Provision fee atau biaya provisi adalah biaya tambahan yang dikenakan oleh perusahaan atau lembaga keuangan kepada nasabahnya sebagai imbalan atas jasa yang diberikan. Biaya provisi umumnya dikenakan pada produk-produk keuangan seperti tabungan, deposito, pinjaman, atau investasi.
Biaya provisi bisa berbeda-beda tergantung dari jenis produk, institusi keuangan yang menyediakan, serta besarnya nilai transaksi yang dilakukan. Oleh karena itu simak informasi lebih lengkapnya berikut ini mengenai kegunaan biaya provisi, contoh biaya provisi, dan besaran biaya provisi berikut ini!
Dikutip dari KBBI, provisi memiliki arti biaya, upah, atau imbalan. Jadi, sederhananya, biaya provisi atau provision fee adalah tarif atau imbalan yang ditujukan kepada kreditur karena telah menyutujui pinjaman yang diajukan. Kreditur yang dimaksud dalam hal ini adalah pihak bank.
Dikutip dari OCBC NISP, biaya provisi biasanya akan diproses di awal pengajuan kredit yang mana kreditur akan membebankan biaya tersebut kepada nasabah, dan akan dipotong dari pinjaman. Setelah mengetahui apa itu biaya provisi, simak kegunaan biaya provisi berikut ini!
Setelah mengetahui pengertian biaya provisi, kira-kira apa kegunaan biaya provisi? Dikutip dari BFI Finance, biaya provisi digunakan untuk memenuhi pendanaan kebutuhan yang diperlukan ketika proses persetujuan pinjaman berlangsung. Dengan kata lain, biaya provisi bisa untuk memfasilitasi transaksi keuangan, seperti pembelian atau penjualan saham, obligasi, atau produk investasi lainnya. Biaya ini biasanya mencakup biaya administrasi, biaya pengiriman dokumen, dan biaya lainnya yang terkait dengan transaksi tersebut.
Baca Juga: 7 Manfaat Investasi Bagi Hidupmu, Sudah Mulai Belum?
Seperti yang telah dijelaskan di atas, salah satu contoh kegunaan biaya provisi adalah sebagai komisi marketing, fotocopy berkas atau dokumen, dan masih banyak lagi lainnya. Mari kita bahas lebih lanjut!
Dilansir dari Majoo, komisi marketing umumnya akan diberikan kepada seseorang yang mampu menghasilkan penjualan atau memasarkan produk dari barang yang dijual. Oleh karena itu, biaya provisi sangat dibutuhkan guna memastikan operasional transaksi, baik dari pihak ketiga atau yang dilakukan sendiri oleh penjual.
Dalam contoh sehari-hari, biaya fotocopy berkas atau dokumen bisa termasuk ke dalam biaya provisi. Menurut Majoo, biasanya pengeluaran yang termasuk dalam biaya provisi tersebut tidak dicatat karena satu dan lain hal. Oleh karena itu, agar pengeluaran bisa tetap tercatat biasanya pihak bank membebankan biaya provisi dengan perhitungan persentase dari total pinjaman.
Besaran biaya provisi dapat bervariasi tergantung pada jenis produk atau layanan keuangan yang digunakan. Misalnya, untuk kartu kredit, biaya provisi biasanya dikenakan sebagai biaya tahunan atau biaya pemrosesan aplikasi. Sedangkan untuk produk investasi, biaya provisi bisa berupa biaya penjualan atau biaya administrasi.
Biaya provisi juga bisa berbeda-beda antara satu bank atau lembaga keuangan dengan yang lainnya. Berikut ini adalah 4 informasi terkait biaya provisi dari 4 bank berbeda termasuk BNI, Mandiri, BRI, dan BCA Finance.
Bank BNI menerapkan biaya provisi yang berkisar antara 0,5% hingga 3% dari total nilai kredit atau pinjaman yang disetujui.
Bank Mandiri memberikan biaya provisi mulai dari 1% dari total pinjaman yang disetujui untuk beberapa produk pinjaman seperti Mandiri KSM. Namun, persentase biaya provisi bisa bervariasi antara 1% sampai 3% tergantung dari jenis kredit yang diajukan.
