Pengertian Mass Production, Karakteristik dan Contohnya

Updated
April 24, 2023
• Waktu baca 4 Menit
Gambar Pengertian Mass Production, Karakteristik dan Contohnya
Reading Time: 4 minutes

Ketersediaan suatu produk di pasaran tidak lepas dari peranan mass production atau produksi massal. Seperti namanya, massal berarti banyak baik dari segi tenaga kerja, sumber daya, hingga hasilnya. Apa itu mass production, bagaimana karakter dan cirinya? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini!

Apa Itu Mass Production?

Produksi massal atau mass production adalah kegiatan produksi berskala besar, berkelanjutan. Biasanya, memproduksi barang sejenis dengan teknologi otomatis. Produksi besar ini ditujukan sebagai pemenuh kebutuhan konsumen dibarengi proses distribusi yang cepat karena tingkat permintaannya yang tinggi. 

Melihat bagaimana permintaan dan distribusi yang tinggi, maka mass production biasanya memproduksi barang-barang dengan tingkat konsumsi tinggi. Mass production disebut pula repetitive flow production, flow production, series production atau serial production.

Baca juga: Bagaimana Perbedaan Laba dan Keuntungan?

Karakteristik Mass Production

contoh produksi massal

Untuk bisa dikatakan sebagai mass production, ada beberapa karakteristik yang harus dipenuhi. Beberapa karakteristik mass production adalah sebagai berikut.  

1. Aliran Produksinya Halus

Proses produksinya lancar, dan ada ketepatan waktu dari proses satu ke berikutnya. Hal inilah yang disebut sebagai produksi halus dan membuat efisiensi kinerja tercipta. 

2. Ada Divisi Tenaga Kerja

Ada pembagian divisi di dalam proses produksi dan dilakukan secara estafet, misalnya dalam produksi sepatu dimulai dari persiapan kulitnya. Setelah itu, ada divisi cutting, sewing, assembling, hingga finishing. 

3. Terstandar

Mass production merupakan proses produksi yang sudah dibekali Standard Operational Production (SOP). Proses yang terstandar ini sangat membantu untuk memproduksi sesuatu dalam jumlah besar, dan jenisnya sama. 

4. Biaya Awal Tinggi

Untuk awalnya, mass production perlu sumber daya besar untuk memulai. Setelah berjalan baru semua proses diatur agar lebih sederhana. Biaya awal tinggi ini dipakai untuk mesin produksi, personel terlatih, hingga pembelian/sewa tempat produksi. 

5. Permintaan Tidak Terdefinisi

Produksi massal merupakan kegiatan memproduksi barang tetapi dengan permintaan tidak terdefinisi. Berbeda dengan batch production dimana produksinya untuk memenuhi permintaan di tingkat tertentu. 

Kelebihan Produksi Massal (Mass Production)

Ada beberapa kelebihan jika perusahaan sudah mampu melakukan mass production, diantaranya: 

1. Lebih Efisien

Teknologi serba otomatis umumnya digunakan dalam produksi massal. Alhasil, prosesnya jauh lebih cepat, hasil juga banyak. Efisiensi waktu dan tenaga akan kamu peroleh dari mass production ini.

Jika dari produksinya sudah cepat, distribusi ke konsumen juga berbanding lurus. Kelangkaan produk juga bisa dicegah berkat proses produksi yang efisien dan cepat. 

2. Laba Lebih Optimal

Hadirnya efisiensi dalam proses produksi menghasilkan produk secara cepat. Tentunya, hal ini berkaitan erat dengan perolehan laba yang lebih optimal. Biaya produksinya jauh lebih murah dibandingkan produksi dalam skala kecil. Otomatis perolehan laba juga akan jauh optimal. 

3. Hasil Presisi

Saat memilih produksi massal, ada proses perencanaan sebelum dan sesudah produksi. Proses perencanaan yang baik ini akan menghasilkan barang yang berkualitas optimal dan tentunya presisi. 

Bayangkan ketika hasil presisi ini dibentuk dalam waktu singkat serta jumlahnya banyak. Tentu akan membuat mass production ini lebih menguntungkan. Tingkat trust konsumen terhadap brand juga menjadi lebih optimal. 

4. Hemat Biaya

Perubahan fixed serta variable cost membuat produksi massal dinilai lebih hemat biaya. Adanya mesin produksi dan otomatisasi juga menjadikan biaya produksinya lebih terjangkau. Hal inilah yang menjadikan harga jualnya jauh lebih terjangkau dan labanya optimal. 

