Jumlah Uang Beredar: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Updated
May 1, 2023
• Waktu baca 3 Menit
Gambar Jumlah Uang Beredar: Pengertian dan Cara Menghitungnya
Reading Time: 3 minutes

Uang merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan ekonomi setiap negara. Tiap negara memiliki kebijakannya sendiri-sendiri ketika menentukan jumlah uang yang beredar. Jumlah uang beredar adalah salah satu metrik penting dalam dunia ekonomi. Dalam artikel ini, akan dibahas lengkap mengenai pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi serta cara menghitung jumlah uang beredar.

Pengertian Jumlah Uang Beredar

pengertian jumlah uang beredar adalah

Dalam arti sempit, jumlah uang beredar adalah jumlah uang yang telah diedarkan oleh bank sentral ditambah dengan uang giral yang dimiliki perorangan, perusahaan, dan pemerintah. Sedangkan dalam arti luas, jumlah uang beredar adalah jumlah uang yang meliputi:

  • Uang kartal, yaitu uang kertas dan logam, atau mata uang dalam peredaran.
  • Uang giral, yaitu cek dan giro.
  • Uang kuasi, yang terdiri dari deposito berjangka, tabungan, serta valuta asing milik swasta. [Darsono, 2020]

Baca juga: Evolusi Sistem Pembayaran di Indonesia dan Dunia

Berapa Jumlah Uang Beredar di Indonesia?

Di Indonesia, terdapat Bank Indonesia yang memiliki data jumlah uang yang beredar selama ini. Detail jumlah uang beredar adalah sebagai berikut.

Jenis UangUang Beredar (Milyar Rupiah)
2021
JanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuli
Uang Kartal712527.34698225.26692459.63732857.76743654.60739104.62758792.70
Uang Giral1049766.461086536.611134913.131118307.361118232.711176422.951174588.49
Uang Kuasi4977449.455005662.765042453.045088499.535114819.045187626.775198732.58
Surat Berharga Selain Saham21274.2120045.4818200.7317633.5218165.0116457.2717059.20
Jumlah 6761017.476810470.116888026.546957298.176994871.367119611.617149172.96

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Uang Beredar

Menurut Darsono (2020), jumlah uang yang beredar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

Kebijakan moneter

Kebijakan bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar dan hak tunggal dalam mencetak uang akan mempengaruhi jumlah uang beredar di pasaran.

Pendapatan masyarakat

Semakin tinggi pendapatan masyarakat, maka semakin banyak pula uang yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas ekonomi, sehingga akan menambah jumlah uang yang beredar.

Tingkat suku bunga bank

Hubungan jumlah uang beredar dengan suku bunga adalah sebagai berikut. Jika suku bunga tinggi, maka masyarakat cenderung akan menabung, sehingga peredaran uang akan berkurang, begitu pula sebaliknya.

Harga barang

Jika harga barang tinggi, maka jumlah uang yang dibutuhkan bertambah, sehingga uang yang beredar pun akan bertambah.

Cara Menghitung Jumlah Uang yang Beredar

cara menghitung jumlah uang beredar

Dilansir dari Investopedia, salah satu cara menghitung uang beredar yang paling terkenal adalah dengan menggunakan teori Irving Fisher. Metode ini dikenal dengan nama teori kuantitas uang, yang menjelaskan bahwa peningkatan jumlah uang yang beredar akan berpotensi meningkatkan inflasi. Begitu juga sebaliknya.

Rumus jumlah uang beredar menurut Irving Fisher adalah sebagai berikut.

M x V = P x T

Keterangan:

M = Suplai uang

V = Kecepatan uang

P = Tingkat harga rata-rata

T = Volume transaksi dalam perekonomian

Menurut teori ini, nilai V (kecepatan uang) dianggap konstan dan nilai T (volume transaksi dalam perekonomian) dianggap stabil. Oleh karena itu, perubahan nilai M (jumlah uang beredar/suplai uang) akan berpengaruh secara langsung terhadap nilai P (tingkat harga rata-rata).

Apa Tujuan Bank Sentral Menambah Uang Beredar?

Chris Gallant, Manajer Risiko Kredit dari ATB Financial menulis bahwa salah satu tujuan bank sentral menambah jumlah uang beredar yaitu untuk meningkatkan aktivitas ekonomi. Namun di lain sisi, hal ini juga bisa memicu terjadinya inflasi sehingga perlu dilakukan perencanaan yang matang.

Itu dia pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi serta cara menghitung jumlah uang beredar. Terlepas dari jumlah uang yang beredar, inflasi adalah hal yang tidak bisa dihindarkan terjadi di sebuah negara. Berdasarkan dari dari BPS, tingkat inflasi pada periode Januari-Juli 2021 mencapai hingga 0,81%.

Salah satu cara menjaga aset kamu tetap bertumbuh dan tidak tergerus inflasi adalah dengan berinvestasi. Crypto sendiri adalah salah satu aset investasi yang sedang diminati masyarakat Indonesia. Per Mei 2021 lalu, jumlah investor aset crypto di Indonesia bahkan telah mencapai 6,5 juta orang dan melampaui jumlah investor pasar modal.

Untuk kamu yang tertarik melakukan investasi aset crypto secara mudah, download aplikasi Pintu sekarang! Jual beli bitcoin dan aset crypto lainnya bisa dari Rp11.000 saja, lho!

Referensi:

BPS, Uang Beredar. Diakses tanggal: 22-09-2021.

BPS, Inflasi Juli 2021. Diakses tanggal: 22-09-2021.

Chris Gallant, How Central Banks Can Increase or Decrease Money. Diakses tanggal: 22-09-2021.

Darsono B, Buku Siswa Ekonomi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Diakses tanggal: 22-09-2021.

James Chen, Quantity Theory of Money. Diakses tanggal: 22-09-2021.

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->