Bank BRI memberikan biaya provisi yang tergantung pada jenis produk kredit yang diajukan. Besaran biaya provisi yang dikenakan berkisar antara 1% hingga 3% dari total nilai kredit.
Sama seperti bank lainnya, BCA Finance memiliki biaya provisi yang bervariasi tergantung produk dan layanan. Untuk kredit mobil dan motor, biaya provisi berkisar antara 1-3% dari total pinjaman, dan untuk kredit multiguna biaya provisi berkisar antara 2-3% dari total pinjaman.
Baca Juga: Commercial Invoice: Fungsi, Contoh dan Cara Membuatnya
Bagaimana cara menghitung biaya provisi bank? Berikut adalah cara menghitung biaya provisi bank yang sering digunakan:
Berikut adalah rumus biaya provisi menurut BFI:
Nilai Kredit x Persenan Biaya Provisi = Hasil Biaya Provisi yang harus kamu bayarkan.
Sebagai contoh, jika kamu ingin mengajukan kredit sebesar Rp100 juta di bank yang menetapkan biaya provisi sebesar 1%, maka biaya provisi yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp1 juta (Rp100 juta x 1%). Namun, perlu diingat bahwa besaran biaya provisi ini dapat berbeda-beda antara satu bank dengan bank lainnya.
Provisi dan komisi merupakan dua istilah dalam dunia keuangan yang sering digunakan sebagai biaya atau imbalan atas jasa yang diberikan oleh suatu lembaga atau perusahaan keuangan. Meskipun keduanya sering disebut sebagai biaya, namun terdapat perbedaan antara provisi dan komisi.
Dilansir dari Investopedia, komisi merupakan imbalan yang diberikan oleh perusahaan atau lembaga keuangan kepada individu atau agen yang menjual produk atau jasa keuangan tertentu. Dalam prakteknya, lembaga keuangan dapat memberikan komisi kepada agen atau individu yang berhasil membawa nasabah baru atau berhasil menjual produk keuangan tertentu. Sedangkan, provisi dapat dikenakan oleh lembaga keuangan kepada nasabah dalam berbagai produk seperti tabungan, deposito, pinjaman, atau investasi.
Baca Juga: Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan dan Rumusnya
Biaya administrasi dan biaya provisi adalah biaya-biaya yang dikenakan oleh bank kepada nasabah sebagai imbalan atas jasa pelayanan yang diberikan. Meskipun keduanya terdengar mirip, namun sebenarnya ada perbedaan antara biaya provisi dan biaya administrasi.
Biaya provisi adalah biaya yang dikenakan oleh bank sebagai imbalan atas jasa pelayanan yang diberikan kepada nasabah pada saat nasabah mengajukan kredit atau pinjaman. Besaran biaya provisi ini umumnya ditetapkan sebagai persentase dari jumlah uang yang dipinjam atau diajukan.
Sementara itu, biaya administrasi adalah biaya yang dikenakan oleh bank sebagai imbalan atas jasa pelayanan administratif yang diberikan kepada nasabah. Biaya administrasi ini biasanya dikenakan pada setiap transaksi perbankan yang dilakukan oleh nasabah, seperti transfer, penarikan tunai, pembayaran tagihan, dan lain sebagainya.
Perbedaan antara biaya provisi dan biaya administrasi terletak pada jenis pelayanan yang diberikan oleh bank. Biaya provisi dikenakan atas jasa pelayanan yang berkaitan dengan pengajuan kredit atau pinjaman, sedangkan biaya administrasi dikenakan atas jasa pelayanan administratif yang berkaitan dengan transaksi perbankan.
Setelah mengetahui secara rinci mengenai biaya provisi, bagaimana menurut kamu? Kamu bisa menemukan informasi lainnya seputar keuangan dan investasi di Pintu Blog. Temukan juga info mengenai crypto, salah satu aset yang tengah menarik minat masyarakat luas sekarang ini di Pintu Academy. Download Pintu sekarang dan investasi mulai dari Rp11.000 saja!
Referensi: