Sebagai seorang traders pasti kamu sering mendengar istilah “order”. Lalu, sebenarnya apa itu order dalam trading dan apa saja jenis-jenisnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Baca juga: Apa itu Stop Loss dalam Dunia Trading?
Dalam dunia trading, order adalah perintah yang diberikan oleh investor kepada broker atau perantara untuk membeli maupun menjual sebuah aset tertentu.
Jenis order yang pertama adalah market order. Market order didefinisikan sebagai perintah atau instruksi dari investor untuk melakukan pembelian atau penjualan aset pada saat itu juga, sesuai harga pasar yang ada.
Market order menjadi salah satu transaksi order yang paling umum karena dimaksudkan untuk mengeksekusi pesanan trading secepat mungkin pada harga pasar saat itu juga.
Berbeda halnya dengan market order yang menyesuaikan harga pasar, limit order adalah salah satu cara yang digunakan oleh trader untukmenentukan harga yang diinginkan saat pembelian atau penjualan aset.
Limit order digunakan untuk mengantisipasi terjadinya pembalikan arah pada saat harga mendekati support atau resistance. Terdapat dua jenis limit order, yaitu:
Limit buy order adalah order beli yang dilakukan untuk melakukan permintaan transaksi pembelian kepada broker atau perantara pada tingkat harga di bawah harga pasar. Sebagai contohnya, jika trader menetapkan limit buy order di angka Rp5.000.000, maka aset akan terbeli apabila harga pasar telah mencapai Rp5.000.000 atau lebih rendahnya.
Limit sell order adalah order jual yang dilakukan untuk melakukan permintaan transaksi penjualan pada tingkat harga di atas harga pasar. Sebagai contohnya, jika trader menetapkan limit sell order di angka Rp5.000.000, maka aset akan terbeli apabila harga pasar telah mencapai Rp5.000.000 atau lebih tingginya.
Selain itu, dikenal pula istilah trigger order. Pada dasarnya, trigger order adalah perintah untuk menempatkan stop order apabila aset mencapai harga tertentu yang telah disebutkan sebelumnya.
Sebelumnya sempat dibahas, stop order adalah perintah untuk menempatkan market order ketika stop price telah tercapai. Karena sistem kerja stop order adalah dengan menempatkan market order, harga aset mungkin sedikit berbeda dari harga yang kamu harapkan.
Stop order sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Stop Sell adalah order jual yang dilakukan pada tingkat harga yang lebih rendah dari harga pasar. Biasanya, stop sell order dilakukan untuk meminimalisir kehilangan profit apabila harga turun terlalu jauh.
Stop buy adalah order beli yang dilakukan pada tingkat harga yang lebih tinggi dari harga pasar. Stop buy order biasanya digunakan untuk meminimalisir kerugian dari short position.
Day order adalah salah satu jenis limit order dengan durasi satu hari perdagangan. Dengan kata lain, order tersebut akan otomatis tidak aktif ketika satu hari perdagangan telah berakhir. Day order cocok digunakan oleh intraday trader untuk memonitor harga pasar tanpa perlu bolak-balik mengecek harga aset.
Baca juga: Apa itu Trailing Stop? Jenis Order yang Lebih Canggih
Order Cancel Order adalah penempatan dua order, yang mana apabila salah satu order satu order tereksekusi, maka order lainnya otomatis dibatalkan. Biayasanya OCO sendiri merupakan kombinasi dari stop order dan limit order. Biasanya, jenis order ini digunakan untuk aset volatil yang diperdagangkan pada rentang harga yang luas.
Nah, itu dia penjelasan tentang apa itu order dalam trading serta jenis-jenisnya. Untuk kamu yang tertarik berinvestasi dan trading crypto, download Pintu sekarang! Jual beli crypto di Pintu bisa mulai dari Rp11.000 saja, lho!
Selamat berinvestasi!
Referensi:
Corporate Finance Institute, Trade Order. Diakses tanggal: 9-12-21.
James Chen, Day Order. Diakses tanggal: 9-12-21
Okex, How to Use Trigger Order. Diakses tanggal: 9-12-21.
Pilliangsani HM, Cara Mudah Memulai Bisnis Forex di Internet dengan US$ 1. Diakses tanggal: 9-12-21
Rajeev Dhir, Market Order. Diakses tanggal: 9-12-21.