Seorang trader mempunyai pilihan tersendiri dalam memilih trend trading yang disukai. Trend trading merupakan suatu gaya trading yang mencoba mendapatkan semua keuntungan melalui analisis momentum aset ke arah tertentu seperti naik turunnya harga (Mitchell, 2021). Ada dua macam gaya yang bisa digunakan yaitu follow trend dan counter trend. Lalu apa perbedaan kedua gaya tersebut ?
Follow trend adalah metodologi perdagangan yang berusaha menangkap tren di semua pasar menggunakan manajemen risiko yang tepat. Trend trading yang menggunakan manajemen risiko sejak awal, mereka akan tahu persis tindakan apa yang akan diambil. Misalnya mereka akan tahu berapa banyak yang harus dibeli atau dijual berdasarkan jumlah uang yang dimiliki. Sebagian trader yang memakai gaya ini mencoba mempelajari realitas ekonomi seperti permintaan dan penawaran yang mereka yakini sebagai dasar nilai pasar.
Para trader juga akan mempertimbangkan pada kebijakan pemerintah, proyeksi ekonomi, dan analisis neraca untuk memutuskan apakah membeli atau menjual. Singkatnya mereka akan bereaksi kepada pasar berdasarkan tren yang sedang berlangsung bukan membuat perkiraan yang akan terjadi. Asumsi yang sebagian trader anut dalam follow trend yaitu “everything flows. Markets go up, down and sideways. They trend. They flow. They surprise.”
Indikator Follow trend adalah suatu alat teknis yang bisa digunakan untuk mengukur arah dan kekuatan tren. Indikator trading ini mempunyai tiga fungsi yaitu :
Indikator follow trend terdiri dari lima (Farley, 2021) yaitu sebagai berikut.
Indikator yang mengukur harga rata-rata dalam berbagai bar harga yang dipilih dalam pengaturan oleh teknisi. Indikator ini menjadi alat teknis yang sangat efektif untuk mengevaluasi kekuatan tren saat ini dan menentukan tren yang sudah baik akan berlanjut atau tidak. Namun indikator ini kurang efektif dalam memprediksi di pasar sideways dan rangebound.
EMA merupakan rata-rata pergerakan tertimbang yang berarti setiap harga diperlakukan tidak sama dalam perhitungan. Perhitungan ini diasumsikan bahwa harga terbaru mempunyai dampak yang lebih besar pada arah tren daripada serangkaian data yang memiliki bobot yang sama. Rata-rata pergerakan ini merespon lebih cepat terhadap harga terbaru daripada yang lain.
Average directional index digunakan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan tren aktif. Kualitas kekuatan tren harus berkaitan kuat dengan kapasitas untuk menghasilkan keuntungan bagi trader follow trend.
MACD menjadi alat teknis paling populer yang dikembangkan oleh Gerald Appel pada tahun 1960-an. MACD mampu menganalisis hubungan antara rata-rata bergerak yang ditetapkan pada interval yang berbeda, menghasilkan histogram yang mengukur momentum saat ini dan arah harga.
Parabolic SAR berguna ketika trader ingin menganalisis kombinasi dalam pola harga keseluruhan dan indikator follow trend lainnya.
Baca juga: Pengertian, Risiko, dan Jenis-jenis Trading
Counter trend merupakan suatu pendekatan perdagangan yang mencoba mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang berlawanan dengan tren yang sedang berlaku. Strategi ini cenderung digunakan untuk jangka menengah antara beberapa hari ataupun beberapa minggu. Jadi trader pada strategi ini mencoba menciptakan keuntungan kecil dengan melawan tren yang sedang berlangsung.
Gaya counter trend menggunakan indikator momentum seperti Relative Strength Index (RSI), Stochastic, Moving Averages (MA), Commodity Channel Index (CCI), atau Williams % R.
Salah satu indikator dalam analisis teknikal untuk mengukur volatilitas harga sebuah aset. Indikator RSI ditujukan untuk mengevaluasi aset apakah dalam kondisi overbought atau oversold.
Merupakan sebuah indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kejenuhan pasar. Indikator ini terkenal di para treader dikarenakan keakuratannya dalam sinyal dan aplikasinya.
Salah satu indikator pada analisis teknikal yang populer digunakan oleh trader, hal ini dikarenakan dapat memberikan petunjuk kepada trader mengenai arah tren harga sebuah aset di masa depan. Selain itu MA berguna untuk menghilangkan dampak naik turunnya harga dalam jangka pendek yang terkesan random.
Indikator yang digunakan sebagai alat pada saat terjadinya divergensi dengan arah pergerakan harga yang menunjukkan kemungkinan terjadinya pergantian arah tren.
Menunjukkan hubungan antara harga penutupan dengan range harga pada suatu periode tertentu.Indikator model ini bisa mengukur tingkat kejenuhan pasar atau memberikan sinyal bahwa pasar telah jenuh.
Selain menggunakan indikator momentum seorang trader menggunakan indikator berupa rentang perdagangan, dan candlestick pattern untuk menemukan titik yang memungkinkan untuk memasuki pasar. Namun penggunaan gaya trend ini harus lebih berhati-hati, dengan harapan trend bisa bertahan lama tanpa adanya peringatan.
Sumber :
trendfollowing.com, trend, diakses tanggal 22 Februari 2022
Yahoo Finance, trend following indicators, diakses tanggal 22 Februari 2022
therobusttrader.com, counter trend, diakses tanggal 22 Februari 2022