Halo, para trader crypto! Pernahkah kamu mendengar tentang Iceberg Order? Jika belum, kamu mungkin merasa seperti berada di tengah lautan tanpa peta. Tapi jangan khawatir, kita akan membahasnya secara mendalam mengenai apa itu iceberg order dalam trading, kelebihan, kekurangan hingga strategi trading dengan iceberg order. Yuk, simak selengkapnya!
Iceberg Order adalah sebuah strategi trading di mana order besar dibagi menjadi beberapa order kecil. Nama “Iceberg” sendiri berasal dari analogi bahwa bagian yang terlihat dari order tersebut hanyalah “puncak es” dari total order yang sebenarnya. Strategi ini biasanya digunakan oleh investor institusional untuk membeli atau menjual jumlah besar sekuritas tanpa mengungkapkan niat mereka ke pasar.
Misalnya, seorang investor institusional mungkin ingin menghindari penempatan order jual besar yang bisa menimbulkan panik. Sebaliknya, mereka mungkin menggunakan serangkaian order jual limit yang lebih kecil untuk menyamarkan tekanan jual yang ada. Dengan cara ini, mereka dapat menjaga stabilitas pasar dan menghindari pergerakan harga yang tidak diinginkan.
Baca juga: 4 Indikator Trading Crypto Terbaik yang Wajib Kamu Tau!
Seperti halnya strategi trading lainnya, Iceberg Order memiliki kelebihan dan kekurangan. Mari kita bahas satu per satu.
Misalkan sebuah dana pensiun besar ingin melakukan investasi sebesar $5 juta ke dalam saham CBA. Berita tentang investasi dana tersebut bisa menyebabkan lonjakan besardalam harga CBA dalam waktu singkat. Untuk menghindari gangguan seperti itu, dana tersebut merancang sebuah Iceberg Order yang memecah order aslinya menjadi lot yang lebih kecil sebesar $500.000 masing-masing.
Strategi trading Iceberg Order melibatkan pencarian area harga di mana sejumlah besar aktivitas tersembunyi terakumulasi. Level harga ini didukung atau ditentang oleh sejumlah besar order tersembunyi. Pengembangan Iceberg Dinamis (DID) dapat diperdagangkan dengan risiko rendah dan imbalan tinggi.
Trader dapat mengidentifikasi Iceberg Order dengan mencari serangkaian order limit yang berasal dari satu pembuat pasar yang tampaknya selalu muncul kembali. Misalnya, seorang investor institusional mungkin memecah order untuk membeli satu juta saham menjadi sepuluh order berbeda untuk 100.000 saham masing-masing. Trader harus mengawasi dengan cermat untuk mengenali pola ini dan menyadari bahwa order-order ini sedang dipenuhi secara real-time.
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan trader untuk menemukan iceberg order:
Buku order adalah daftar semua order beli dan jual yang telah ditempatkan untuk aset tertentu. Dengan memantau buku order, trader dapat mencari pola yang mungkin menunjukkan adanya Iceberg Order. Misalnya, jika sejumlah order beli atau jual muncul di harga yang sama atau serupa dalam waktu singkat, ini mungkin menunjukkan adanya Iceberg Order.
Iceberg Order sering kali melibatkan volume trading yang besar. Oleh karena itu, lonjakan tiba-tiba dalam volume trading bisa menjadi indikasi adanya Iceberg Order. Namun, perlu diingat bahwa lonjakan volume juga bisa disebabkan oleh faktor lain, jadi analisis volume harus digunakan bersama dengan teknik lain untuk mendeteksi Iceberg Order.
Jika harga aset tiba-tiba bergerak dalam arah yang tidak biasa tanpa berita atau peristiwa yang jelas sebagai pemicunya, ini bisa menjadi tanda adanya Iceberg Order. Misalnya, jika harga aset tiba-tiba naik meskipun tidak ada berita positif yang jelas, ini mungkin menunjukkan bahwa ada Iceberg Order beli yang sedang dieksekusi.
Ada beberapa alat dan indikator yang dirancang khusus untuk membantu mendeteksi Iceberg Order. Misalnya, beberapa platform trading menawarkan indikator volume yang dapat menunjukkan volume trading yang tidak biasa, yang mungkin menunjukkan adanya Iceberg Order.
Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, adalah pengamatan pasar yang teliti. Trader yang berpengalaman sering kali dapat mendeteksi Iceberg Order hanya dengan memantau pasar dan mencari pola atau perilaku yang tidak biasa.
Baca juga: Apa itu Support dan Resistance dalam Trading Crypto?
Hidden Order adalah order yang tidak muncul di buku order publik. Tujuan utamanya adalah untuk menyembunyikan ukuran order yang sebenarnya dan menghindari pengaruh pada pergerakan harga. Misalnya, jika seorang trader ingin menjual jumlah besar saham, mereka mungkin menggunakan Hidden Order untuk mencegah penurunan harga yang mungkin terjadi jika ukuran order yang sebenarnya diketahui oleh pasar.
Hidden Order biasanya digunakan oleh investor institusional atau trader dengan volume transaksi yang besar. Meskipun Hidden Order dapat membantu menyembunyikan niat sebenarnya dari trader, ada risiko bahwa order tersebut dapat terdeteksi oleh trader lain yang cermat dan berpengalaman.
Hidden Order dan Iceberg Order adalah sama-sama strategi yang digunakan oleh trader untuk menyembunyikan ukuran order yang sebenarnya.
Perbedaan Hidden Order vs Iceberg Order adalah dari cara mereka muncul di buku order. Dalam kasus Hidden Order, seluruh order tetap tersembunyi dari buku order publik. Sementara itu, dalam kasus Iceberg Order, hanya sebagian dari order yang tersembunyi, sementara sisanya muncul di buku order publik dalam bentuk order kecil.
Dengan kata lain, Iceberg Order memberikan sedikit lebih banyak transparansi dibandingkan dengan Hidden Order. Meskipun sebagian besar order tetap tersembunyi, trader lain masih dapat melihat sebagian dari order tersebut di buku order publik. Ini dapat memberikan sedikit lebih banyak informasi tentang niat sebenarnya dari trader yang menggunakan Iceberg Order.
Jadi, itulah sekilas tentang Iceberg Order, sebuah strategi trading yang bisa menjadi alat yang sangat berguna dalam arsenal seorang trader crypto. Dengan memahami dan menggunakan Iceberg Order dengan benar, kamu bisa melakukan trading dalam jumlah besar tanpa mengganggu pasar atau mengekspos niatmu kepada trader lain. Selamat trading!
Referensi: