polis asuransi. Dalam hal ini, perusahaan asuransi akan memberikan layanan, konsultasi, dan solusi seputar kesehatan kamu.

Perusahaan asuransi akan memberikan kamu diskon pada beberapa pusat kebugaran tertentu agar kamu dapat menjaga kesehatan, memberikan konseling dari layanan kesehatan, dan bentuk perlindungan kesehatan lainnya. Jadi perusahaan asuransi tidak hanya mengganti biaya perawatan di rumah sakit ketika kamu sakit saja, melainkan juga memberikan semua fasilitas agar kamu dapat menjaga kesehatan dan gaya hidup kamu.

5. Risk Prevention (Pencegahan Risiko)

Metode ini terdiri dari langkah-langkah apa saja yang dapat meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan tanpa menghilangkan risiko secara menyeluruh. Metode ini ada dikarenakan sebuah kepercayaan bahwa tidak ada yang dapat sepenuhnya menghilangkan risiko, akan tetapi masih dimungkinkan untuk mengurangi persentase terjadinya.

Sebagai contoh, terdapat gedung yang menginstall perangkat pendeteksi kebakaran berupa alarm dan sprayer air. Alat ini dapat mengurangi risiko terjadinya kebakaran yang lebih besar, namun tidak dapat menghilangkan sama sekali risiko terjadinya kebakaran. Akan tetapi aktivitas pencegahan ini tetap dirasa menguntungkan karena dapat memberikan rasa aman dan memberikan jaminan lebih.

Referensi:

Hariyanto, Pelajari 5 Metode Dasar Manajemen Risiko Ini, diakses tanggal 6 November 2021

Gie, jenis manajemen risiko, komponen manajemen risiko, diakses tanggal 6 November 2021

Will Kenton, Risk Management in Finance, diakses tanggal 7 November 2021

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->