Jenis-jenis Produksi Massal (Mass Production)

Mass production bisa dibedakan ke dalam beberapa kategori, yaitu: 

Jenis Produksi Massal Berdasarkan Produknya 

  • Ekstraktif. Kinerja produksi ini adalah mengeksplorasi sumber daya alam, tanpa merubah sifat dan bentuknya. Hasil ekstraksinya ini nantinya akan diolah kembali menjadi produk dengan nilai lebih. Contohnya pertambangan batu bara, pengeboran minyak bumi, dan sebagainya.
  • Industri. Produk industri berarti pengolahan bahan mentah ke barang setengah jadi atau siap pakai. Contoh mudahnya produksi garmen, sepeda motor, dan masih banyak lagi. 
  • Agraris. Produksi agraris berarti mengolah alam menghasilkan sumber daya tertentu. Contohnya pertanian sayur, peternakan susu sapi, dan sebagainya. 
  • Perdagangan. Jenis satu ini bekerja menghubungkan konsumen dengan produsen agar peredaran barang optimal. Contohnya warung, toko, supermarket, distributor, dan sebagainya.
  • Jasa. Ternyata tidak hanya produk, jasa juga bisa masuk ke jenis mass production. Contohnya jasa les, ojek daring, dan sebagainya.

Jenis Produksi Massal Berdasarkan Berdasarkan Waktunya

  • Produksi Berkelanjutan. Waktu yang diperlukan berkelanjutan dan dilakukan dengan mesin-mesin canggih. Contoh pembuatan mie instan, pabrik gula, dan sebagainya. 
  • Produksi Jangka Panjang. Produksi jangka panjang memerlukan waktu panjang hingga bisa dinikmati/dimanfaatkan konsumen. Prosesnya tidaklah sederhana, seperti contohnya budidaya lobster, jamur, dan sebagainya. 

Contoh Mass Production

Terdapat beberapa contoh mass production, yaitu: 

1. Produksi Masker Medis

Pandemi yang terjadi beberapa tahun lalu membuat kebutuhan masker medis meningkat. Alhasil, produsen melakukan produksi massal demi memenuhi kelangkaan masker. Hal ini juga berlaku untuk produk kebersihan seperti toiletries hingga hand sanitizer yang diproduksi massal. 

2. Produksi Makanan Ringan

Barang konsumsi seperti makanan ringan sangat beragam jenisnya dan gampang ditemui. Mulai produk dari multinational company hingga skala UMKM bisa dijumpai di pasaran. Contohnya makanan ringan keripik singkong yang bisa dijumpai dari yang biasa sampai premium.

3. Produksi Minuman Kemasan

Minuman kemasan seperti teh, kopi, susu, hingga jus buah semakin mudah dijumpai di pasaran. Hal ini tidak lepas dari peran mass production yang dilakukan perusahaan. Selain itu, permintaan tinggi juga yang membuat proses produksi barang ini berkelanjutan. 

Baca juga: Perkembangan Investasi Selama 5 Tahun Terakhir, Positif?

Perbedaan Mass Production dan Job Order

Lantas, apa perbedaan mass production dan job order? Job order adalah pekerjaan yang dilakukan jika ada permintaan. Tiap detail pekerjaannya sudah ditentukan konsumen. Berbeda dengan mass production yang secara produksi sudah ada standarnya dari produsen.

Selain itu, proses produksinya dilakukan dalam skala besar untuk mass production. Otomatis, tanpa ada permintaan khusus konsumen, produksi tetap berjalan. 

Perbedaan Mass Production dan Batch Production

Meskipun mirip, mass production dan batch production memiliki perbedaan, yang mana bisa dilihat dari sistem produksinya. Batch production menghasilkan produk dengan memproses bersamaan di satu ukuran lot atau batch. Sementara mass production bersifat massal, banyak, sudah ditentukan kapasitasnya, tidak berdasarkan batch atau ukuran lot.

Tentunya dengan memahami pengertian mass production, kita akan lebih mudah mengetahui tentang produk yang kerap dijumpai di pasar. Apakah termasuk ke dalam produksi massal, batch, atau bahkan job order product.

Informasi lain seputar ekonomi dan finansial bisa kamu temukan di Pintu Blog. Kamu juga bisa belajar crypto, salah satu aset yang kini tengah menarik perhatian masyarakat luas di Pintu Academy. Pintu adalah aplikasi crypto Indonesia yang telah terdaftar resmi di Bappebti, di mana kamu bisa berinvestasi secara mudah kapan saja dan dimana saja. Download aplikasi crypto Pintu sekarang! 

Referensi:

Topik
Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->